J5NEWSROOM.COM, Batam – Buntut pencabutan hak protokoler Wakil Walikota Batam, H. Amsakar Achmad dalam sebulan belakangan ini, membuat Walikota Batam, H. Muhammad Rudi angkat bicara. Pasalnya, konflik internal kedua pimpinan Pemerintah Kota Batam itu viral di medsos sejak beberapa hari terakhir.
Dalam video wawancara podcast Amsakar mengatakan, dirinya tidak lagi mendapat informasi kegiatan Pemko Batam dan tak lagi mendapat pendampingan protokoler. Menanggapi hal itu, Rudi mengatakan polemik seperti itu sebenarnya kurang elok. Bahkan, dirinya selama ini tidak pernah membicarakan internal Pemko Batam. Rudi pun mengajak Amsakar Achmad datang ke kantor dan duduk bersama, membahas polemik tersebut.
“Kalau dia (Amsakar) tak ada di kantor susah juga. Nanti dikasih undangan tak datang. Jadi kalau mau kerjaan dari saya silakan datang ke kantor dan kita duduk bersama,” ungkap Rudi, usai melepas Pawai Takbir di Engku Hamidah, Rabu (28/6/2023) malam.
Walikota Batam dan wakilnya yang sama-sama dari Partai NasDem itu menjelaskan, perihal didampingi protokol atau tidak, itu melihat acara yang dihadiri. Jika urusan pemerintahan, akan disampaikan undangannya, selanjutnya akan didisposisikan. Sehingga semua acara yang ditujukan kepada Pemko Batam bisa tercatat.
“Kalau undangan sampaikan ke saya. Nanti akan saya disposisikan. Jangan jalan sendiri,” kata Rudi.
Dikatakannya, ada tiga atau empat tugas yang menjadi kewenangan Wakil Walikota. Pertama, Ketua Pengentasan Kemiskinan. Kedua, bagian inspektorat. “Ini lah yang menjadi wewenang Amsakar. Sementara untuk tugas lain, tergantung disposisi dari Walikota,” ujar dia.
Menurutnya, tugas dari Wali dan Wakil Wali Kota sudah diatur sesuai dengan undang-undang yang berlaku. “Satu saja perlu diketahui, tugas Wali Kota Batam menyeluruh, sementara tugas Wakil membantu Wali Kota. Tugas yang saya berikan kepada Wakil, itulah harus dilaksanakan, kalau tidak ya tidak,” tegasnya.
Diharapnnya, hal ini tidak berlarut-larut dan menimbulkan hal yang negatif mengenai Pemko Batam. Ia mengajak Amsakar untuk bisa bersama- sama membantu dalam menjalankan roda pemerintahan ini.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menegaskan tidak ingin disebut sebagai politisi yang ingin mencari simpati atau playing victim. Hal itu menanggapi hebohnya sebuah video pendek yang beredar di medsos terkait Amsakar yang kerap absen dalam kegiatan Pemerintah Kota Batam.
Dalam video yang diketahui tersebar melalui akun TikTok @amsakarvolunteer2024 tersebut Amsakar mengaku sudah tidak mendapat informasi kegiatan sejak satu bulan belakangan. Bahkan sudah tidak terlibat dalam grup yang berisikan agenda kegiatan Pemko Batam.
“Namun intinya bukan di sana, saya termasuk orang yang tidak menyukai kata playing victim, atau mencari simpati. Itu bukan gaya saya,” tegas Amsakar Achmad saat ditemui di kawasan Batam Center, Senin (26/6/2023) malam.
Dijelaskan Amsakar, walau kehadirannya di tengah masyarakat apabila menerima undangan. Namun, dia masih tetap menjalankan tugasnya sebagai Wakil Walikota Batam dalam menyerap aspirasi masyarakat. “Masih tetap datang sendiri ke masyarakat. Namun apabila saya menerima undangan langsung,” terangnya.
Bahkan, sebagai pejabat yang masih menyandang sebagai Wakil Walikota Batam. Diakuinya kalau undangan masyarakat kota Batam sangat banyak ditujukan kepadanya. Namun, perlu diketahui, undangan tersebut tetap melekat pemerintah kota Batam.
“Secara undang-undang saya masih menjabat Wakil Walikota Batam. Kalau terkait stunting, Inflasi, kemiskinan, LPTQ, dalam tanda petik ya, itu sudah melekat pada diri Amsakar Achmad. Tapi nyatanya saat ini saya tidak di situ,” ungkapnya.
Tidak hanya terkait informasi dalam grup tingkat pimpinan Pemko Batam, dikutip dari video pada akun media sosial tersebut. Amsakar juga menyebutkan bahwa saat ini menjalani kegiatan pemerintahan tanpa pendampingan dari Protokoler Pemko Batam.
Dengan tidak didampingi Protokoler, Amsakar menilai hal ini akan menambah tugas ajudan pribadinya, dalam mempersiapkan kata sambutan.
“Saat ini dalam berkegiatan dengan masyarakat, saya tidak didampingi protokoler. Jadi ajudan saya yang mencatat, siapa orang tua kita dalam acara yang saya hadiri,” tuturnya.
Disinggung, terkait keretakan antara dirinya dengan Walikota Batam Muhammad Rudi, kembali, Bapak yang merupakan sosok yang humble ini menjawab dengan halus. Baginya, dengan adanya sistem Exoficio, tentunya kesibukan Walikota Batam yang sekaligus merangkap sebagai kepala BP Batam sangatlah tinggi.
“Pak Wali kan juga punya volume kesibukan yang tinggi. Saya tidak ada masalah dengan itu. Itu kan opini publik, tidak ada yang melarang orang untuk beropini, namanya juga opini,” pungkas Amsakar Achmad.
Editor: Agung