J5NEWSROOM.COM, Roma – Paus Fransiskus menjalani operasi selama tiga jam di sebuah rumah sakit di Roma pada Rabu (7/6/2023) untuk mengobati hernia, yang menurut dokter cukup berhasil, sehingga dia tidak dibatasi untuk bepergian dan beraktivitas setelah sembuh.
“Dia bahkan becanda dengan saya tentang kapan kita akan melakukan operasi ketiga,” kata kepala dokter bedah Dokter Sergio Alfieri ketika menjelaskan semangat dan kesiagaan paus setelah sadar.
Ketika berbicara kepada reporter di Rumah Sakit Gemelli di Roma, penuturan Alfieri tersebut mengacu pada hernia yang disebabkan oleh luka pasca operasi perut pada 2021.
Alfieri mengatakan bahwa Paus, yang kini berusia 86 tahun itu, bereaksi dengan baik terhadap bius total dan ia memperkirakan paus diopname selama 5-7 hari.
Tetapi dia mengingatkan bahwa meski kuat, paus sudah lanjut usia dan baru-baru ini menderita bronkitis, sehingga “kami akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan” terkait waktu rawat inap di rumah sakit.
Paus Fransiskus yang mempunyai dua rencana bepergian pada musim panas ini dibawa ke rumah sakit setelah audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus, di mana dia tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia masuk rumah sakit untuk operasi yang telah direncanakan.
Operasi itu berlangsung di rumah sakit yang dikelola gereja Katolik, tidak jauh dari Vatikan dan memiliki kamar suite di lantai 10 yang disediakan untuk para paus.
Ini adalah perawatan rumah sakit ketiga bagi Fransiskus sejak para kardinal memilih paus asal Argentina itu pada 2013 sebagai paus Amerika Latin pertama. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir.
Audiensi Dibatalkan Hingga Tengah Juni
Pihak Vatikan mengatakan bahwa seluruh audiensi pribadi dan umum paus telah dibatalkan hingga 18 Juni. Namun, ketika Paus dirawat pada 2021, Fransiskus melafalkan doa Minggu tradisional dari balkon rumah sakit.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu pagi mengatakan operasi itu diperlukan untuk memperbaiki laparokel, sebuah hernia yang terkadang terbentuk di atas bekas luka yang biasanya dihasilkan dari operasi sebelumnya. Ini lebih sering terjadi pada orang tua dan bisa juga disebabkan oleh obesitas atau kelemahan otot dinding perut.
Alfieri mengatakan, pada Selasa, paus sendiri sudah memutuskan untuk dioperasi sehari setelah dilakukan pemeriksaan CAT di rumah sakit yang sama.
Kondisi paus tersebut menyebabkan penyumbatan usus yang menyakitkan, kata Alfieri, seraya menambahkan bahwa kondisi itu “terus memburuk”.
Francis menjalani laparotomi, atau operasi perut terbuka, dan sebuah prostesis digunakan untuk merekonstruksi dinding perut.
Pada Juli 2021, sebagian usus besarnya diangkat dalam operasi yang ditujukan untuk mengatasi kondisi usus yang menyakitkan yang disebut divertikulitis. Dia mengatakan awal tahun ini bahwa kondisi tersebut menyerang kembali dan mempengaruhi berat badannya.
Francis dirawat selama lima hari di rumah sakit yang sama pada akhir Maret karena infeksi paru-paru dan pada bulan lalu, ia melewatkan audiensi selama sehari karena demam.
Paus sering menggunakan kursi roda atau tongkat untuk berjalan karena nyeri lutut yang terus menerus. Tahun lalu dia tidak ingin menjalani operasi pada lututnya karena bius total untuk operasi usus besarnya membawa efek samping yang tidak menyenangkan.
Vatikan mengumumkan rencana pada hari Sabtu baginya untuk mengunjungi Mongolia dari 31 Agustus-4 September, salah satu daerah yang lebih terpencil yang pernah dia kunjungi.
Sebelumnya dia akan mengunjungi Portugal dari 2-6 Agustus untuk menghadiri Hari Pemuda Sedunia di Lisbon dan mengunjungi Kuil Fatima. Vatikan pada hari Selasa merilis jadwal resmi untuk perjalanan tersebut, memberikan indikasi bahwa Paus akan berangkat.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah