Dr Aqua Dwipayana Sharing Komunikasi dan Motivasi di Komisi Informasi Jabar

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana sharing komunikasi dan motivasi di Komisi Informasi Jabar. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Bandung – Berbagi rezeki banyak sekali manfaatnya. Sama sekali tidak ada ruginya. Justru berbagai keuntungan bakal diperoleh. Untuk itu jangan pernah ragu melakukannya termasuk pada orang yang tidak dikenal sebelumnya.

Hal demikian selalu disampaikann Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dalam berbagai kesempatan. Pernyataan itu bukan semata basa-basi tapi selalu dilakukannya di berbagai kesempatan termasuk pada sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi yang terus konsisten dilakukannya.

Itu pula terjadi pada salah seorang peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Meningkatkan Etos Kerja, Kedisiplinan, dan Menjaga Lembaga Sebagai Sebuah Keluarga” di Aula Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Kota Bandung belum lama ini.

Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua kali ini disampaikan kepada beberapa  unsur di lingkungan Komisi Informasi Provinsi Jabar. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Ketua Komisi Informasi Jabar Dr Ijang Faisal, komisioner yang lain yakni Husni Farhani Mubarok, Yudaningsih, dan Dadan Saputra, Staf Ahli Dr Mahi M Hikmat, dan para staf serta pegawai. Juga Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jabar Faiz Rahman.

Dari unsur luar Komisi Informasi Jabar juga hadir dosen senior Dr Udung Noor Rosyad, Pemimpin Redaksi Tugubandung.id Erwin Kustiman, Manajemen Portal Tugubandung.id (Ahmad Nada, Andri Gurnita, Ade Bayu, dan Ahmad Rizki). Hadir pula putra bungsu Dr Aqua yang merupakan mahasiswa tingkat akhir di Fikom Unpad, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana.

Ero Kamis pagi selesai sahur dari Bogor sengaja ke Bandung. Pria yang telah berkiprah di tingkat nasional itu sengaja datang karena seusai acara Sharing Komunikasi dan Motivasi, pada malamnya menemani bapaknya kembali ke Bogor. Ero menyetir sendiri mobil Bogor – Bandung Pp.

Penguatan Inspirasi dan Motivasi

Dr Aqua mendapat undangan langsung dari Dr Ijang untuk memberikan penguatan motivasi dan inspirasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja seluruh elemen di lingkungan Komisi Informasi Jabar.

Dalam tuturannya, Dr Aqua menegaskan kunci hidup bahagia adalah menjalani kehidupan termasuk melaksanakan aktivitas mulia sebagai apapun diri kita, menikmatinya, selalu mengedepankan rasa syukur, dan menerima apapun dengan ikhlas.

“Termasuk bersyukur Anda bisa bekerja dan mengabdi di Komisi Informasi Jabar. Sebuah lembaga yang bukan main-main, mendorong hadirnya keterbukaan informasi. Ini adalah amanah besar yang tidak semua orang mendapatkannya. Jika Anda berleha-leha dan bekerja sambil lalu saja, rugi sekali. Di luar sana ada ribuan bahkan jutaan orang yang ingin bekerja dan mengabdi di lembaga ini,” ucap Dr Aqua.

Jadi, menurut pria yang senang membahagiakan orang lain tersebut, bekerjalah dengan baik dan penuh amanah. Dr Aqua yang telah menulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim itu menyatakan kebahagiaan tidaklah identik menjadi milik mereka yang memiliki segalanya.

“Kebahagiaan itu hanya akan menghampiri mereka yang selalu bersyukur atas apapun situasi dan kondisi yang dialaminya. Oleh karena itu, hidup bahagia itu rumusnya selalu bersyukur dan dan konsisten bersikap ikhlas melaksanakan semua aktivitas,” ujar Dr Aqua.

Staf Ahli Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Bidang Komunikasi Publik ini mengungkapkan untuk hidup bahagia dan tanpa beban maka kita mesti menjalani kehidupan ini dengan sederhana. Selalu bersyukur dan bekerja dengan ikhlas, kata Dr Aqua, gampang diucapkan dan sangat bisa dilaksanakan. Bukan seperti yang selama ini dikatakan banyak orang yakni mudah mengucapkannya dan sulit melaksanakannya.

“Jika dari awal berpikirnya sulit selalu bersyukur dan bekerja dengan ikhlas, maka sampai kapan pun tidak akan pernah bisa mewujudkan. Kenapa? Karena dari awal pikirannya sudah menyatakan tidak bisa,” ungkap Dr Aqua.

Pria sederhana yang senang membantu banyak orang dengan ikhlas ini menyodorkan setidaknya empat cara menjalani hidup dengan simpel. “Pertama, jangan pernah mencampuri masalah hidup orang lain. Komentar ini-itu yang tidak perlu atau fitnah sana dan sini, menjajakan keburukan orang lain,” kata Dr Aqua menegaskan.

Kedua, insiator dan penyandang dana utama program umrah gratis The Power of Silaturahim (POS) ini menjelaskan bahwa kita mesti bergaya hidup sesuai dengan kemampuan sosial dan ekonomi kita sendiri. “Jangan siksa diri demi semata memuaskan hati. Ketiga, nikmatilah hidup dengan bersyukur. Apa yang yang dijalani seperti mana yang  diinginkan,” ucap Aqua.

Pria dengan jejaring pertemanan yang luas ini menambahkan hal keempat adalah, jangan pernah mendengarkan apa kata orang tentang diri kita. “Ingatlah kita tak meminta makan atau beras kepada mereka. Jadi kenapa kita memusingkan apa kata orang. Fokus saja apa yang bisa kita kerjakan dan kerjakanlah dengan sebaik-baiknya. Intinya, bahagia sederhana, sesederhana kita tersenyum dan bersyukur dengan apa yang kita miliki,” kata Dr Aqua menekankan.

Yudaningsih Menangis Tersedu

Saat sesi tanya jawab, setelah dua peserta sebelumnya mengacungkan tangan, giliran peserta ketiga yang tunjuk tangan mengajukan pertanyaan. Ternyata ia adalah Yudaningsih yang juga salah seorang komisioner Komisi Informasi Jabar.

Semula biasa saja dan tidak ada reaksi apapun saat Yudaningsih yang aktif dalam berbagai organisasi tersebut hendak mengajukan pertanyaan. Akan tetapi, di sela-sela penyampaian pertanyaan, suara istri dari Fuad Saad ini tercekat dan tertahan. Yuda –panggilan akrab Yudaningsih — yang sebelumnya aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi tersebut kemudian menangis tersedu saat menyampaikan pertanyaan.

“Apa yang Bapak sampaikan dalam materi Sharing Komunikasi dan Motivasi ini begitu menyentuh saya. Saya merasa semua yang Pak Aqua ucapkan meski sederhana, tapi sangat nyata dan relevan dengan keseharian kita. Termasuk yang Bapak utarakan tentang sikap bersyukur dan keikhlasan. Saya sering merasa apakah saya termasuk belum ikhlas dalam menjalani persoalan yang dihadapi,” ungkap Yudaningsih terbata-bata dan bahkan menangis sesenggukan. Hadirin pun terdiam dan sama-sama larut dalam keharuan.

Dr Aqua yang semula berdiri di depan hadirin, tiba-tiba bersimpuh duduk dan mendekati Yudaningsih yang menangis. Ia dengan tekun dan santun menyimak semua yang disampaikan Yudaningsih. Meski, Yudaningsih tidak seara spesifik menyampaikan masalahnya tapi Dr Aqua sudah mafhum kemana arah penyampaian perempuan ramah dan baik kepada orang lain tersebut.

“Saya sangat memahami apa yang Ibu sampaikan. Setiap orang pasti memiliki masalahnya masing-nasing dalam kadar yang sudah ditetapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT,” ungkap pria yang hobi silaturahim tersebut.

Testimoni Erwin Kustiman

Pada Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut, Pemimpin Redaksi TuguBandung.id Erwin Kustiman memberikan testimoni terkait sepak terjang Dr Aqua dalam gerakan silaturahim. Dr Aqua memanggil Erwin ke depan untuk menyampaikan itu.

Dalam testimoni tersebut, Erwin menyoal keterkejutan Dr Ijang yang tak pernah menyangka Dr Aqua akan berkunjung langsung ke Sekretariat Komisi Informasi Jabar. Padahal, Dr Ijang baru dua kali bersua dengan Dr Aqua.

