Dr Aqua Dwipayana Sharing Komunikasi dengan Dosen Universitas Brawijaya Malang

Flayer Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Bekerja adalah Ibadah” di Exhibition Room FPIK UB Jalan Veteran Malang, Jumat 18 Agustus 2023. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Malang – Melayani semua warga perguruan tinggi, mulai mahasiswa, dosen, hingga unsur pimpinan kampus merupakan pekerjaan sangat mulia dan bermakna ibadah. Untuk itu tenaga kependidikan atau tendik agar melakukannya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.

Para pegawai di lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) Malang harus meniatkan seluruh aktivitasnya ibadah, hanya mengharapkan balasan dari Tuhan.

Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan hal itu menjelang menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Bekerja adalah Ibadah”. Sharing tersebut disampaikan kepada para tendik di Exhibition Room FPIK UB Jalan Veteran Malang, Jumat 18 Agustus 2023 mulai pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya pada pagi hari, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu menyampaikan sharing serupa kepada mahasiswa baru dengan tajuk “Generasi Baru Penakluk Samudera Biru” di Lapangan Basket FPIK UB. Sharing tersebut yang dihadiri 1.065 orang dirangkaikan dengan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru FPIK UB (Pinishi).

Terakhir, sesi untuk para dosen mulai pukul 13.00 seusai sholat Jumat, bertema “Pengembangan Inovasi” di tempat yang sama. Dr Aqua Dwipayana mendapat undangan langsung dari Dekan FKIP Universitas Brawijaya Prof Maftuch.

Dr Aqua Dwipayana melanjutkan tugas tendik bukan hanya sekadar pekerjaan administratif, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada pengalaman akademik dosen dan mahasiswa. Oleh karena itu, apresiasi terhadap peran dan kontribusi mereka sangat penting, dan memang bisa dianggap sebagai pekerjaan mulia dalam mendukung dunia pendidikan.

Menurut pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut, peran tendik sangat penting dalam menjalankan berbagai aspek administratif, operasional, dan dukungan di lingkungan akademik.

Dr Aqua Dwipayana memaparkan beberapa hal yang menjadikan tugas tendik sebagai pekerjaan mulia antara lain tendik membantu menjalankan berbagai proses pendidikan, termasuk pengelolaan jadwal kuliah, pendaftaran mata kuliah, pengelolaan ruang kelas, dan administrasi akademik lainnya. Tanpa dukungan mereka, proses pendidikan di perguruan tinggi akan sulit berjalan lancar.

Kemudian, menyediakan layanan dosen dan mahasiswa. Tendik membantu dosen dan mahasiswa dengan memberikan informasi, penjelasan, dan bantuan terkait prosedur akademik, kurikulum, dan fasilitas kampus. “Mereka berperan sebagai jembatan komunikasi antara berbagai pihak di lingkungan kampus,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Lebih jauh disampaikan pria rendah hati itu, tendik juga mesti mengurus administrasi dan pengelolaan. Tendik bertanggung jawab atas administrasi umum, termasuk pengelolaan data mahasiswa, proses penerimaan mahasiswa baru, pengelolaan surat-menyurat, dan kegiatan-kegiatan administratif lainnya yang mendukung operasional kampus.

“Dalam beberapa kasus, tendik juga dapat membantu dalam aktivitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Mereka bisa memberikan dukungan logistik, mengelola perangkat penelitian, dan membantu dalam proses pengumpulan data,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Tugas tendik dalam merawat lingkungan kampus dan memberikan pelayanan kepada seluruh anggota akademik, lanjut Dr Aqua Dwipayana,  berkontribusi pada penciptaan lingkungan akademik yang nyaman dan kondusif bagi proses belajar-mengajar.

“Melalui tugas-tugas mereka, tendik turut berperan dalam kemajuan institusi pendidikan serta kesuksesan dosen dan mahasiswa. Dukungan mereka membantu menciptakan atmosfer positif yang mendukung pencapaian akademik dan pengembangan diri,” kata pria yang hobi membaca ini.

Sebagai Ibadah

Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan menjadikan pekerjaan sebagai ibadah,  memerlukan komitmen yang kuat untuk mewujudkannya. Dengan kesadaran dan upaya yang sungguh-sungguh, Anda dapat mencapai kedamaian dan  pencapaian yang lebih dalam pada setiap aspek pekerjaan Anda lakukan.

“Sebelum memulai pekerjaan, niatkan  akan melaksanakannya dengan dedikasi, integritas, dan tujuan yang baik. Niat yang tulus adalah langkah pertama dalam menjadikan pekerjaan sebagai ibadah,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Melakukan pekerjaan dengan kesungguhan dan penuh perhatian adalah cara untuk menghormati pekerjaan Anda. Fokus pada tugas yang ada di depan Anda dan lakukan dengan sebaik mungkin.

