Puisi Wina Armada Sukardi

Wina Armada Sukardi

Perangko

Betapa dahsyatnya keunggulanku
tersaksikan telah
mangkus mengirim kebahagiaan ke ujung langit
membenamkan penerima penderitaan termehek-mehek
Kehebatanku mudah mengantarkan kisah apapun
tak peduli sampai di negara yang sedang berperang sekalipun
Paparan riwayat kebaikan manusia sudah tak terhitung kuriwayatkan.
Ungkapan keburukan pun telah jamak tersampaikan

Kehadiranku senantiasa ditunggu dari seberang lautan sampai lintasan bumantara
Begitu menariknya diriku sampai orang memumpun

Tak usahlah ditanya demikian mahsyurnya sebutan namaku

Namun tak selalu mentari berbinar
Tak selamanya aku digdaya
Kini kau hanya dapat mengetahui kisahku lewat kaum tetua
Sebagian generasi baru bahkan tak lagi mengenal diriku.
Kiwari anak muda heran mengapa sebelumnya aku begitu diandalkan

Kehebatan teknologi dalam sekejab
mengubah peradaban
mengerjakan tugasku dulu.

Tak dapat kutolak
aku menukil kisahku tidak lagi melalui diri sendiri.

Gelombang zaman menghajar kesadaran
tak ada satu pun kehidupan dan penghidupan yang berhenti
semua pastilah berubah
hanya perubahan itu sendirilah yang tak pernah berubah.

Belajarlah dariku:
jika kau tidak berubah kau akan hilang digilas tanah jangka kala
kau tak akan berarti
sama sekali bagi
masyarakatmu
kecuali menjadi prasasti kepiluan.

Pilihannya cuma satu:
kaku terinjak  menjadi perangko seperti diriku
ataukah kita menggertak zaman
menentukan arah peradaban.*

Kampar, Pekanbaru, 17 Mei 2023