J5NEWSROOM.COM, Batam – Kota Batam sering mendapat julukan sebagai kota belanja bagi sejumlah wisatawan, khususnya wisatawan nusantara dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini, karena di Kota Batam berbagai macam kebutuhan bisa dengan mudah didapat, khususnya pakaian dan barang elektronik.
Salah satu yang menjadi primadona dalam wisata belanja adalah memburu pakaian bekas, atau lebih dikenal dengan barang second. Mulai dari baju, celana hingga sepatu, berbagai jenis merek bisa dijumpai di sejumlah titik pasar khusus penjualan pakaian bekas. Tidak hanya pakaian, barang elektronik hingga jam tangan juga dengan mudah didapatkan di pasar second.
Seperti di salah satu pasar terbesar di Kawasan Jodoh, tepatnya di depan Ramayana Departemen Store. Pasar yang mulai digelar dari pagi hingga siang hari ini, pedagang menjajakan sejumlah barang bekas, dengan berbagai macam jenis merek dengan harga yang sangat terjangkau bila diukur dari harga barunya.
Pasar ini, tidak hanya buka di pagi hingga siang hari. Namun, pada saat sore hari, pedagang kembali menjajakan barang dagangannya hingga malam hari. Bahkan pembeli lebih banyak pada sore hingga malam hari.
Salah satu wisatawan asal Jambi, Sunarti, mengatakan salah satu tujuan datang ke Batam, karena banyaknya barang bekas yang menarik. Menurutnya, barang tersebut sukar didapatkan di daerah mereka.
“Ini salah satu ciri khas Batam, ada pakaian bermerek biar pun bekas, tetapi kualitas masih bagus. Abang lihat sendiri, ada baju Rp 5 ribu, kalau yang harga Rp 50 ribuan itu dah bagus, di daerah kami mana bisa jumpa yang seperti ini,” ujar Sunarti, saat ditemui di Pasar Second Jodoh, Minggu, 30 Oktober 2022 lalu.
Senada, Nuryati, wisatawan asal Jakarta juga mengaku tertarik dengan berbagai barang bekas di Kota Batam. Baginya, banyak sekali pilihan pakaian yang branded bisa dijumpai di pasar second, tentunya dengan harga yang sangat jauh dari harga barunya, dengan kualitas yang masih sangat layak.
“Saya sudah berapa kali dapat tas sama baju yang bermerk di sini, jadi ketagihan juga datang ke Batam, hari ini ramai kami dari Jakarta, kawan pada tertarik, ada baju bagus harga Rp 50 ribuan, bahkan ada yang Rp 10 ribuan,” kata dia.
Sementara itu, salah satu penjual barang second yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, barang yang mereka jajakan sebagian besar dari Singapura dan Malaysia. Terkait legal atau tidak legalnya barang yang mereka jual itu, dirinya tidak memahami.
Baginya, bisa mendapatkan pekerjaan sebagai penjual baju second sudah sangat disyukuri dalam kondisi sedang susah mendapatkan pekerjaan seperti saat ini. “Legal atau tidak barang ini, bukan urusan kami, saya bisa diajak kerja jualan sama yang punya barang aja saya sudah senang,” ujarnya.
Sumber: BATAMTODAY.COM
Editor: Saibansah