Di New York, Domba-domba ‘Dikaryakan’ Menjadi Pembersih Gulma

Domba merumput di Governors Island, New York City, 30 April 2021. Lima domba telah dibawa ke pulau itu dari Albany untuk membantu mengendalikan gulma dan tanaman invasif seperti rumput gajah (mugwort) dan perumpung (phragmite). (Foto: Angela Weiss / AFP)

J5NEWSROOM.COM, New York – Sebuah kawasan di kota New York memperkerjakan domba untuk mengendalikan gulma dalam upaya menciptakan padang rumput yang ramah lingkungan.

Ada pemandangan tak biasa di Hammock Grove, sebuah kawasan yang banyak diwarnai hamparan rumput hijau di Governors Island, New York. Di kawasan itu, sejak akhir April hingga September mendatang, ada lima domba berkeliaran.

Domba-domba itu bukan hewan liar, melainkan milik peternakan Friends of Tivoli Lake Preserve and Farm di Albany. Mereka di sana dipekerjakan sebagai pemangsa gulma dan tanaman invasif seperti rumput gajah (mugwort) dan perumpung (phragmite).

“Di sini, di sisi selatan Governors Island, kami memiliki banyak apa yang disebut spesies invasif, yaitu organisme yang dipindahkan dari habitat aslinya dan mempersulit ekosistem yang ada untuk berfungsi. Mereka terlalu agresif, terlalu mudah beradaptasi, dan memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dibandingkan dengan apa yang tumbuh di sini secara alami,” kata Leo Frampton, manajer pengelola lapangan rumput Hammock Grove.

Spesies-spesies invasif ini ternyata makanan kesukaan domba. Walhasil, Evening, Chad, Philip Aries, Bowie, dan Jupiter — begitu nama domba-domba itu — dipekerjakan di sana.

“Domba menyukainya. Warnanya hijau. Ini lembut. Ini nutrisi untuk mereka. Ini tinggi protein. Um, dan ya, maksud saya, kami memiliki padang rumput hijau yang sangat luas untuk mereka. Jadi, ini sangat pas untuk mereka,” imbuhnya.

Ini adalah musim panas ketiga domba dipekerjakan di Hammock Grove sebagai cara pemeliharaan rumput yang ramah lingkungan, bebas dari bahan kimia dan bahan bakar fosil.

“Apa yang kami coba lindungi di Hammock Grove adalah pepohonan di sini. Itu, itulah tujuan utamanya, agar pohon-pohon di sini mencapai ketinggian yang tepat dan memberi kita keteduhan. Domba, mereka tidak terlalu mengganggu pohon. Mereka hanya tertarik pada hamparan hijau,” sebut Frampton.

Itu pula yang menjadi alasan Frampton memanfaatkan domba ketimbang kambing, hewan yang selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk pemeliharaan padang rumput secara alami di New York. Tidak seperti kambing, domba tidak memakan kulit pohon, dan cenderung tidak berkeliaran tak tentu arah.

“Domba-domba itu memberi saya lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang saya sukai, yaitu menata taman, sementara mereka melakukan apa yang mereka sukai, yaitu makan.”

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah