J5NEWSROOM.COM, Pati – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengatakan ada dua cara untuk mengetahui potensi diri. Jika telah melakukannya dan konsisten melaksanakannya, bakal sukses menekuni berbagai aktivitas termasuk bekerja di Kantor Imigrasi.
Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan hal itu menjelang menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kantor Imigrasi Kelas I Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pati Jalan Raya Pati-Kudus Km 7 No. 1 Kecamatan Margorejo, Lumpur, Bumirejo, Kabupaten Pati. Acaranya yang bertajuk “Aktualisasi Diri Menuju Peningkatan Kualitas Kinerja Kantor Imigrasi Pati” dilaksanakan Selasa siang 4 Juli 2023.
Kegiatan itu memenuhi janji Dr Aqua Dwipayana kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati Erwin Hariyadi. Saat mereka ketemu di Hotel Safin Pati pada Senin malam 29 Mei 2023 pria rendah hati itu berjanji akan memberikan Sharing Komunikasi dan Komunikasi kepada jajaran Erwin.
“Insya Allah saya ke Pati lagi untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada semua jajaran Pak Erwin di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati. Silakan dijadwalkan. Semoga waktunya tidak bersamaan dengan kegiatan saya yang lain,” ujar Dr Aqua Dwipayana ketika itu.
Erwin yang waktu itu didampingi Kepala Seksi Pelayanan dan Verifikasi Dokumen Perjalanan Prihatno Juniardi antusias menyambut tawaran tersebut. Berjanji segera melaksanakannya.
“Segera saya jadwalkan Pak Aqua. Begitu ada waktu luang, saya kabari bapak. Saya ingin semua pegawai di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati hadir saat Pak Aqua memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Setelah dua hari di Jawa Timur, terutama di Kota Malang dan Kota Surabaya, Selasa ini Dr Aqua Dwipayana memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati Jl. Raya Pati-Kudus Km 7 No. 1 Kecamatan Margorejo, Lumpur, Bumirejo, Kabupaten Pati. Senin malam 3 Juli 2023 sekitar pukul 23.00 sudah tiba di Semarang.
Optimalkan Potensi Diri
Dr Aqua Dwipayana melanjutkan untuk mengetahui potensi diri, ada dua cara. Jika dapat melakukan keduanya bagus sekali. Hasilnya bisa optimal.
“Setiap orang bisa melakukan dua hal itu. Asal sungguh-sungguh dan serius melaksanakannya. Kemudian sesudah mengetahui semuanya segera lakukan perbaikan dan peningkatan pada semua hal yang terkait potensi diri,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Pertama, umumnya setiap orang memiliki teman atau saudara sejati. Orang yang mau menyampaikan kelebihan dan kekurangan seseorang secara obyektif.
Saat berkomunikasi dengan orang tersebut, ucap Dr Aqua Dwipayana, secara serius dan sungguh-sungguh simaklah semua yang disampaikannya. Selalu menyikapinya dengan positif.
“Jika yang disampaikan kelebihan yang dimiliki, dengan rendah hati katakan bahwa semua itu karena Tuhan. Sepenuhnya kebaikan dari Sang Pencipta. Kalau yang dikatakan sebaliknya yakni berbagai kekurangan diri, serius menyimaknya dan segera memperbaikinya,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Menurutnya setiap pemberi masukan akan sangat senang jika semua sarannya diterima. Kemudian segera melakukan perbaikan sehingga merasa bahwa tidak sia-sia semua hal yang disampaikannya.
Kedua, jelas Dr Aqua Dwipayana, secara periodik melakukan introspeksi diri dengan obyektif. “Menelanjangi” diri saat berkomunikasi sama Tuhan.
“Jika bisa melakukan itu, akan tahu potensi dirinya. Meningkatkan terus kelebihan yang dimiliki. Konsisten melakukannya hingga akhir hayat,” ungkap pria yang memiliki jejaring yang luas ini.
Saat tahu kekurangannya, lanjut bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana, langsung berniat untuk memperbaikinya. Kemudian saat itu juga melaksanakannya.
Selanjutnya, papar Dr Aqua Dwipayana, melihat peluang yang ada. Dikaitkan dengan potensi dirinya. Jangan memaksakan diri, harus tetap mengukur diri.
“Ingat bahwa di balik peluang itu ada ancamannya. Jadi harus pintar melihatnya dan mengantisipasinya sehingga potensi dirinya bisa dioptimalkan,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Bakal Meningkat
Dalam paparannya Dr Aqua Dwipayana yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara mengatakan bahwa setiap pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati memiliki potensi diri. Jika dapat mengoptimalkannya maka kinerjanya bakal meningkat. Hasilnya akan dirasakan oleh dirinya dan institusi tempatnya mereka bekerja.
Masalahnya, lanjut motivator ulung ini, tidak semua pegawai mengetahui potensi dirinya. Sehingga mulai dari pertama bekerja hingga pensiun kinerjanya biasa-biasa saja.
Doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini menjelasnya bahwa ada orang yang mengetahui potensi dirinya. Kemudian konsisten mengoptimalkannya sehingga kinerjanya selalu baik dan meningkat.
