Gandeng Dinkes Pacitan, Portkesmas Terus Perkuat Promosi Kesehatan kepada Masyarakat

Savero Dwipayana, Tim ICT Watch, memberikan materi kebal hoaks kepada peserta kader kesehatan se-Kabupaten Pacitan.

J5NEWSROOM.COM, Pacitan – Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) terus berkolaborasi dengan dinas kesehatan di berbagai wilayah di tanah air. Tujuannya, memperkuat langkah dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan pelatihan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan.

Pada Minggu 14 Mei 2023 lalu, Portkesmas menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur serta Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat (PPPKMI) Cabang Pacitan guna melaksanakan program kegiatan serupa.

Program tersebut didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, serta mendapat dukungan serupa dari hotel berbintang di kawasan Jakarta yaitu Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang. Para mitra lokal juga tak ketinggalan memberikan sokongan antara lain dari Batik Puspita, Tsabita Hijab, WR. Godong Ijo, dan, Griya Fabil.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Ratna Susy Rahayu, S.Sos, M.Si yang membuka kegiatan mengapresiasi kerja keras para kader dan pengurus desa yang merupakan perpanjangan tangan tenaga kesehatan.

“Melalui kader-kaderlah misi kesehatan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kita semua baik dari Dinas Kesehatan, di pusat maupun di daerah, tidak akan bisa bekerja sendiri bila tidak ada panjenengan semuanya. Kami juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa atas segala bentuk dukungannya,” ujar Ratna.

Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan Ismono yang berkenan menjadikan Balai Desa Dadapan sebagai lokasi kegiatan kali ini juga mengapresiasi dan mendukung kerja seluruh elemen desa untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. “Kita dukung terus dan jangan halangi kreativitas kita dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat kita,” ungkapnya.

Permainan Lagu dan Gerak

Direktur Eksekutif Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) dr. Basra Amru mengawali pelatihan dengan permainan lagu dan gerak, sebelum kemudian memberikan pengantar terkait prinsip dalam KAP.  

“Di awal saat kita mengedukasi masyarakat, kita mulai membangun suasananya agar masyarakat sadar bahwa selama beberapa waktu ke depan akan ada permainan dan obrolan yang menyenangkan. Sehingga perhatian masyarakat akan ditujukan kepada kita. Seperti saat kita memilih apa yang mau kita tonton di televisi menggunakan remote, manusia memiliki remote untuk mengatur perhatiannya,” papar Basra Amru.

Foto Bersama Tenaga Promosi Kesehatan dan Kader Kesehatan se-Kabupaten Pacitan, Tim Portkesmas, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.

Pelatihan KAP ini difasilitasi oleh dr. Dhea Mangun, Naaila Afifah, dan dr. Aditya Putra dari Portkesmas. Pelatihan meliputi pengenalan prinsip dasar KAP, lengkap dengan praktik dan cerita pengalaman di lapangan. Alat bantu seperti modul, permainan, dan contoh kasus juga diberikan kepada peserta yang dapat digunakan ketika berinteraksi dengan masyarakat.

“Prinsip pada KAP ini tentu tidak hanya digunakan ketika kita sedang melakukan edukasi, penyuluhan, atau berinteraksi dengan masyarakat di Posyandu dan Puskesmas saja. Tapi juga dilakukan sehari-hari, sehingga keakraban dapat dibangun, kenyamanan dapat dijaga, dan masyarakat menjadi dekat untuk kemudian siap menerima informasi dan berujung pada perubahan perilaku,” papar Naaila.

Dalam membangun keakraban dengan warga, peserta diingatkan pentingnya menggunakan komunikasi non-verbal semaksimal mungkin pada warga. dr. Aditya Putra selaku Direktur Program Portkesmas menyampaikan bahwa dalam membangun keakraban, komunikasi non-verbal sangat penting karena lebih dulu sampai, menyasar ke perasaan, dan lebih dapat dipercaya dibandingkan komunikasi verbal.

