J5NEWSROOM.COM, Bandung – Semangat belajar yang tinggi merupakan kunci keberhasilan dalam mengejar ilmu pengetahuan. Mahasiswa yang melakukan itu akan selalu berusaha untuk menguasai materi kuliah dengan lebih baik, mengembangkan minat pada penelitian, serta aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan bidang studinya.
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan demikian menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Optimalkan Kepribadian dan Semangat Belajar Melalui Budaya PIQIE dengan Niat Ibadah untuk Unikom Unggul” di Auditorium Smart Building Kampus Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Jalan Dipatiukur No 112-116 Kota Bandung, Selasa (1/8/2023).
Sharing yang disampaikan pria dengan jejaring pertemanan sangat luas ditujukan kepada para mahasiswa semester VIII dari Prodi Teknik Informatika serta sebagian lainnya dari Prodi Ilmu Komunikasi lintas semester. Dr Aqua Dwipayana juga menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran dosen dan tenaga kependidikan (tendik) dalam sesi terpisah.
Kegiatan itu berlangsung dalam tiga sesi, masing-masing untuk dosen, tenaga kependikan, serta mahasiswa di lingkungan Unikom. Peserta seluruhnya sekitar 500 orang.
Dr Aqua Dwipayana menyatakan, semangat belajar yang tinggi juga akan membantu mahasiswa tetap berada pada jalur yang benar dan terus berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Ketika seseorang memiliki semangat belajar yang tinggi, mereka cenderung memiliki tujuan yang jelas dalam pendidikan mereka. Mereka tahu apa yang ingin mereka capai dan berusaha keras untuk mencapainya. Hal ini dapat membantu mereka tetap berfokus pada jalur yang benar dan tidak tergoda oleh distraksi-distraksi yang mungkin menghambat kemajuan mereka,” ujar pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 ini.
Soft Skill Berperan Penting
Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan bahwa soft skill berperan penting dalam memperluas akses mahasiswa ke lapangan kerja. Kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan teknologi adalah kunci sukses di dunia kerja yang selalu berubah.
Menurut pria yang hobi silaturahim itu, soft skill sangat berbeda dengan hard skill. Kemampuan ini lebih cenderung kepada keterampilan sosial, komunikasi, kecerdasan sosial, dan lain-lain.
“Dengan kata lain, soft skill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang melekat, serta mampu beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan sehari-hari termasuk di dunia kerja,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Mahasiswa yang memiliki soft skill, lanjut mantan wartawan di banyak media ini, dapat dengan mudah berintegrasi dengan tim kerja dan membantu perusahaan menemukan solusi kreatif untuk tantangan yang kompleks. Mereka juga cenderung memiliki tingkat motivasi dan produktivitas yang tinggi, yang membuat mereka menjadi aset yang tak ternilai bagi perusahaan.
Dengan semakin terfokusnya dunia pendidikan pada pengembangan soft skill, lanjut motivator ulung ini, para mahasiswa diharapkan menjadi lulusan yang lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Memiliki kombinasi antara hard skill yang solid dengan soft skill yang unggul akan memberi mereka peluang tak terbatas untuk membawa perubahan positif di masyarakat dan meraih sukses gemilang di lapangan kerja.
“Soft skill adalah fondasi yang penting bagi mahasiswa untuk berhasil di dunia kerja dan berkontribusi dalam masyarakat. Dalam lingkungan global yang kompleks saat ini, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam tim, dan memahami perspektif orang lain adalah elemen penting yang membedakan para profesional yang sukses,” ujar Dr Aqua Dwipayana menjelaskan.
Pria ramah ini mengungkapkan bahwa soft skill berperan penting dalam memperluas akses mahasiswa ke lapangan kerja. Kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan teknologi adalah kunci sukses di dunia kerja yang selalu berubah.
Di era kemajuan teknologi dan persaingan ketat di dunia kerja, lanjut Dr Aqua Dwipayana, mahasiswa yang unggul bukan hanya ditandai dengan nilai akademik tinggi, tetapi juga memiliki soft skill yang kuat.
Soft skill ini mencakup keterampilan interpersonal, komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, dan kemampuan mengatasi masalah. Aspek-aspek ini memiliki peran yang sangat penting bagi mahasiswa untuk mampu berkontribusi secara positif di masyarakat dan bersinar di lapangan kerja.
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini mengatakan pentingnya soft skill telah diakui oleh banyak perusahaan dan organisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, persyaratan rekrutmen pekerjaan mulai bergeser.
“Dari fokus hanya pada kompetensi teknis (hard skill) saja, menuju penilaian yang lebih holistik termasuk kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, dan empati. Inilah alasan mengapa mahasiswa dengan soft skill unggul memiliki keuntungan besar dalam memasuki dunia kerja,” tutur Dr Aqua Dwipayana.
Salah satu peran utama soft skill bagi mahasiswa adalah memperkuat hubungan mereka dengan masyarakat. Melalui keterampilan komunikasi yang baik, mahasiswa mampu mendengarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta menyampaikan gagasan dan solusi secara efektif.
“Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan kemampuan kepemimpinan, mahasiswa dapat menggerakkan inisiatif bersama dan membantu membangun komunitas yang lebih kuat dan berdaya saing,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Selain itu, menurut doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) tersebut, soft skill juga berperan penting dalam memperluas akses mahasiswa ke lapangan kerja. Kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan teknologi adalah kunci sukses di dunia kerja yang selalu berubah.
“Mahasiswa yang memiliki soft skill ini akan mudah berintegrasi dengan tim kerja dan membantu perusahaan menemukan solusi kreatif untuk tantangan yang kompleks. Mereka juga cenderung memiliki tingkat motivasi dan produktivitas yang tinggi, yang membuat mereka menjadi aset yang tak ternilai bagi perusahaan,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Di sisi lain, dalam penuturannya, pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini menjelaskan, sikap dan kepribadian yang baik akan membantu menciptakan lingkungan kampus yang kondusif untuk belajar, berdiskusi, dan berkreasi. Selain itu, kepribadian yang kuat akan membantu mahasiswa mengatasi tekanan akademis dan menghadapi tantangan di luar perkuliahan.
“Kepribadian yang matang membantu seseorang untuk lebih baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan berbicara dengan bijaksana akan membantu dalam membangun hubungan yang lebih sehat, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Orang dengan kepribadian yang matang juga cenderung lebih baik dalam mengambil keputusan yang tepat dan berpikir jernih. “Mereka mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka, membuat keputusan yang berlandaskan pertimbangan rasional, bukan sekadar emosi atau impuls,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Berintegrasi dengan Baik
Pada bagian lain penuturannya, pria rendah hati itu memaparkan, memahami budaya organisasi kampus merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk dapat berintegrasi dengan baik di lingkungan kampus tersebut. Budaya organisasi kampus mencakup norma, etika, dan tradisi yang harus dihormati dan dijalankan oleh seluruh mahasiswa.
Di kampus Unikom, budaya organisasi yang dikembangkan terangkum dalam jargon PIQIE yakni kependekan dari Profesionalism, Integrity, Quality, Information, Technology, Excellence. Budaya organisasi harus dapat diserap mahasiswa guna memperkuat serta membangun tata nilai di lingkup sivitas akademika Unikom bahkan ketika mahasiswa terjun ke lingkungan sosial masyarakat.
Budaya PIQIE diaplikasikan oleh seluruh sivitas akademika yang ada di Lingkungan Unikom. Hal itu adalah:
Profesionalism:
Bekerja secara Profesional, Disiplin, Bertanggung jawab, Komitmen Tinggi, Kompeten, Efisien, Efektif dan Produktif, Berorientasi kepada masa depan.
