Cermin Indonesiaku
Di muka riak gelombang
Indonesiaku bercermin
terlihat samar berderu
Mengikuti alur arus-arus kecil
Di gemericik air yang jatuh
Wajah indonesiaku memudar
Pecah terhanyut air
Berdederai
Kini tersisa langit dan awan-awan
Indonesiaku terbenam di sungai
Bersama sore dan bebatuan
Yang merah didekap perenungan
Kemudian berwarna keemasan
Matahari jatuh tenggelam
Indonesiaku surup dalam lantunan
Sudah tak terlihat dipermukaan
Siul jangkrik dari selip semak
Mengantar Indonesiaku tidur
mendengkur dengan nyenyak
Berselimut mimpi-mimpi indah dan harapan
9, September 2021
Minggu Pagi
Suatu pagi aku berjalan mencari kopi
aku duduk di kaki lima pinggiran jalan raya
pandangi lalu lalang yang sibuk
Sambil menunggu kopiku
kutiupi hangat pisang goreng sebelum ku santap
jalanan agak renggang tidak seperti hari lain
Cuaca sejuk menyegarkan
kuseruput lamat-lamat
dan mulailah ku nyalakan sebatang rokok
suasana begitu ringan rasanya
Ku ambil koran yang tersaji
tangan kananku menjejalkan puntung rokok ke bibir asbak
Dan setelah kubaca berita hari ini
mingguku menjadi rumit sekali
Malang, 29 september 2021
Jatuh dari sepeda
Sore itu kujenguk kekasihku
Yang roda sepedanya tergelincir
saat akan pulang dari sekolah
Lebam di pipi kirinya membuatku hangus
Barangkali tiga atau empat hari lagi sudah pulih
kata ibunya
Tetapi bu, ini soal perasaan
Tubuh dan pikiranku tak cukup tahan untuk memahami
jawaban kesembuhan beberapa hari lagi
Ini kekasih hatiku
Melihatnya begini bara-ku padam
Sisa arang beterbangan.
Banyuwangi, 11 Desember, 2022