“Orang seperti ini biasanya menekuni bidang yang terkait dengan potensi dirinya, sukses. Dia tahu persis kekuatan yang dimilikinya sehingga mengoptimalkannya,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Mantan wartawan di banyak media besar ini melanjutkan, ada juga orang yang mengetahui potensi dirinya, namun tidak tergerak mengoptimalkannya. Dia bakal rugi sendiri.
“Sepanjang hidupnya termasuk ketika jadi pegawai, kinerjanya biasa-biasa saja. Tidak menonjol. Orang seperti ini hanya memaknai kerja sebagai rutinitas belaka,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Paling kasihan, tambah Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini adalah orang yang sama sekali tidak mengetahui potensi dirinya dan sama sekali tidak tergerak untuk mencarinya. Sepanjang hidupnya termasuk saat bekerja, kinerjanya tidak menonjol.
“Kasihan dengan orang seperti ini karena tidak memahami potensi dirinya. Padahal jika didalami pasti ada kelebihannya yang menonjol dibandingkan orang lain,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Komunikasi Kunci Keberhasilan
Pria yang mendalami komunikasi secara komprehensif baik formal maupun informal ini ini lebih jauh menguraikan untuk meraih kesuksesan apapun pekerjaan yang dijalani termasuk sebagai pegawai Imigrasi, setiap orang harus memiliki kompetensi komunikasi yang efektif. Hal ini menjadi kunci dalam keberhasilan pelayanan.
Efektivitas komunikasi dapat dijalankan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni Respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati jangan pernah meremehkan.
“Setiap orang yang datang ke kantor Imigrasi menginginkan layanan terbaik. Beri layani sesuai standar yang ada. Jangan diskriminatif karena kita juga tidak mau dibegitukan,” pesan penulis banyak buku “super best seller” ini
Dr Aqua Dwipayana mengingatkan agar melayani jangan melihat dari penampilan seseorang. Kenapa? Sebab tampilan luar setiap orang tidak mencerminkan dalamnya. Apalagi tidak semua orang yang datang diketahui latar belakangnya.
Kemudian Empati atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan bersikap seperti itu pasti menimbulkan kepedulian kepada sesama.
“Selanjutnya Audible atau dapat dimengerti yaitu semua yang disampaikan dengan mudah dipahami seluruh orang meski latar belakang termasuk pendidikannya berbeda-beda. Untuk melengkapi itu maka perlu Clarity atau penyampaiannya menggunakan kalimat terbuka dan sederhana. Terakhir adalah Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. REACH akan sangat berarti jika dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.
Minta Semua Menyimak
Sementara Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati Erwin Hariyadi menyampaikan terima kasih kepada Dr Aqua Dwipayana yang di sela-sela jadwalnya yang padat, berkenan memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajarannya. Itu suatu kehormatan sekaligus berkah.
“Kesediaan Dr Aqua Dwipayana memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran saya di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati merupakan kehormatan sekaligus berkah. Untuk itu saya meminta semua pegawai hadir,” ujar Erwin.
Tidak sekedar hadir sebagai peserta. Pria rendah hati itu meminta semuanya menyimak yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana karena pasti bermanfaat buat mereka.
Selesai acara Sharing Komunikasi dan Motivasi Erwin berharap semua pegawainya yang hadir untuk mengimplementasikannya dalam kehidupannya terutama ketika bekerja. Sehingga masyarakat merasakan manfaatnya.
Sekilas Kantor Imigrasi Pati
Kantor Imigrasi Kelas II Pati merupakan instansi yang baru dibentuk berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor M.05-PR.07.04 Tahun 2002 tanggal 28 September 2002.
Kantor Imigrasi Kelas II Pati menempati lokasi di dalam Area Kantor Eks Karisidenan Pati. Menggunakan bekas Gedung Kas Negara di Jalan Panglima Sudirman No. 52 Pati yang merupakan Asset Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.
Sejak tanggal 24 Januari 2011 Kantor Imigrasi Pati telah menempati gedung yang baru dan langsung beroperasi sesuai Surat Pemberitahuan Kepala Kantor Imigrasi Nomor: W9.Ff.UM.01.01-0127 tanggal 18 Januari 2011 dengan alamat Jl. Raya Pati-Kudus Km 7 No. 1 Kecamatan Margorejo, Lumpur, Bumirejo, Kabupaten Pati.
Pada tahun 2020 berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH.06.OT.01.03 Tahun 2020 tanggal 23 Oktober 2020 tentang Peningkatan Kelas Kantor Imigrasi, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pati secara resmi telah meningkat statusnya menjadi Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati.
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 19 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati memiliki wilayah kerja yang terdiri dari 4 Kabupaten, yaitu:
1) Kabupaten Pati.
2) Kabupaten Jepara.
3) Kabupaten Rembang.
4) Kabupaten Blora.
Pada tahun 2020 Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati telah meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kemenpan-RB.
Sampai sekarang Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati telah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pati, Kabupaten Blora dan Kabupaten Jepara dengan memberikan Pelayanan Keimigrasian pada Mall Pelayanan Publik setempat.
Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati mempunyai Inovasi layanan bagi masyarakat yakni:
1. Pengambilan Paspor Drive Thru
2. Sip Jempol.
3. Mantap Mas.
4. Poniman.
Visi dan Misi Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati adalah :
Visi : Masyarakat memperoleh kapasitas hukum.
Misi : Melindungi Hak Asasi Manusia.
Editor: Saibansah