LAPORAN: Alia Safira
J5NEWSROOM.COM, Batam – Geliat ekonomi kerakayatan pasca pandemi Covid-19 di Kota Batam, mulai merambat ke kawasan Punggur. Itu terbukti dengan hadirnya kawasan kuliner Kaliban Trade Center Punggur yang ramai dikunjungi masyarakat Batam di malam hari.
Di sinilah jamu tradisional “Bu Erna” kini hadir, plus bandrek telur ayam dan bebek setiap malam lengkap dengan berbagai menunya. Tepat di depan stage tempat para musisi Batam menampilkan performa terbaik mereka.
“Iya, kami sudah hampir sebulan ini hadir di Kaliban Trade Center Punggur. Kami buka setiap malam hari,” ujar Erna, pengusaha jamu tradisional Bu Erna kepada J5NEWSROOM.COM, Rabu (22/2/2023).
Saat ini, produk-produk jamu tradisional “Bu Erna” telah terdistribusi di berbagai tempat di Kota Batam, seperti di BCS Mall, Grand Mall dan lapak-lapak kue yang menjual jamu tradisional dengan merek dagang, “Jamu Tradisnional Bu Erna”, di Batam Center, Batuaji, Marina, Bengkong, Batu Besar, Tanjung Piayu, Tanjung Sengkuang, Kabil dan beberapa tempat lagi.
Maka, kehadiran jamu ramuan warisan leluhur di Kaliban Trade Center Punggur itu untuk lebih mendekatkan diri dengan para konsumen.
“Di sini bisa pesan langsung jamu kunyit asam dan minum di tempat dengan harga Rp 5 ribu per gelas, juga bandrek telur ayam atau bebek seharg Rp 12 ribu,” jelas pengusaha jamu tradisional yang sudah beberapa kali ikut event pameran yang dikoordinir Pemerintah Kota Batam itu. Termasuk, pameran di Singapura belum lama ini.
Proses produksi jamu tradisional “Bu Erna” ini sudah dimulai lebih dari satu dasawarsa lalu. Dimulai dari jamu gendong, kini sudah merambah menjadi industri rumahan.
Semua bahan jamu “Bu Erna” berasal dari bahan-bahan asli Indonesia dan dibuat dari bahan-bahan alami dan tanpa bahan pengawet sama sekali. Erna meracik resep tradional itu mulai dari beras kencur, kunyit asam, jahe, lempuyang dan sebagainya. Semuanya itu adalah warisan trasional khas masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.
Warisan tradional itulah sejak sepuluh tahun lebih menjadi bisnis rumahan Erna, perempuan Jawa asal Sumatera Utara itu. “Dulu saya jualan jamu gendongan ini keliling kampung di Punggur,” ungkap ibu dua orang anak itu lagi.
Ternyata, respon masyarakat di Punggur pada jamu tradional cukup bagus. Siapa sih yang tak tahu khasiat jamu tradisional Indonesia? Bahkan masyarakat internasional sudah mengakuinya.
Seperti jamu beras kencur. Jamu yang terbuat dari bahan dasar beras dan kencur yang biasa dicampurkan dalam pengolahannnya seperti biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulaga, asam, kunyit, gula merah, gula putih, jeruk nipis, garam dapur, serta kayu keningar.
Atau, jamu kunyit asam yang memiliki kandungan kurkumin, vitamin C, minyak atsiri, protein, karbohidrat dan beberapa mineral seperti kalsium, fosfor dan zat besi. Semuanya itu sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Seperti beras kencur, bermanfaat dapat menghilangkan pegal-pegal dan linu, dapat meringankan gangguan batuk, menambah nafsu makan, terutama bagi anak-anak, memberikan efek kebugaran bagi tubuh, menyembuhkan perut kembung. “Sekarang, jamu saya sudah saya kemas dalam botol, tanpa bahan pengawet,” tambah Erna.
Dengan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kota Batam dan beberapa kali mengikuti pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, pengusaha wanita ini terus memacu produksi jamu rumahannya itu. “Setiap hari produksi jamu saya sekarang ini baru 200 botol,” ungkapnya.
Sejauh ini, produksi jamu rumahannya itu tidak banyak menghadapi kendala. Sebab, pasokan bahan baku jamu tradisional banyak tersedia di pasar Punggur atau di Jodoh. Hanya akses permodalan yang diharapkannya ada dukungan dari pemerintah.
Meski demikian, dengan modal yang ada, dirinya terus menggeluti bisnis produk kesehatan itu. Hasilnya, cukup bagus dan prospeknya juga cerah.
Untuk pemesanan, hubungi Erna : 081364052062.
Editor: Saibansah