Sajak Sajak Muchid Albintani

Muchid Albintani

Valadomir

Kisah melankolis sebuah keluarga
dari bahasa ibunda yang identik
terbelah menjadi timur barat
jika tak bijak kisruh dunia ketiga
tinggal menghitung jari

Valadomir ibarat sketsa
penentu kemaslahatan manusia
walaupun pembuat skenario
bermukim di ujung barat
dari belahan timur selatan utara
pemasok mortir penghancur
tetap mereka
membarat

Sebuah keluarga diadu binasa
ibarat pepatah
“menang menjadi abu,
kalah menjadi arang”

Tetap saja membarat pemenangnya
mereka para pembisnis mesin pembunuh
yang hobi mentos anggur merah
tertawa termehek
pundi dollar pun melimpah

Sementara,
di sudut negeri narnia
ribuan nyawa tersadai
terkubur dalam okestra
paduan suara membarat

Valadomir,
bangun bangkitlah jangan terpedaya
hasutan ambisi menjadi boneka

Sebelum esok,
siapa tahu tuan p terlupa
menekan tombol nuklirnya.

Pekanbaru, Januari 2023

Lima Gelombang

Gelombang hedonis
menyusup negeri
menghipnotis lakon serakah
mereduksi iman
memperkuat kemunafikan
penyebab murka alam
mengundang azab bencana

Gelombang intoleran
bersumber materi
menseduksi pikir
memanipulasi aqal
membelah umat
perusak persatuan
penghancur keberagaman

Gelombang teror
penyebab tekor
penguasa kotor
rakyat molor
negeri hancur

Gelombang moderat,
pesanan barat
hasil mufakat kerabat
begitu nikmat
dokunya berlipat
sumber koorporasi rans

Gelombang taubat,
secepat kilat
negeri selamat
sebelum terlambat
maka rukuk sujudlah
kepada yang
Maha Ahad

Pekanbaru,  Januari 2023

Teluk Rhu
(istimewa kepada bang roni)

Senjakala merambat kelam
hempasan gelombang di tepian
penyebab abrasi pelan perlahan
potensi posisi kehilangan makna
terombang ambing seperti jongkong

Tatapannya terkesan konsisten
ke arah selat melaka
empat puluhan tahun lalu
ketika budak sebaya tumbuh
besar bercengkerama di pantai itu
tepian selat melaka yang abrasi
setia bertahan hingga kini

Entahlah,
lima, tak sampai
puluhan tahun lagi.

Teluk Rhu, 2022