JUMAT, 28 April 2023, statemen Direktur Pacific Eagle yang berbasis di Singapura, Sun You Ning, muncul di laman Forbes. Isinya, Pacific Eagle merasa terhormat memiliki kesempatan untuk menciptakan pembangunan ikonik yang sesuai dengan warisan properti. Selang sehari setelah itu, Majalah Siber Indonesia J5NEWSROOM.COM menugaskan wartawannya, Alia Safira untuk berkunjung ke mall yang berada di kawasan perbelanjaan elite Orchard Road Singapura itu. Berikut ini catatannya.
Tak dapat dipungkiri, posisi Tanglin Mall Singapura begitu strategis. Posisi bangunannya yang berada di sudut, membuat arsiteknya dulu leluasa mendisain bagian sudut yang melingkar. Di atas bagian yang berbentuk setengah lingkaran itulah tertulis jelas, Tanglin Mall.
“Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling awal di Singapura dan menempati lokasi yang menonjol tepat di sebelah Hotel St Regis di kantong Orchard Road,” kata Sun You Ning,
dalam sebuah pernyataan dikutip laman Forbes, Jumat 28 April 2023 lalu.
Dibangun pada 1970-an, Tanglin Mall terdiri atas 12 lantai terletak di sebidang tanah hak milik seluas 68.512 kaki persegi di sepanjang Jalan Tanglin dan Jalan Cuscaden. Wilayah itu dekat tempat medis terkenal seperti Pusat Medis Camden dan Rumah Sakit Gleneagles serta klub pribadi eksklusif seperti Klub Tanglin dan Klub Amerika.
Harian Republika menulis tentang Tanglin Mall dalam link: https://ekonomi.republika.co.id/berita/rttou5423/konglomerat-indonesia-beli-mal-di-singapura-rp-95-triliun
Tanglin Mall dapat dikembangkan kembali menjadi pengembangan komersial. Menurut Savills Singapore, gedung mal memiliki ketinggian maksimum 20 lantai dan rasio plot kotor yang diizinkan sebesar 4,2 kali.
“Tender untuk Pusat Perbelanjaan Tanglin sangat diperebutkan,” Direktur Pelaksana penjualan investasi dan pasar modal di Savills Singapura Jeremy Lake dalam sebuah pernyataan. “Daya tarik utama dari situs ini adalah menjadi situs komersial hak milik, yang memungkinkan fleksibilitas berbagai opsi pengembangan,” imbuh dia.
Pacific Eagle, bagian dari grup RGE memang telah membuat terobosan di pasar real estat Singapura dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, grup tersebut membeli Chinatown Plaza di distrik Tanjong Pagar dekat distrik bisnis Raffles Place seharga 230 juta dolar Singapura.
Lalu, berapa harga Tanglin Mall? Pastilah tidak murah! Properti itu dibeli Sukanto Tanoto dengan nilai 868 juta dolar Singapura atau setara Rp 9,5 triliun.
Sesuai dengan harganya, memasuki mall ini pun kita serasa berada di pusat perbelanjaan modern yang menjual berbagai barang bermerek. Kalau bicara segmentasi pasar, sepertinya mall ini membidik pangsa pasar menengah atas.
Di dalam Tanglin Mall, saya berpapasan dengan banyak wajah yang sepertinya orang Indonesia. Memang, wajah orang Indonesia dengan wajah orang Melayu Singapura, mirip identik. Karena memang sama-sama etnis Melayu. Tetapi, saat mereka berbicara, barulah saya yakin kalau mereka adalah orang Indonesia. Bahasanya pas, tidak ada cengkok Melayu khas Upin-Ipin-nya.
Apakah mereka membeli barang di Tanglin Mall? Sepertinya, ada dari mereka yang berbelanja. Tetapi sebagian besar lainnya, hanya jalan-jalan sambil ngemall. Seperti saya. Bisa berputar-putar di dalam Tanglin Mall, yang kini sudah menjadi milik orang Indonesia, rasanya beda. Gimanaaa gitu!
Ternyata, di negeri singa yang semua serba mahal itu ada juga mall milik orang Indonesia. Ada kebanggaan tersendiri dalam hati. Ini mall orang Indonesia loh!
Semoga prestasi konglomerat ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk bisa juga meraih sukses, seperti Sukanto Tanoto.
Semoga!
Editor: Agung