Ketua Komisi Informasi Jabar Dr Ijang Faisal menyerahkan kenang-kenangan kepada Dr Aqua Dwipayana. Disaksikan komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Husni F. Mubarok (kiri) dan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jabar Faiz Rahman (kanan). (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

“Ya itulah sosok Pak Aqua Dwipayana. Soal silaturahim, beliau memang sangat berkomitmen, konsisten, dan spartan dalam menjalankannya. Tak ada kata henti dalam bersilaturahim. Jika beliau mengatakan akan berkunjung, kata-kata itu bukan sekadar basa-basi tapi dijalankan dengan nyata. Pak Aqua sosok yang benar-benar menjalankan silaturahim dengan sesungguhnya,” ucap Erwin.

Lebih jauh Erwin yang saat ini juga menjadi dosen pada Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pasundan mengatakan dirinya sangat beruntung bertemu dengan sosok seperti Dr Aqua.

“Saya sangat beruntung dipertemukan Allah Swt dengan sosok seperti Dr Aqua Dwipayana. Jauh sebelum disrupsi membuat banyak media massa tersungkur, Pak Aqua sudah mengingatkan saya untuk bersiap menghadapi setiap perubahan. Termasuk tidak lagi bekerja pada media mapan tempat saya bernaung sebelumnya. Dorongan yang disampaikan Pak Aqua tak sekadar lisan tapi juga sekaligus dengan dukungan material. Alhamdulillah setelah menyelesaikan studi magister, saya kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan S3 berkat sokongan pendanaan dari Pak Aqua. Semua itu dilakukan beliau dengan ikhlas dan tidak ada pamrih apapun. Apa yang bisa dipamrih dari sosok seperti saya yang biasa-biasa ini,” ungkap Erwin panjang lebar.

Menurut Erwin, lembaga yang menghadirkan Dr Aqua sebagai motivator akan mendapatkan materi keilmuan yang berbeda. “Motivator memang banyak tapi yang berbicara selaras dengan apa yang selalu dikerjakan salah satunya adalah Dr Aqua. Ia cerminan dari jargon ‘do the talk’, semua yang dibicarakan memang apa yang dilakukannya. Tentang silaturahim, menghasilkan banyak buku super best seller, hingga mengumrahkan gratis lebih dari 170 orang dari berbagai kalangan serta akan terus bertambah, dan memberikan berbagai kebaikan lainnya, adalah memang apa yang dilakukannya,” ungkap Erwin.

Tak hanya itu, tarif berbicara Dr Aqua di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta nasional adalah Rp 35 juta nett per jam untuk minimal dua jam. Belum tiket penerbangan bisnis dari maspakai Garuda Indonesia atau Batik Air serta akomodasi hotel setaraf bintang lima. “Namun, di lingkungan TNI/Polri, guru, serta wartawan, Dr Aqua sudah menegaskan tidak mau menerima uang saat menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi,” terangnya.

Erwin kini tengah menyelesaikan disertasi studi doktoralnya. “Dr Aqua Dwipayana memberikan pesan inspiratif untuk selalu menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi siapa saja. Insya Allah kebaikan juga akan menghampiri kita. Beliau mendorong saya untuk juga terus berkiprah di bidang media dengan membangun portal media daring rintisan TuguBandung.id,” kata Erwin.

Dengan nada bergetar, Erwin juga mengatakan dirinya benar-benar merasa ditopang oleh pria santun dan ramah tersebut. Padahal, ia mengaku dirinya bukan siapa-siapa dan tak ada keberkaitan apapun dengan sosok Dr Aqua.

“Berkat fasilitasi dan juga dorongan penuh secara finansial, saya juga alhamdulillah bisa berangkat umrah atas kebaikan Pak Aqua. Tak sekadar biaya tapi sekaligus tanpa saya duga beliau juga memberikan ‘sangu’ selama umrah yang langsung diberikan ke rumah saya,” kata Erwin lagi.

Ia menambahkan bagi Dr Aqua, kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang diwarnai dengan silaturahim ke berbagai pihak sudah menjadi panggilan hidupnya.

