LAPORAN: Alia Safira
J5NEWSROOM.COM, Surabaya – Sekretaris Forkom Sejatim (Forum Komunikasi Sedulur Jawa Timur) Batam, Yustinus Farid Setyobudi dan Ketua Bidang Usaha dan Perdagangan Forkom Sejatim Arif Setiawan melakukan kunjungan ke pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) belum lama ini.
Dalam pertemuan itu, keduanya diterima oleh Kadis DPMPTSP (Kepala Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati dan Kepala Seksi Bidang Perencanaan DPMPTSP Pemprov Jatim Paulina Prasetianti.
Kepada Majalah Siber Indonesia J5NEWSROOM.COM, Ketua Bidang Usaha dan Perdagangan Forkom Sejatim Arif Setiawan mengatakan, kunjungannya ini membahas agenda Forkom Sejatim yang akan menggelar Sejatim Festival 2023 dan Pesona Budaya Jawa Timur di dataran Engku Putri Hamidah Batam Center, Batam.
Rencananya, Sejatim Festival 2023 dan Pesona Budaya Jawa Timur itu akan diselaraskan dengan agenda penganugerahan penghargaan untuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pelantikan pengurus Forkom Sejatim periode 2022-2026.
“Alhamdulillah kunjungan Forkom Sejatim disambut baik oleh Kadis DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati dan staf beliau. Kami juga mendapat support dan dukungan atas rencana kegiatan Sejatim Festival 2023 dan Pesona Budaya Jawa Timur,” ujar Arif Setiawan, Senin (24/7/2023).
Komunikasi antara Forkom Sejatim dengan Pemprov Jatim selama sudah terjalin dengan baik, terbukti pada pertengahan tahun 2021 lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara langsung pelaksanaan kegiatan Misi Dagang di hadapan 142 pelaku usaha yang terdiri dari 42 pelaku usaha dari Jatim dan 100 pelaku usaha di Batam Kepri.
Pada saat itu, turut hadir Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, yang sekaligus terbentuk komitmen kerjasama pembangunan daerah yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandangani oleh dua tersebut, untuk kemudian dapat ditindakanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Dinkop & UKM dan DPMPTSP dari dua provinsi.
Jatim dan Kepri adalah dua provinsi yang berbasis industri, pada tahun 2020 Industri Pengolahan berkontribusi sebesar 30,69% terhadap total PDRB Jatim, sedangkan kontribusinya bagi Kepri mencapai 41,65%.
Kontribusi yang sangat signifikan bagi pembentukan PDRB Provinsi Kepri, menempatkan Kota Batam sebagai jantung ekonomi provinsi yang dijuluki sebagai Bumi Segantang Lada ini. Sektor perdagangan Batam istimewa dengan ditetapkannya sebagai kota kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone), atau terbebas dari beberapa aturan adat, pajak, dan retribusi.
“Provinsi Kepri merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Jawa Timur dengan nilai bongkar sebesar Rp 21,47 miliar dan nilai muat sebesar Rp 194,77 miliar, sehingga total nilai bongkar muat Jatim dan Kepri mencapai Rp 216,24 miliar pada tahun 2020,” ujar Khofifah saat itu.
Editor: Agung