Anies Baswedan saat berkunjung ke kantor DPP Demokrat. (Foto: Detik)
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat, Mulyadi merespon hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan bahwa elektabilitas Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paling tinggi diantara sejumlah nama calon Presiden (capres) dan calon wakil Presiden (cawapres) di Pemilu 2024 mendatang.
Menurut dia, masyarakat arus bawah di Sumatera Barat memang berharap agar duet Anies dan AHY segera dideklarasikan. Mereka melihat pasangan tersebut cocok dan pas untuk berlaga di pemilu mendatang.
“Hasil survey tidak jauh beda dari apa yang di temui dirinya saat datang ke daerah-daerah di Sumbar. Mereka berharap agar duet Anies-AHY sebagai capres dan cawapres pemilu besok, jadi survei itu benar apa adanya sesuai dengan hasil apa yang di dapatkan saat bertemu dengan masyarakat,” papar Mulyadi kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).
Saat terjun ke lapangan, klaim dia, banyak sekali tokoh masyarakat yang menyebutkan bahwa keduanya merupakan tokoh muda yang dianggap pantas melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Ma’ruf Amin.
“Mereka menyampaikan Anies-AHY adalah paduan yang sangat serasi dan saling mengisi. Inilah pasangan Capres-Cawapres yang kami rindukan di Sumatera Barat,” kata mantan anggota DPR RI tiga periode ini
Dia menambahkan, masyarakat Sumatera Barat yakin Anies dan AHY dapat membawa perubahan dan perbaikan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Banyak harapan masyarakat kepada Anies-AHY,” demikian Mulyadi.
Sebelumnya, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memaparkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2023.
Alhasil survei di Sumatera Barat menunjukkan dua nama bakal calon presiden memiliki tingkat popularitas di atas 90 persen yaitu Prabowo Subianto sebesar 97,2 persen dan Anies Baswedan 90,4 persen.
Sementara dalam simulasi Top of Mind elektabilitas nama Anies Baswedan berada di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 37 persen, disusul oleh Prabowo Subianto di posisi kedua dengan elektabilitas 24,8 persen. Ganjar Pranowo berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 4,9 persen dan sedangkan nama-nama lain masih berada di bawah tiga persen.
Dalam simulasi semi terbuka dengan 33 nama, Anies Baswedan kembali menduduki posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 44,4 persen. Prabowo Subianto di posisi kedua dengan elektabilitas 31,0 persen dan Ganjar Pranowo kembali berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 6,7 persen, sedangkan nama-nama lain masih berada di bawah enam persen,
Sementara jumlah responden TT/TJ/rahasia 6,2 persen, temuan tidak jauh berbeda juga diperoleh saat melakukan simulasi 10 nama. Anies Baswedan di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 44,5 persen dan Prabowo Subianto mengikuti di posisi kedua dengan elektabilitas 31,2 persen. dan Ganjar Pranowo di posisi ketiga dengan elektabilitas 7,0 persen.
Nama-nama lain juga masih berada di bawah enam persen dengan jumlah responden TT/TJ/rahasia 6,3 persen. Elektabilitas Anies Baswedan juga unggul saat dilakukan simulasi empat dan tiga nama.
Sementara itu ketika dilakukan simulasi empat nama Anies Baswedan memperoleh elektabilitas 46,5 persen. Disusul secara berturut-turut oleh Prabowo Subianto dengan 32,7 persen, Ganjar Pranowo dengan 7,7 persen dan AHY dengan 6,2 persen. Jumlah responden TT/TJ/rahasia 6,9 persen.
“Adapun saat dilakukan simulasi tiga nama elektabilitas Anies Baswedan naik menjadi 49,6 persen. Prabowo Subianto naik sedikit menjadi 33,9 persen. Elektabilitas Ganjar Pranowo stagnan di angka 7,7 persen sedangkan jumlah responden TT/TJ/rahasia 8,9 persen,” katanya.
Dalam simulasi head to head dengan Prabowo Subianto, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut 51,4 persen dan Prabowo Subianto 36,6 persen, sedangkan dalam simulasi head to head dengan Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies Baswedan mencapai 64,0 persen dan Ganjar Pranowo 11,2 persen.
Hasil survei juga menunjukkan basis demografi pemilih dari bakal calon presiden. Anies Baswedan unggul di pemilih berpendidikan SLTP, SLTA, dan kuliah sedangkan Prabowo Subianto unggul di pemilih berpendidikan sekolah dasar.
Sementara itu, dari aspek pekerjaan pemilih Anies Baswedan unggul di semua kategori pekerjaan begitu pula dari aspek pendapatan pemilih, Anies Baswedan unggul di semua kategori mulai dari berpendapatan kurang 1 juta sebulan hingga di atas empat juta sebulan.
Berdasarkan sebaran kabupaten dan kota di Sumatera Barat, Anies Baswedan unggul di 16 kabupaten dan kota yaitu kota Padang, Dharmasraya, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Sijunjung, Tanah Datar, Kota Solok, Solok, Solok Selatan, Kota Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Kota Bukittinggi, Pasaman, Kota Payakumbuh, dan Lima Puluh Kota. Sedangkan Prabowo Subianto unggul di Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, dan Pasaman Barat.
“Temuan-temuan survei Indikator Politik Indonesia di Sumatera Barat menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan mengungguli para bakal calon presiden lain. Meskipun demikian, hasil survei ini juga menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto masih cukup kuat di Sumatera Barat,” kata dia.
Ia mengatakan survei ini juga memotret elektabilitas nama-nama bakal calon wakil presiden dan dalam simulasi semi terbuka 17 nama, AHY menduduki posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 32,8 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno di posisi kedua dengan elektabilitas 29,6 persen. Elektabilitas dari nama-nama lain masih belum mencapai 10 persen. Jumlah responden TT/TJ/rahasia 13,4 persen.
“Di Sumatera Barat AHY juga menduduki posisi teratas sebagai calon wakil presiden yang dianggap paling layak mendampingi Anies Baswedan, Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo,” kata dia.
Sumber: RMOL
Editor: Saibansah