J5NEWSROOM.COM, Makassar – Setelah sukses membuat acara di berbagai kota di Pulau Jawa, seperti Kota Bandung, Kabupaten Kulon Progo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Pacitan, Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas kini merambah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Acaranya sama, yakni Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan.
Sabtu 20 Mei 2023 ini, Portkesmas bersama Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Makassar didukung oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi serta oleh dua hotel berbintang di Jakarta yaitu Mercure Jakarta Cikini, Ibis Styles Jakarta Simatupang, dan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar kembali memperkuat percepatan penyelesaian isu kesehatan masyarakat di Indonesia. Kali ini melalui kegiatan pelatihan dan penguatan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan se-Kota Makassar.
Kegiatan pelatihan sebagai upaya memastikan diri kebal hoaks tersebut merupakan komitmen bersama melalui kolaborasi pentahelix guna memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Kota Makassar. Setelah sebelumnya kegiatan serupa sukses dilaksanakan di Kota Bandung (18/3/2023), Kabupaten Kulon Progo (15/4/2023), Kota Surabaya (29/4/2023), dan Kabupaten Pacitan (14/5/2023) dengan diikuti total lebih dari 500 peserta.
Kini, berkat dukungan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sulawesi Selatan dr. Muhammad Mas’udi, Sp.s., Portkesmas mendapatkan kesempatan untuk membawakan pelatihan dengan tema serupa di Aula Tribrata Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada Sabtu 20 Mei 2023.
Tak hanya itu, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VI Makassar Edy Purwanto juga turut mendukung kelancaran transportasi yang digunakan oleh tim Portkesmas selama berada di Kota Makassar.
Kegiatan pelatihan ini diikuti 150 orang tenaga promosi kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan kader kesehatan se-Kota Makassar yang merupakan ujung tombak dari penguatan kesehatan masyarakat Kota Makassar.
Pelatihan ini diisi dengan berbagai kegiatan interaktif, bermain, studi kasus, praktik, workshop, belajar memahami warga, dan menggunakan berbagai alat bantu untuk memberantas hoaks yang tersebar. Tim Program Portkesmas, Mohammad Alief Iqra menyebutkan bahwa kader kesehatan dan tenaga promosi kesehatan memiliki peran luar biasa di tengah masyarakat.
“Dengan harapan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kader dan tenaga promosi kesehatan, pelatihan ini akan memberikan cara agar ujung tombak peningkatan taraf kesehatan masyarakat Kota Makassar dapat lebih dipercaya, lebih akrab, dan mampu mempengaruhi perubahan perilaku di tengah masyarakat. Serta tentunya bisa menjawab hoaks-hoaks di tengah masyarakat terutama dalam bidang kesehatan,” paparnya.
Nur’aini Exie Kusuma Wardani atau kerap disapa Exie yang merupakan fasilitator dalam kegiatan pelatihan ini menambahkan pentingnya untuk dilakukan penyegaran bagi para kader dan tenaga promosi kesehatan.
“Kami sungguh mengapresiasi segala pihak yang mendukung karena melalui kolaborasi pentahelix yang tidak hanya melibatkan elemen pemangku kebijakan dan pemerintah, tapi juga pihak swasta yang sangat peduli terhadap peningkatan taraf kesehatan masyarakat di Indonesia. Kami juga sangat semangat karena Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Makassar memberikan respon yang baik sekali dan mendukung penuh kegiatan ini,” tambah Exie.
Melalui kegiatan ini, Portkesmas yang bertujuan untuk melibatkan semakin banyak pemuda dalam percepatan penyelesaian isu kesehatan masyarakat di Indonesia tersebut ingin dapat membekali para promotor kesehatan dengan soft skill, alat bantu, dan penyegaran guna mengatasi isu kesehatan masyarakat.
Tak hanya sendiri, Portkesmas juga berkolaborasi dengan ICT Watch dalam membekali peserta dengan materi dan alat bantu untuk memberantas bohong, palsu dan hoaks.
“Seringkali hoaks diteruskan ke grup-grup media komunikasi. Tidak jarang pula diterima oleh para kader dan tenaga promosi kesehatan. Hal inilah yang ingin kami tingkatkan yaitu kemampuan, tools, dan kefasihan para kader dan tenaga promosi kesehatan dalam melakukan verifikasi hoaks. Intinya saring sebelum sharing, sabar sebelum sebar,” pungkas Savero Karamiveta Dwipayana, trainer ICT Watch.
Editor: Saibansah