Integrity:
Memiliki Karakter, (sikap, watak, sopan-santun) yang baik, Kredibel (dapat dipercaya), menjaga Kehormatan dan Nama baik, Jujur, Berdedikasi, Taat pada peraturan dan Kode Etik, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Quality:
Memberikan Kualitas dan Mutu Terbaik atas Perkuliahan, Sistem Pendidikan, Layanan Akademik, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Information Technology:
Teknologi Informasi diterapkan pada semua Aktivitas Perkuliahan, Sistem Pendidikan, Layanan Akademik, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat.
Excellence:
Menjadi yang terbaik, Kapabilitas (Nalar, Berpikir, Kecerdasan) Tinggi, Mental Juara, Sikap Berkompetisi, Menghasilkan Kinerja Unggul.
“Dengan memahami budaya organisasi kampus, mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kampus, mengembangkan kepedulian sosial, serta membentuk jiwa kepemimpinan yang baik,” ujar Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini.
Lebih jauh Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan meningkatkan kepribadian, semangat belajar, dan memahami budaya organisasi kampus akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi mahasiswa itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara luas.
“Mahasiswa yang memiliki kepribadian yang baik akan menjadi contoh bagi lingkungannya, menularkan sikap positif kepada orang lain, dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik. Semangat belajar yang tinggi akan menghasilkan generasi muda yang penuh semangat untuk berinovasi dan berkontribusi dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi,” ucap Dr Aqua Dwipayana ini.
Perkembangan Unikom
Universitas Komputer Indonesia (Unikom) secara resmi berdiri pada hari Selasa, tanggal 8 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 126/D/0/2000.
Awalnya dimulai pada bulan Juli tahun 1994 ketika didirikan Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Jerman, disingkat LPKIG, bertempat di Jalan Dipati Ukur 102 Bandung.
Dengan 1 ruang kelas berkapasitas 50 orang dan 1 laboratorium komputer dengan 25 unit komputer, Lembaga ini membuka program pendidikan 1 tahun dengan 5 program studi yaitu Ahli Komputer Aplikasi Bisnis, Ahli Komputer Keuangan dan Perbankan, Ahli Komputer Akuntansi dan Perpajakan, Ahli Komputer Manajemen dan Pemasaran, serta Sekretaris Eksekutif. Jumlah peserta pendidikan pada tahun pertama ini sebanyak 233 siswa.
Pada tahun kedua, 1995, dibuka jenjang pendidikan 3 tahun untuk memenuhi animo siswa tahun pertama yang ingin memperdalam ilmunya, di samping pemikiran jangka panjang pengembangan institusi. Pada tahun ini juga dibuka program studi baru, meliputi : Ahli Komputer Teknik Informatika, Ahli Komputer Manajemen Informatika, dan Sekretaris Eksekutif. Ruang kelas ditambah menjadi 2 kelas dan laboratorium komputer menjadi 2 laboratorium dengan jumlah siswa sebanyak 457 orang.
Pada tahun ketiga, 1996, dilakukan penambahan gedung kuliah baru bertempat di Jalan Dipati Ukur 116 (gedung FISIP sekarang), sekaligus pemindahan pusat administrasi dan perkantoran. Di gedung baru ini dilakukan penambahan 1 laboratorium Komputer, 5 ruang kuliah, ruang dosen, dan ruang kemahasiswaan. Jumlah siswa dari tahun 1996 hingga tahun 1998 bertambah dari 632 orang menjadi 1.184 orang.
Pada tahun kelima, 1998, dimulai pembangunan Kampus baru (Gedung Rektorat /Kampus 1 sekarang) berlantai 6 Jalan Dipati Ukur 114. Pembangunan Kampus baru ini dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1999, sehingga awal perkuliahan bulan September 1999 telah dapat digunakan.
Mencermati dinamika peserta didik dan pengembangan institusi ke depan, pada tanggal 24 Desember 1998 dibentuklah Yayasan Science dan Teknologi dan dilanjutkan dengan pengajuan pendirian STIMIK IGI dan STIE IGI ke DIKTI.
