Mengapa Roger Federer Begitu Dihormati Wartawan Swiss

Roger Federer menyapa penggemarnya. (Foto: Ist)

Laporan Krisna Dianta dari Swiss

J5NEWSROOM.COM, Swiss – Sebelah selatan dibatasi Desa Reinach. Timur barat berhadapan dengan Kampung Alersheim dan Muttenz. Bagian utara sudah masuk Basel City. Hanya selemparan batu, sudah berada di wilayah Jerman. Di kampung itulah, Muenchenstein, Roger Federer dilahirkan.

“Kalau saja bergeser belasan kilometer sedikit, dia (Federer) sudah berpaspor Jerman,” begitu canda salah satu wartawan Jerman, saat Federer mengangkat trofi Grand Slam pertamanya, Wimbledon 2003.

Banyak wartawan yang ‘cemburu’, saat Swiss, negara kecil ini, memiliki Roger Federer, yang pernah menguasai panggung tennis dunia. Bukan saja karena prestasinya, tapi terutama juga aura yang dipancarkannya.  

Unser Man. Begitu julukan Federer di kalangan wartawan Swiss. Atau Wong Kito jika dia warga Padang. Swiss seperti mendapatkan durian runtuh dengan keberadaan Roger Federer.

Termasyur, jawara, namun rendah hati dan membumi. “Kami memang pernah memiliki Martina Hingis, tapi tidak seperti kami memiliki Roger Federer,” kata salah seorang wartawan olah raga Swiss.

Tidak terlalu salah. Martina Hingis, The Smiling Assassin, meski pada awalnya sangat fenometal, tidak serendah hati anak kampung Muenchenstein ini. Hingis tidak jarang menolak bahkan walk aout dari press conference jika ada wartawan Swiss yang ingin bertanya lebih.

“Kalau Federer sudah mau wawancara, kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan, bahkan sampai tidak ada pertanyaan lagi tersisa,” kata wartawan yang lain.

Basel Swiss Indoor 2014. Meskipun tidak sampai masuk final, Federer muncul di konferensi pers dengan muka berseri seri. Seperti biasa, wartawan asing dipersilahkan bertanya terlebih dahulu.

1