“Demikian pula, prinsip-prinsip etika, seperti kejujuran, kerjasama, dan penghargaan terhadap sesama, harus menjadi panduan dalam pekerjaan Anda. Ini adalah bagian dari menjalankan tugas dengan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi. Ketika menghadapi tantangan atau kesulitan di tempat kerja, coba hadapi dengan kesabaran dan rasa syukur. Lihatlah setiap tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Pria rendah hati yang ramah itu melanjutkan bahwa menawarkan bantuan kepada rekan kerja atau berbagi pengetahuan adalah cara untuk menjalankan sikap kerja sama dan kasih sayang, yang sejalan dengan nilai-nilai spiritual.

Kemudian, berusaha untuk tidak terperangkap dalam sikap egois atau kompetitif yang berlebihan. Fokuslah pada memberikan manfaat kepada orang lain melalui pekerjaan Anda.

“Tetaplah bersyukur atas setiap rezeki yang Anda peroleh melalui pekerjaan Anda. Lihatlah kesempatan ini sebagai anugerah dan bukti kasih Tuhan. Melakukan pekerjaan dengan rasa ikhlas, tanpa berharap imbalan yang berlebihan, merupakan bentuk pengabdian yang lebih mendalam,” ujarnya Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat ini.

Tantangan Pekerjaan

Dr Aqua Dwipayana menegaskan bersyukur dalam bekerja adalah sebuah kemestian. Dengan konsisten bersikap itu kita dapat merasakan kehadiran yang lebih mendalam dalam tugas-tugas sehari-hari, serta mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral pada semua aktivitas yang dikerjakan. Ini juga dapat membantu kita menjaga mentalitas positif, mengatasi stres, dan merasa lebih berdaya dalam menghadapi tantangan pekerjaan.

Pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini mengatakan bahwa menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab kita dengan dedikasi, integritas, dan rasa syukur. Karena hakikatnya kita sedang beribadah kepada Tuhan atau prinsip-prinsip moral yang kita anut.

Lebih jauh disampaikan, berbagai agama mengajarkan bahwa setiap individu diberikan bakat dan potensi oleh Tuhan. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan menggunakan bakat yang diberikan, kita dapat menganggapnya sebagai bentuk penghargaan dan ibadah kepada Sang Pencipta.

“Dalam bekerja, kita bisa memanifestasikan nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan oleh agama atau keyakinan kita. Memperlakukan rekan kerja, klien, atau pelanggan dengan hormat dan penuh kasih sayang adalah bentuk ibadah dalam tindakan sehari-hari,” ucap Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) itu.

Dr Aqua Dwipayana menambahkan, melalui semua aktivitas yang dikerjakan, kita memiliki kesempatan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dan dunia di sekitar kita. Ini adalah cara untuk mengabdi dan berkontribusi positif kepada sesama manusia, yang pada dasarnya bisa dianggap sebagai bentuk ibadah.

“Pekerjaan seringkali memerlukan kedisiplinan, ketekunan, dan kesabaran. Mengatasi tantangan dan menghadapi keterbatasan adalah pelajaran yang dapat membentuk karakter kita, yang bisa dihubungkan dengan konsep ibadah dalam mengembangkan diri. Melalui pekerjaan, kita mendapatkan rezeki dan penghidupan. Bersyukur atas rejeki ini adalah tindakan ibadah dalam penghargaan terhadap karunia yang telah diberikan,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Dekan FPIK UB Prof Maftuch berfoto dengan pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

Jadwal sangat Padat

Sementara Dekan FPIK UB Prof Maftuch menyambut gembira kehadiran Dr Aqua Dwipayana di kampusnya. Apalagi pembicara laris itu tidak hanya memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada mahasiswa, tetapi juga untuk semua tendik, dan para dosen. Seluruhnya tiga sesi.

Prof Maftuch yang merupakan teman lama Dr Aqua Dwipayana tahu persis bahwa jadwal pria yang tinggal di Bogor, Jawa Barat itu sangat padat. Hampir setiap hari keliling Indonesia untuk melakukan silaturahim serta memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi ke berbagai pihak.

Mengetahui agenda Dr Aqua Dwipayana yang padat, sehingga jauh-jauh hari Prof Maftuch telah menyampaikan undangan secara lisan kepada motivator kawakan tersebut. Tujuannya agar pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan bisa memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada civitas akademika FPIK UB.

“Saat ketemu Dr Aqua Dwipayana di Malang, saya menyampaikan undangan secara lisan. Kemudian kembali mengingatkan beliau ketika kami jumpa di Yogyakarta pada Minggu 23 Juli 2023 di Yogyakarta,” ungkap Maftuch.

Pria yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur itu sangat berharap Dr Aqua Dwipayana hadir di kampusnya untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Dia tahu persis bahwa mereka termasuk mahasiswa baru membutuhkannya agar kinerja setiap individu berhasil.