Pada bulan Juli 1999 STIE IGI diresmikan dengan keluarnya SK Mendiknas no. 119/D/O/1999 dengan 5 program studi : Akuntansi S1, Manajemen S1, Manajemen Pemasaran D3, Keuangan Perbankan D3, dan Akuntansi D3.
Pada Agustus 1999 STIMIK IGI diresmikan dengan keluarnya SK Mendiknas no. 143/D/O/1999 dengan 5 program studi : Teknik Informatika S1, Manajemen Informatika D3, Teknik Komputer D3, Komputerisasi Akuntansi D3, dan Teknik Informatika D3.
Agar Sistem Pendidikan lebih Efisien, Efektif, Produktif dengan Struktur Organisasi yang lebih baik, enam bulan kemudian dilakukan usulan ke DIKTI untuk melakukan Merger kedua Sekolah Tinggi di atas menjadi Universitas.
Pada hari Selasa 8 Agustus 2000 keluarlah SK MENDIKNAS no. 126/D/O/2000 atas Universitas Komputer Indonesia yang disingkat dengan nama UNIKOM. Pada Surat Keputusan tersebut sekaligus diijinkan dibukanya 11 program studi baru : Teknik Komputer S1, Manajemen Informatika S1, Teknik Industri S1, Teknik Arsitektur S1, Perencanaan Wilayah dan Kota S1, Ilmu Hukum S1, Ilmu Komunikasi S1, Ilmu Pemerintahan S1, Desain Interior D3, Desain Komunikasi Visual S1 dan Desain Komunikasi Visual D3.
Sejak berdirinya pada tahun 2000, setiap tahunnya Unikom menerima ± 2.000 mahasiswa baru. Terakhir pada tahun 2014 yang lalu diterima sebanyak 3.108 mahasiswa baru. Hingga tahun akademik 2015/2016 terdapat 6 Fakultas dan 23 Program Studi di UNIKOM dengan jumlah mahasiswa sebanyak 15.000 orang yang berasal dari berbagai pelosok Tanah Air dan dari luar negeri yang sedang menempuh pendidikan di Unikom.
Fasilitas yang ada di Unikom cukup lengkap dari segi materi. Hampir semua hal ataupun kegiatan yang ada selalu disampaikan melalui jalur online. Mahasiswa juga bisa mengecek daftar nilai ujiannya melalui sebuah situs khusus.
Selain itu tersedia juga laboratorium sesuai dengan bidang studi masing-masing, dan sesuai dengan namanya sebagai PTS komputer pertama di Indonesia, maka mata kuliah software dan hardware dijadikan sebagai mata kuliah wajib selama para mahasiswa menuntut ilmu di Unikom.
Bagi yang gemar berinternet, Unikom menyediakan sebuah fasilitas internet gratis bernama Cybernet, di mana di sana para mahasiswa bisa online secara gratis dengan fasilitas komputer yang sudah tersedia. Atau bisa juga mahasiswa membawa komputer laptop, karena Unikom juga menyediakan fasilitas Hotspot (wi-fi).
Visi:
Menjadi Universitas terkemuka di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, berwawasan global, berjiwa Entrepreneur dan menjadi pusat unggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pembangunan nasional serta berorientasi kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan tinggi modern berdasarkan budaya organisasi Unikom, PIQIE (Profesionalism, Integrity, Quality, Information, Technology, Excellence), dengan sistem pendidikan yang kondusif dan program-program studi yang berbasis pada Software (perangkat lunak), Hardware (perangkat keras), dan Entrepreneurship (kewirausahaan), dengan mengoptimalkan sumber daya berdasarkan prinsip Efisiensi dan Efektifitas.
Tujuan:
Menghasilkan ilmuwan dan berpikiran tinggi maju di bidangnya masing-masing, mahir menggunakan teknologi informasi dan komputer dalam bekerja serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Motto:
Quality Is Our Tradition.
Jumlah Fakultas ada 7
1. Fakultas Pascasarjana
2. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Fakultas Desain
6. Fakultas Hukum
7. Fakultas Ilmu Budaya
Jumlah Program Studi ada 29.*
Editor: Saibansah