Selain itu, dr. Dhea Mangun mengajak peserta merefleksikan untuk mengejar perubahan perilaku, lebih penting  mendahulukan mendengarkan dibandingkan berbicara. Ketika tiba kesempatan kita untuk berbicara, dr. Dhea mengajak peserta menggunakan perumpamaan dan pesan yang imajinatif.

“Perumpamaan yang mudah dipahami, erat dengan budaya setempat, dan memfokuskan kepada perubahan perilaku, bukan pada bahasa teknis dan definisi baru menjadi kunci bagi kita ketika sudah giliran kita yang berbicara,” ungkap dr. Dhea.

Modul Kebal Hoaks

Pelatihan KAP dilanjutkan dengan workshop dan penjelasan modul kebal hoaks oleh ICT Watch yang disampaikan Savero Karamiveta “Ero” Dwipayana. “Ingat Ibu Bapak semua ya, hoaks selalu menyasar kepada emosi. Sehingga ketika kita mendapatkan informasi dan merasa perasaan kita campur aduk, sabar dulu, tahan dulu, jangan buru-buru sebar hanya karena ingin dianggap hebat menjadi penyebar pertama dari kabar tersebut. Karena belum tentu informasi itu benar. Seringkali justru yang membuat perasaan pembacanya campur aduk adalah informasi yang tidak benar,” ujar Savero.

Hoaks atau kabar bohong, lanjut pria yang aktif di banyak kegiatan sosial ini, yang kerap muncul di ruang media sosial berupa misinformasi dan disinformasi selalu menyasar kepada emosi masyarakat. Tujuan dari penyebar berita hoaks adalah membuat kekacauan, kegelisahan, kebencian, dan bahkan juga rasa ketakutan bagi pembacanya. Kepercayaan terhadap berita hoaks kemudian menjadikan masyarakat tidak cerdik dalam menerima berita tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.

ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang telah menginisiasi sejumlah inisiatif dan gerakan literasi digital di Indonesia. Dalam menjalankan programnya, ICT Watch berkolaborasi dengan multistakeholder (pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, akademis dan komunitas teknis). Ragam bentuk kegiatan dilakukan untuk edukasi/advokasi literasi digital.

Naaila Afifah selaku Spesialis Program Portkesmas saat di sesi pelatihan modul KAP.

Untuk mengecek kebenaran informasi kini sudah mudah, misalnya dengan meneruskan pesan yang diduga hoaks kepada Whatsapp Bot Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan alat bantu lainnya yang lengkapnya dapat dicek di https://s.id/cekhoaks.  

Partisipasi Aktif

Kegiatan yang dihadiri Kader Kesehatan se-Kabupaten Pacitan tersebut penuh dengan kemeriahan dan partisipasi aktif. “Acara ini sangat menyenangkan karena saya jadi bisa mendapatkan pengetahuan cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat. Selain belajar, saya juga dapat mengenal teman latihan saya saat sesi membangun keakraban seperti mencari simpul dan juga mendengarkan cerita perjalanan hidupnya. Alhamdulilah saya mendapatkan pembelajaran baru tentang literasi digital dan komunikasi,” ujar Nefi, salah satu peserta yang merupakan seorang ibu.

Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan dalam upaya memastikan diri kebal hoaks tersebut merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Kabupaten Pacitan.

Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia dan modul kebal hoaks yang didesain oleh ICT Watch. Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Surabaya dengan diikuti total lebih dari 400 peserta, kini berkat dukungan dari Hotel Mercure Jakarta Cikini dan Hotel Ibis Styles Jakarta Simatupang, Portkesmas mendapatkan kesempatan untuk membawakan pelatihan dengan tema serupa di Balai Desa Dadapan, Kabupaten Pacitan pada 14 Mei 2023. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 150 perwakilan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan se-Kabupaten Pacitan.

Tentang Portkesmas

Portkesmas atau Portal Kesehatan Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.

Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :

 Promosi Kesehatan.
 Kesehatan Lingkungan.
 Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
 Gizi.
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multi stakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com.

Editor: Saibansah