Diikuti wartawan berbahasa Jerman, dan terakhir untuk wartawan Swiss. Usai pers konferens resmi, Federer masih melayani wartawan yang mencegatnya. Tidak terlihat dia tergesa gesa. Semua pertanyaan dijawabnya tuntas. Sampai, itu tadi, tidak ada lagi pertanyaan yang tersisa.
Rene Stauffer, salah seorang wartawan Swiss yang mengikuti perjalannya sejak awal karirnya, mengaku tidak pernah sekalipun Federer mencampuri isi beritanya. “Apa yang kami tulis, sama sekali tidak diusiknya,” katanya.
Paris Open 2015, 2016, 2017, dan seterusnya, Federer lah bintangnya. Bukan Nadal, apalagi Djokovic. Penonton lebih banyak mendukung Federer di Roland Garros. Bukan Rafael Nadal, atau Novak Djokovic.
Di sesi latihannya, segendang seirama. Sesi yang hanya bisa diliput wartawan – karena biasanya dilakukan di pagi hari ketika stadion masih ditutup untuk umum – selalu kebanjiran kuli tinta. Dimana paling banyak wartawan berkumpul di sesi latihan, disitulah Federer berada.
Kekalahan di Roland Garros adalah kekalahannya sebagian besar penonton Paris Open. Maka, ketika berhasil merebut trofi Paris Open saat melawan Robin Soderling, euforia penonton sudah menggema meskipun baru memenangkan set kedua. Publik tak sabar agar Federer segera bisa memeluk trofi Paris Open, yang kemudian menjadi satu satunya trofi grand slam tanah liat dalam karirnya.
Jarang, atau bahkan tidak pernah ada skandal pribadi dalam kehidupannya. Soal privasi, Federer sangat menjaganya. Ketika awal karirnya mulai banyak berita tentang Mirka Vavrinec, yang saat itu masih menjadi tunangannya, Federer segera beraksi. 2004, setahun setelah menjadi juara Wimbledon, pemberitaan tentang Mirka mulai banyak ketimbang tentang prestasi Roger sendiri.
Federer konon melarang keras Mirkas memberikan keterangan langsung kepada wartawan. Sejak itulah, tidak ada lagi wawancara wartawan langsung dengan Mirka, yang kini memberikan empat buah hati. Dan kalangan wartawan Swiss pun tanpa banyak bertanya, memahami keputusan itu.
Roger Federer, setelah berjuang keras melawan cederanya, akhirnya memang menyerah. Tidak akan ada lagi penampilan petenis pujaan masyarakat Swiss ini di panggung tenis profesional dunia. Meskipun rekornya sudah tersalib Djokovic dan Nadal, nama Federer tetap melekat di hati pecinta tennis dunia.
Editor: Saibansah
2