Selama ini Maftuch memonitor aktivitas Dr Aqua Dwipayana. Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia (FP2TPKI) yang mengadakan pertemuan se-Indonesia di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada minggu ketiga Juli 2023 itu tahu persis bahwa pria yang hobi silaturahim tersebut telah memotivasi jutaan orang baik di seluruh Indonesia maupun puluhan negara. Karena itu dia ingin Dr Aqua Dwipayana melakukan hal yang sama di kampusnya.

Prof Maftuch sangat yakin mereka yang menghadiri Sharing Komunikasi dan Motivasi yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana akan termotivasi untuk mengoptimalkan potensi diri. Sehingga hasil kinerjanya maksimal.

“Dr Aqua Dwipayana sangat piawai memberikan motivasi. Apalagi pekerjaan ini telah lama ditekuninya dan konsisten melakukannya. Sehingga kehadirannya di kampus kami pasti sangat bermanfaat,” pungkas Prof Maftuch.

Sekilas FPIK Universitas Brawijaya

Sejarah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univeristas Brawijaya berawal dari Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 1962 oleh Yayasan Pendidikan Probolinggo. Sejak 25 Mei 1963, melalui Surat Keputusan Menteri PTIP No. 163 Tahun 1963, Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut tersebut menjadi salah satu Jurusan pada Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) Universitas Brawijaya yang berkedudukan di Malang. Sedangkan Jurusan Perikanan Laut masih tetap berkedudukan di Probolinggo.

Pada akhir tahun 1970, FKHP Universitas Brawijaya mempunyai jurusan baru yaitu Jurusan Kedokteran Hewan yang berkedudukan di Surabaya. Dengan demikian FKHP Universitas Brawijaya memiliki tiga jurusan yaitu Peternakan, Perikanan Laut dan Kedokteran Hewan.

Kemudian pada bulan Agustus 1972, Jurusan Kedokteran Hewan menggabungkan diri dengan Universitas Airlangga di Surabaya, sedangkan Jurusan Perikanan Laut berubah menjadi Jurusan Perikanan. Guna memudahkan pengelolaan dan pengembangannya, maka sejak tahun 1972 itu pula Jurusan Perikanan secara bertahap dipindahkan ke Malang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1982 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 59 tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Brawijaya, maka Fakultas Peternakan dan Perikanan menjadi dua Fakultas, yaitu Fakultas Peternakan dan Fakultas Perikanan.

Sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0174/0/1983 tentang Penataan Jurusan pada Fakultas di lingkungan Universitas/Institut Negeri dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 118/Dikti/1984 tentang jenis dan jumlah Program Studi di setiap Jurusan pada Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya, maka Fakultas Perikanan ditetapkan memiliki satu jurusan yaitu : Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan dengan membawahi tiga Program Studi yaitu : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan (MSP), Program Studi Pengelolahan Hasil Perikanan (PHP), dan Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan (SEP).

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam menerapkan prinsip eksplorasi, eksploitasi dan manajemen sumberdaya perikanan dan kelautan, maka sejak tanggal 2 Oktober 2006 dibentuklah Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan (PSPK).

Pembentukan Jurusan PSPK ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 226/D/O/2006. Dengan dibentuknya jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan (PSPK) dan program studi Ilmu Kelautan serta berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Malang No. 041/SK/2008, maka Fakultas Perikanan dirubah namanya menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru Program Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan pada Semester ganjil tahun 2008/2009 dengan surat ijin Rektor Universitas Brawijaya tanggal 22 April 2008 nomor 1357/J10/AK/2008 dan diperkuat Surat Dirjen Dikti Depdiknas nomor : 69/D/T/2009 tanggal 2 Januari 2009 tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi Baru Universitas Brawijaya.

Visi

FPIK Universitas Brawijaya menjadi lembaga pendidikan tinggi unggul yang berstandar internasional dengan menerapkan fisheries dan marine entrepreneurial strategy dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses penyelarasan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Misi

1. Menyelenggarakan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis entrepreneurship agar menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik, berstandar internasional, dan berkepribadian dalam perkembangan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan.

2. Melakukan pengembangan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang produktif dan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

3. Mengimplementasikan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Program Sarjana

  1. Manajemen Sumberdaya Perairan (akreditas nasional unggul dan internasional aqas).
  2. Teknologi Hasil Perikanan (akreditas nasional unggul dan internasional aqas).
  3. Budidaya Perairan (akreditas nasional unggul dan internasional AUN QA).
  4. PSDKU Akuakultur.
  5. Agrobisnis Perikanan (akreditas nasional unggul dan internasional aqas).
  6. PSDKU Sosial Ekonomi Perikanan.
  7. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (akreditas nasional unggul dan internasional aqas).
  8. Ilmu Kelautan (akreditas nasional unggul dan internasional aqas).

Pascasarjana

1. Magister Budidaya Perairan.
2. Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan.

Jumlah Dosen: 153 Orang.
Jumlah Tendik: 63 Orang.
Jumlah Mahasiswa Aktif: 4.008.*