Bergegas ke Hamburg Demi Nonton Penampilan Indonesian National Orchestra

Sinagog Yahudi Spanyol di Jalan Jerusalem, Praha, Ceko yang sedang direnovasi bagian depannya. (Foto: Akbar/J5NEWSROOM.COM)

Sungguh, momen ini sangat membanggakan saya sebagai anak bangsa Indonesia yang ikut menyaksikan langsung penampilan mereka. Ada getaran rasa tak terungkap yang membuat air mata nyaris meleleh. Begitu besarnya apreasiasi yang diberikan bangsa asing kepada para musisi Indonesia ini.

Rupanya, Franky Raden masih sempat sempatnya ‘ngeprank’ para penonton bule itu. Ternyata, setelah para pemain musik akustik tradisional Indonesia itu keluar ruangan dan membiarkan para penonton berdiri dengan rasa penasarannya,  belum puas, masih ingin nonton penampilan mereka. Tiba tiba, para musisi itu kembali masuk ke ruangan.

Karuan saja, mereka pun langsung disambut dengan applause panjang yang bergemuruh di aula megah itu. Riuh. Gemuruh. Kali ini, para musisi asuhan Franky Raden benar benar hanya memainkan satu lagu terakhir saja. Tak ada tambahan lagu lagi.

Baca Juga: Melintasi Batas 3 Negara Hanya dalam 3 Langkah

Begitu lagu terakhir berakhir, tentu saja semua pengunjung bersorak tak henti-henti sampai para pemain benar-benar meninggalkan panggung. Bahkan, sampai mereka sudah di luar aula.

Dalam konser konser seperti ini di Eropa, memang dilarang mengambil gambar atau video. Kecuali, sudah mengantongi izin khusus. Beruntung, saya masih bisa membawa pulang sepotong video pendek penampilan grup akustik tradisional Indonesia ini. Video yang saya bagikan untuk Anda para pembaca setia Majalah Siber Indonesia, J5NEWSROOM.COM.

Vedeo yang benar-benar pendek. Hanya panggalan saja. Ini pun berkat kebaikan hati sahabat saya, Konjen RI di Hamburg Jerman, Ardian Wicaksono yang tentulah duduk di kursi paling depan.

Monumen di Port of Hamburg, tentang pemberangkatan 4.500 orang Yahudi ke Palestina tahun 1947. (Foto: Akbar/J5NEWSROOM.COM)

Sayangnya, penampilan konser yang luar biasa ini, setelah melakukan penerbangan yang sangat jauh dari Jakarta ke Hamburg sejauh 11.000 km, hanya untuk dua kali tampil saja.

Esoknya, Selasa 18 Oktober 2022, mereka pun berangkat ke Berlin naik bus, untuk tampil lagi di Berlin, Rabu 19 Oktober 2022. Setelah itu, para pemain musik akan kembali ke tanah air, terus balik ke daerah masing-masing, Bali, Manado, Medan, dan lain-lain.

Berbeda dengan Hamburg yang sarat dengan bangunan-bangunan tua dan sisa-sisa bangunan yang dibombardir oleh sekutu, karena dianggap sebagai tempat pelarian Hitler di Perang Dunia (PD) ke-2. Hamburg menjadi tempat pertempuram terakhir antara NAZi dengan sekutu, bahkan ada satu gereja kuno dibangun tahun 1195, yang terkenal karena yang tersisa hanya menaranya, yaitu St. Nikolai di Hamburg.

BACA JUGA: Sensasi Menikmati ‘Hucasie Hodi’ di Resto Najatarsia Slowakia

Yang menarik, saat di pelabuhan kuno Hamburg, ada prasasti di tembok dalam bahasa Jerman yang artinya “Pada tahun 1947, di pelabuhan ini 4.500 orang Yahudi, diberangkatkan oleh Inggris ke Palestina, ke pelabuhan Haifa, trauma dengan holocaust, awal berdirinya Israel.”

Berlin banyak menyisakan kenangan saat-saat Nazi berkuasa dan setelah kalah dari sekutu. Lalu Hitler ditemukan bunuh diri dalam bunkernya pada 30 April 1945. Kemudian, sekutu yang bekerjasama dengan Rusia, mendirikan tembok Berlin, yang memisahkan Berlin Barat dengan Berlin Timur, dan membagi kekuasaan.

Tentu saja yang tidak boleh dilewatkan adalah daerah Postdam. Daerah yang dulunya adalah pos perbatasan utama antara Barat dan Timur, yang menyisakan beberapa sisa tembok Berlin.

Suasana modern dan hiruk pikuknya Berlin, terasa berbeda saat berkunjung ke pemakaman orang Yahudi korban holocaust NAZI, yang disebut ‘The Memorial to the Murdered Jews of Europe’, yang terdapat musium bawah tanah, yang baru dibangun tahun 2003, yang tertulis informasi nama-nama 3 juta jiwa korban NAZI.

Memang di hampir setiap negara di Eropa dapat ditemukan sisa-sisa PD-2 dan peninggalan orang Yahudi. Sebagaimana saat di Praha, saya juga sempatkan mampir ke sebuah Sinagog, tempat Ibadah Yahudi asal Spanyol, yang sayangnya saat itu sedang direnovasi.*

Penampilan grup Indonesian National Orchestra pimpinan Franki Raden di Elbphilharmonie, Hamburg Jerman, Senin 17 Oktober 2022. (Video: Akbar/J5NEWSROOM.COM)

Editor: Saibansah

2