“Pak Aqua sudah menegaskan 95 persen sisa hidupnya akan diarahkan untuk bersilaturahim dan terus menebar kebaikan. Atasan satu-satunya bagi beliau adalah Allah Swt. Maka, beliau enteng-enteng saja menjalankan semuanya. Baginya, pandemi tak bermakna produktivitas terhenti. Sebaliknya, ia kian bersemangat menebar inspirasi ke seantero negeri. Semua karena keikhlasannya merekatkan tali silaturahim dan menebar kebermanfaatan bagi sebanyak mungkin kalangan,” pungkas Erwin.

Berterima Kasih Penuh Kesungguhan

Sementara itu, Dr Udung Noor Rosyad yang juga didaulat untuk menyampaikan testimoninya mengatakan Dr Aqua adalah mahasiswa yang diujinya semasa menempuh studi S2  di Fikom Unpad.

“Meski usianya terpaut jauh di bawah, saya memanggil Dr Aqua sebutan ‘uda’, karena saya tahu ia memiliki darah Minangkabau. Saya menyebut Uda Aqua ini sebagai manusia langka. Betapa tidak, kebiasaannya bersilaturahim benar-benar dilakukan dengan penuh keseriusan. Sejak masih mahasiswa sudah terlihat bagaimana jejak kebaikannya tidak pernah berhenti. Kalau berterima kasih, Uda Aqua menunjukkan dengan penuh kesungguhan dan tanpa hitungan sama sekali,” ungkap Dr Udung.

Mantan wartawan di sebuah surat kabar di Jabar tersebut mengungkapkan semasa kuliah dulu, Dr Aqua kerap berkonsultasi dengannya ihwal perkuliahan. “Memang kuliah di S2 dan S3 itu agak berbeda dengan kuliah di S1. Apalagi di S3, pasti banyak kendala nonteknisnya yang kalau tidak bisa diantisipasi dengan baik, bisa berdampak bahkan secara psikologis bagi mereka yang menjalaninya,” kata Dr Udung lagi.

Pria yang gemar bersepeda tersebut mengatakan ketika Dr Aqua bertanya dan berkonsultasi, dirinya memberikan asistensi dan pertimbangan karena memang sudah menjadi keharusan sebagai dosen pembimbing.

“Akan tetapi, memang Uda Aqua ini adalah seorang yang langka. Beliau berterima kasih dalam bentuk yang tidak terbatas dan datang tiba-tiba saja. Bayangkan, saya yang tidak mempersiapkan apa-apa, mendadak diajak Uda Aqua untuk terbang ke Turki dan bahkan Iran ketika itu. Semua fasilitas sudah disiapkan, mulai dari tiket dan sebagainya,” ujar Dr Udung.

Saat itu, Udung bertanya kenapa dirinya diajak bahkan dengan fasilitasi yang demikian lengkap. “Uda Aqua hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia sangat merasa terbantu oleh saya dan ingin berterima kasih. Padahal, apa yang saya lakukan memang sudah menjadi hal lumrah sebagai dosen. Ya itulah seorang Dr Aqua Dwipayana yang kebaikannya pada sesama memang begitu jor-joran. Makanya rezekinya terus mengalir. Saya berdoa semoga Udah Aqua dan keluarga selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” ujar Dr Udung.

Tidak hanya itu. Dr Udung melanjutkan, sesaat setelah Dr Aqua menyelesaikan studi S2-nya, Dr Aqua memberikan hadiah umrah kepadanya. Hal itu membuatnya kaget sekali.

“Ketika saya sedang melaksanakan umrah di Tanah Suci, Uda Aqua dari Palembang memberi kabar gembira. Dia lulus di Fikom Unpad untuk melanjutkan kuliah S3. Saya sangat bersyukur dan senang sekali mendapat berita gembira itu,” jelas Dr Udung.

Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi diakhiri dengan santap buka puasa bersama seluruh peserta. Setelah salat magrib acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat penghargaan dari Dr Ijang Faisal dan Faiz Rahman kepada Dr Aqua Dwipayana. Setelah itu, Dr Aqua  melanjutkan perjalanan menuju Kota Bogor didampingi putra bungsunya Savero Karamiveta Dwipayana.

Editor: Saibansah