Disajikan lengkap dengan hati, jeroan dan sebagainya. Semuanya dioven dan minyaknya dibiarkan tergenang di mangkuk sajiannya. Benar-benar menu yang sangat nikmat disantap di suasana hawa yang dingin eropa.
Buat mereka yang biasa makan bebek, misal bebek Sinjai, menu bebek terkenal dari Pulau Garam Madura, maka 1 porsi angsa ini kira-kira sebanding dengan 4 ekor bebek. Ini memang menu jumbo.
Rasa daging angsa ini sangat khas dan berbeda dengan daging bebek yang digoreng sekripsi bebek ala peking duck. Rasanya juga beda dengan daging ayam. Benar-benar beda dengan rasa bebek atau ayam di Indonesia. Makanan khas Slovakia ini memang sangat maknyus-nyus!
“Saat duduk di bagian Hungaria, saya teringat saat makan malam di Sopron hari sebelumnya, jaraknya 75 km dari Wina. Di kota itu saya makan malam dengan menu Venison Stew with hasbrown, atau daging rusa yang disemur, dimakan bersama kentang goreng hashbrown. Rupanya warga Hungaria yang suka ngopi, ternyata suka juga semur daging rusa,” tutur pria yang baru kembali dari wiskul Australia itu.
BACA JUGA: Dua Malam Wiskul di East Street Brisbane Mencicipi 12 Menu Mancanegara
Makanan khas Hungaria lainnya yang juga asik dinikmati adalah Langos. Roti goreng klasik dengan tepung yang cukup tebal. Toppingnya juga beraneka ragam. Ada keju, daging, coklat, dan lain lain. Mungkin kalau di Jakarta ini mirip dengan martabak telor ataupun martabak manis Bangka.
Selama tiga hari di Wina, tiga menu kesukaan warga Austria sudah saya coba. Hari pertama sarapan, di Cafe DerMann yang terkenal sejak tahun 1860, yang terkenal dengan berbagai macam strudel, sandwich dan lain-lain.
“Di perjalanan dari Wina menuju Bratislava, kami berhenti di Parndorf, sebuah kompleks Factory Outlet yang mungkin terbesar di dunia. Bahkan di sana dibangun sebuah hotel 9 lantai. Karena satu hari saja tidak cukup untuk berkeliling ke seluruh kompleks yang menjual berbagai merek kenamaan kelas dunia di situ,” tutur Akbar lagi.
Saat makan siang, kami coba paket seafood dari resto Jerman, Nordsee, yang waktu masih ada Marche-nya di Jakarta. Sayang, sudah tutup saat corona mendera. Menu fish and chip di Nordsee dicover dengan lumeran keju, sehingga daging ikan segar yang terbungkus di dalamnya tetap matang dan empuk.
BACA JUGA: Melintasi Batas 3 Negara Hanya dalam 3 Langkah
Hari kedua wiskul ini adalah sensasi steak daging mentah yang dipopulerkan oleh Mr. Bean. Nama menunya Tartar’s steak. Memang, menu ini sejarahnya dari orang Tartar, Mongolia. Lalu kemudian jadi menu favorit orang Perancis.
Ternyata, Tartar’s steak menjelma jadi menu favorit orang Eropa Timur. Cara penyajiannya, daging mentahnya yang sudah dicincang dan dibumbui. Cara makannya harus benar, yaitu dengan roti, sayur, saus dan keju yang telah disediakan.
Kafe lain yang sangat bersejarah dan tidak boleh dilewatkan saat berada di Wina adalah Cafe Central Vienna. Konon sejarahnya di kafe yang berdiri tahun 1876 ini, Hitler yang kelahiran Austria, juga pemimpi Rusia Stalin dan Trozky, serta pemimpin Yugoslavia Joseb Broz Tito, juga sering ngopi di tempat ini. Yaitu, saat perang dunia pertama, bulan Januari 1913, serta sekitar perang dunia kedua, karena mereka semua memang tinggal di Wina.
Saat berada di ketinggian 2046 mdpl, kami mencicipi sup pancake dan kopi khas Austria, di sebuah bangunan bersejarah. Konon dulunya resto ini adalah rumah salah satu Kaisar Austria. Nama restonya ‘Historiches Berghaus Hochschneeberg’ dibangun tahun 1898.
2