J5NEWSROOM.COM, Bukittinggi – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr. Aqua Dwipayana menegaskan bahwa amanah bekerja di sektor perhotelan dan pariwisata sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menghargai semua orang sebagai bagian dari pelayanan paripurna atau “service excellence”. Sehingga semuanya merasa nyaman saat berkomunikasi.
Dengan komunikasi yang nyaman, kata Dr Aqua Dwipayana, para tamu akan merasa sangat dihargai dan tidak ragu-ragu menyampaikan berbagai informasi yang sedikit banyak info yang disampaikan mereka bermanfaat buat manajemen hotel untuk terus meningkatkan kinerja terbaik.
Hal tersebut disampaikan Dr Aqua Dwipayana menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Fokus terhadap Service Excellent Menciptakan Pelayanan Hotel yang Terbaik, Terunggul, dan Pilihan Utama di Bukittinggi dan Sumatera Barat”, Rabu 17 Mei 2023. Kegiatan yang digelar di Santika Meeting Room 3 & 5 Hotel Santika Bukittinggi Jl. Tuanku Nan Renceh No 33 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat tersebut diarahkan kepada puluhan unsur pimpinan dan karyawan Hotel Santika Bukittinggi.
Ini adalah Sharing Komunikasi dan Motivasi ketiga kalinya dalam kehadiran pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut di Sumatera Barat. Sebelumnya, Dr Aqua Dwipayana telah berbicara di jajaran tim redaksi salah satu media terbesar di Padang yakni Padang Ekspres Group serta kemudian kepada jajaran karyawan dan unsur pimpinan Hotel Santika Premiere Padang dan Hotel Amaris Padang.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, bekerja dalam tim yang kompak akan membuat seseorang semakin meyakini bahwa tugas setiap manusia adalah selalu bersyukur dan berbagi kepada sesama. Mensyukuri karena dapat berkontribusi secara nyata kepada timnya.
Tim yang efektif lanjut pria yang hobi silaturahim itu, mendorong setiap anggotanya untuk menjadi komplemen atau pelengkap bagi yang lainnya, sehingga tercipta irama kerja yang kompak dan harmonis. Dengan begitu seluruh targetnya bakal tercapai bahkan bisa melebihi.
“Kita bisa saja menjadi pribadi yang hebat dengan bekerja sendirian, tetapi kerja secara tim akan membuat diri kita sadar bahwa kita juga manusia yang membutuhkan pertolongan orang lain. Mari saling melengkapi kekurangan sehingga tercipta kerja sama yang jujur dan hebat dalam sebuah tim,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Konsisten Silaturahim
Seperti kunjungan-kunjungan dan lawatan lainnya ke berbagai wilayah di Nusantara dan bahkan mancanegara, Dr Aqua Dwipayana selalu berupaya memaksimalkan silaturahim yang sudah menjadi kebiasaan dan praktik yang konsisten dilakukan. Kali ini pun, dalam kehadirannya di Kota Padang, Dr Aqua secara khusus bersilaturahim dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono.
Bahkan, silaturahim tersebut berlangsung selama lebih dari tiga jam di empat tempat berbeda. Yang unik, dalam setiap pertemuan kedua orang yang sama-sama ramah, santun, dan rendah hati tersebut, selalu mendiskusikan hal aktual dan menarik. Itulah yang dilakukanIrjen Pol Suharyono dan Dr Aqua Dwipayana.
Pada Selasa (16/5/2023) siang seusai Sharing Komunikasi dan Motivasi di Hotel Santika Premiere Padang, Dr Aqua Dwipayana silaturahim ke Suharyono di kantornya. Sekitar 30 menit kemudian lulusan terbaik (Adhi Makayasa) angkatan 92 itu mengajak Dr Aqua Dwipayana ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman. Mereka semobil sambil melanjutkan diskusi.
