MURI Apresiasi Konsistensi Djarum Fondation Dukung Seni dan Budaya Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno dan Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. (Foto: Djarum Fondation)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Konsistensi Bakti Budaya Djarum Foundation dan komitmennya untuk terus mendukung kesenian dan budaya Indonesia sejak 1992, mendapat apresiasi dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Untuk itu, MURI menganugerahi rekor sebagai perusahaan yang terbanyak mendukung pentas seni dan budaya.

MURI merupakan lembaga swadaya masyarakat bertugas menghimpun data dan menganugerahkan prestasi superlatif dan karya masyarakat Indonesia. Penganugerahan ini dilangsungkan secara terbatas di Balairung Kemenparekraf RI pada Selasa (30/5/2023) yang dihadiri oleh Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A  selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI  Jaya Suprana selaku Ketua Umum MURI, Aylawati Sarwono selaku Direktur Utama MURI dan masih banyak lagi.

Djarum Foundation melalui Bakti Budaya senantiasa mendukung dan menghadirkan beragam kegiatan untuk meningkatkan kecintaan dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia sejak 1992. Penganugerahan piagam penghargaan rekor MURI diberikan secara langsung oleh Bapak Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  dan diterima secara langsung oleh Ibu Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

“Tentunya kabar gembira ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Hingga tahun 2023, Bakti Budaya Djarum Foundation telah mendukung dan menghadirkan lebih dari 4000 pentas seni dan budaya agar dapat menambah wawasan dan mengenalkan kebudayaan bagi masyarakat di dalam, maupun di luar negeri. Kabar gembira ini juga tak luput dari dukungan dan juga kerja keras dari para pekerja seni yang senantiasa menampilkan beragam kekayaan dan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda dengan format dan kemasan yang menarik serta dukungan dari rekan media dan penikmat seni yang telah memberitakan dan meramaikan berbagai pementasan yang kami dukung,” papar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Ki-Ka: Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation besama Jaya Suprana selaku Ketua Umum MURI, Aylawati Sarwono selaku Direktur Utama MURI. (Foto: Djarum Fondation)

Selain memberikan dukungan dan menghadirkan berbagai pementasan menarik, Bakti Budaya Djarum Foundation juga memberikan ruang bagi beragam pementasan seni melalui ruang publik yang dimiliki. Pada 10 Oktober 2013, Bakti Budaya Djarum Foundation telah menghadirkan Galeri Indonesia Kaya (GIK) yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.

Hadir sebagai panggung budaya, GIK menyediakan ruang pertunjukan seni berupa auditorium dimana para pekerja seni dapat melakukan berbagai kegiatan seperti workshop, tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, pemutaran film, dan lain sebagainya.

Selain di Jakarta, Bakti Budaya Djarum Foundation juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang juga menghadirkan Taman Indonesia Kaya yang diresmikan pada 10 Oktober 2018. Ini merupakan taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang memberikan warna baru bagi Kota Semarang dan dapat menjadi rumah bagi para seniman Jawa Tengah yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan pertunjukan seni budaya secara gratis.

“Penghargaan ini tentunya juga meningkatkan semangat kami untuk terus mendukung dan menyebarkan keragaman budaya Indonesia melalui seni pertunjukan. Kami juga berharap agar hal ini juga mendorong berbagai perusahaan dan lembaga untuk turut serta mendukung para seniman dan pekerja dunia kreatif lainnya agar industri seni pertunjukan Indonesia ini tetap tumbuh, berkembang dan menjadi tuan rumah di negara sendiri,” tutup Renitasari.

Editor: Agung