Ketika tiba di BIM saat menunggu Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Wakalemdiklat) Polri Irjen Pol Eko Budi Sampurno dan rombongan tiba dari Jakarta, mereka melanjutkan diskusi. Setelah itu sambil makan siang mereka ngobrol di Resto Lamun Ombak.
Lebih dari tiga jam mereka diskusi berbagai topik termasuk masalah yang sedang hangat antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan para wartawan. Dr Aqua Dwipayana menyarankan Suharyono untuk memediasi agar semua persoalan itu segera tuntas. “Insya Allah Pak Aqua. Saya akan melaksanakan semua saran bapak,” ujar Suharyono yang dekat dengan semua kalangan termasuk para wartawan.
Seusai ketemu di resto Lamun Ombak Suharyono mengundang Dr Aqua Dwipayana untuk makan malam di Hotel Mercure Padang. Itu bersamaan dengan jamuan kepada para tamunya dari Polri yang dipimpin Eko Budi Sampurno.
Dr Aqua Dwipayana yang semula berencana ke Bukittinggi pada Selasa sore, menunda ke Kota Jam Gadang tersebut. Keputusan itu diambilnya untuk menghormati Suharyono yang mengundangnya.
Seusai ketemu Suharyono, Dr Aqua Dwipayana silaturahim ke teman akrabnya General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho di kantornya. Mereka mendiskusikan banyak hal.
Eric yang baru sekitar enam bulan bertugas di Sumatera Barat kepada Dr Aqua Dwipayana cerita banyak tentang perlistrikan di provinsi itu. Layanan ke semua pelanggan terus ditingkatkan.
Mereka diskusi sekitar satu jam. Membicarakan banyak hal termasuk potensi bisnis di Sumatera Barat yang dikaitkan dengan infrastruktur yang ada.
“Terima kasih banyak Pak Aqua untuk silaturahim dan diskusinya. Selama bapak di Sumatera Barat jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan tolong kontak saya. Insya Allah saya bantu,” ujar Eric.
Selasa malam sekitar pukul 23.30, seusai makan malam sama Suharyono dan Eko Budi Sampurno, Dr Aqua Dwipayana bersama Direktur Harian Posmetro Padang Firdaus Abie ke Bukittinggi. Perjalanannya lancar sekali. Hanya sekitat 1 jam 20 menit. General Hotel Santika Bukittinggi Alik Hidayat memberikan kamar terbaik buat mereka
Berbagai Fasilitas Hotel Santika Bukittinggi
Hotel berbintang ini terletak 600 meter dari Menara Jam Gadang. Hotel Santika Bukittinggi menawarkan akomodasi bintang 3 dan memiliki kolam renang outdoor, pusat kebugaran, dan restoran. Menawarkan layanan kamar dan resepsionis 24 jam. Beberapa kamar ada teras dengan pemandangan kota.
Istana Hatta berjarak kurang dari 1 km dari Hotel Santika Bukittinggi, sedangkan Stasiun Kereta Padang Panjang berjarak 20 km. Bandara terdekat adalah Bandara Internasional Minangkabau, 71 km dari akomodasi. Hotel Santilka Bukittinggi berada di bawah naungan PT Grahawita Santika.
Hotel Santika Bukittinggi memiliki 130 kamar terdiri dari Superior, Deluxe Room, Deluxe Room with Balcone, Deluxe Executive Balcone, Executive Suite, Suite Balcone dan Santika Suite. Kamar-kamar ini didukung fasilitas outlets: Marapi Restaurant, Singgalang Sky Lounge, Room Service, dan 7 Meeting room.
Sebanyak 4 meeting room di antaranya bisa dibuka dan tutup sesuai kebutuhan peserta meeting bisa menampung sampai sekitar 230 orang. Fasilitas lainnya berupa swimming pool dan gym, serta area parkir yang cukup memadai.
Hotel Santika Bukittinggi berada di lokasi yang strategis di pusat kota Bukittinggi, di mana dekat dengan objek wisata diantaranya Jam Gadang, Lubang Jepang, Ngarai Sianok, Kebun Binatang, dan benteng belanda Fort De Kock
Visi dan Misi Hotel Santika Bukittinggi: Menjadi hotel terbaik, terunggul dan pilihan utama di Bukittinggi dan Sumatera Barat
Nilai-Nilai Santika: Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, Profesional, Kejujuran, Kedisiplinan, keterbukaan, Kebersamaan dan Tanggung jawab sosial lebih mengutamakan dalam penekanan Bersyukur dan Kejujuran, dan Kompas Gramedia : Caring, Competent, Competitive, Credible, and Customer delight.
Hotel Santika Bukittinggi merupakan Hotel Santika ke-31 dalam kelompok Hotel Santika berbintang 3 dan merupakan property ke 115 yang dikelola oleh Santika Indonesia Hotels & Resorts. Hingga saat ini property dari Santika Indonesia Hotels & Resorts telah tersebar di lebih dari 40 kota di Indonesia dengan 7 brand utama: The Samaya dan The Kayana yang tergabung dalam The Royal Collection sebagai boutique villa, The Anvaya berbintang 5, Hotel Santika Premiere berbintang 4, Hotel Santika berbintang 3, Kampi Hotel sebagai instagenic hotel berbintang 3 dan Amaris Hotel sebagai Smart Hotel.
Berawal di Bandung
Seperti dikutip dari wikipedia, PT. Grahawita Santika didirikan untuk mengelola bisnis perhotelan di bawah Kelompok Kompas Gramedia pada tanggal 22 Agustus 1981. Hotel Soeti adalah hotel pertama yang dibeli dari pemiliknya, Ibu Soetiyah Pudjosuwarno.
Cikal bakal Hotel Santika ini terletak di Jalan Sumatra No. 52-54, Bandung. Pada tahun 1988, hotel sederhana dengan 33 kamar yang dibangun di area seluas 3.200 meter persegi ini direnovasi menjadi 70 kamar. Setelah renovasi tersebut selesai, hotel ini diresmikan sebagai Hotel Santika Bandung berbintang tiga oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, Susilo Sudarman pada tanggal 27 Maret 1989. Hotel Santika Bandung inilah yang menjadi pelopor pendirian Santika Indonesia Hotels & Resorts.
Latar belakang pendirian Hotel Santika ini disebabkan pembredelan Harian Kompas pada tahun 1978. Oleh karena itu, para pendiri Kelompok Kompas Gramedia harus memikirkan diversifikasi unit bisnis di luar bisnis intinya sebagai media komunikasi. Mereka membuat rencana untuk mencegah pemecatan massal. Jika suatu hari harian Kompas akan dibredel kembali, masih ada anak perusahaan yang bisa menyokong karyawan mereka. Beberapa bisnis mulai dilakukan, termasuk di antaranya adalah industri perhotelan.
Pada awalnya, rencana pendirian sebuah hotel tidak disetujui oleh pihak manajemen, karena pada saat itu bisnis hotel dianggap memiliki konotasi yang negatif serta return on investment dinilai berjalan lamban. Binawarna Sardjan, anggota Tim Investasi Kelompok Kompas Gramedia pada saat itu, bisa meyakinkan Ketua Tim Investasi Kelompok Kompas Gramedia, Indra Gunawan, untuk menyetujui rencana pendirian hotel. Berkat kegigihan dan kerja keras Binawarman Sardjan, maka Hotel Santika berhasil didirikan.
Beberapa tahun setelah Hotel Santika yang pertama diresmikan dan dikelola, Hotel Santika pun berhasil mengembangkan sayapnya dan mencapai lebih dari 40 properti yang tersebar di Indonesia. Sesuai dengan brand value-nya, yaitu “Indonesian Home” dan motto pelayanannya, yaitu “Hospitality from the Heart”, Santika Indonesia Hotels & Resorts selalu menonjolkan nilai kebudayaan Indonesia, termasuk sisi keramah-tamahannya kepada seluruh tamunya.
Editor: Saibansah