Dampak Rencana Penggusuran Warga di Pulau Rempang, Harga Ayam di Batam Merangkak Naik

Ayam segar yang dijual di Pasar Botania 1 Kota Batam. (Foto: Aldy/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Sejumlah peternak ayam akan terdampak penggusuran oleh rencana pengembangan Pulau Rempang Kecamatan Galang kota Batam oleh pemerintah. Akibatnya, harga ayam segar di sejumlah pasar Kota Batam mulai merangkak naik.

“Sudah naik terus ini bang, mulai isu akan digusur sejumlah kandang ayam di kawasan Rempang,” ujar Ajo, salah satu pedagang ayam segar di pasar Botania 1, Batam, Sabtu (26/8/2023).

Lanjut Ajo, isu penggusuran itu memang sangat berpengaruh pada harga pasar, khususnya ayam segar. Kenaikan harga itu mulai terjadi dalam sepekan ini. Memang, lanjut Ajo, tidak semua kandang ayam di sana terkena imbas. Namun, dengan akan digusurnya sebagian kandang ayam, pihak pemasok mulai menaikkan harga.

“Kita ikut harga dari pemasok, kalo naik ya otomatis harga jual naik. Hari ini pr kilogramnya Rp 40 ribu, minggu kemarin masih Rp 36 ribuan,” ungkap Ajo.

Para pedagang juga berharap, Ajo menambhakan, kiranya pemerintah memberikan solusi terbaik terlebih dahulu sebelum melakukan penggusuran, memang ini adalah program atau proyek pemerintah pusat. Namun, menurutnya, Walikota Batam Muhammad Rudi yang juga sebagai Kepala BP Batam mestinya memikirkan masyarakat Batam.

Baginya, rencana penggusuran di Pulau Rempang itu tidak hanya berimbas pada masyarakat Melayu semata, akan tetapi juga berimbas keseluruh masyarakat Batam. Khususnya pada harga komoditas yang berasal dari Pulau Rempang dan sekitarnya.

“Paling tidak ada solusi dulu sebelum digusur. Imbasnya luas ini bang, pasti nanti sayuran, telur ayam akan ikut naik,” tegas Ajo.

Sebelumnya, Rika Sentosa, salah satu peternak ayam di Pulau Rempang mengatakan, peternak juga merupakan investor, tidak hanya dari segi permodalan, namun pengusaha ternak ayam juga menampung tenaga kerja.

Dalam usaha ternak, tidak serta-merta hanya memelihara ternak. Perlu mendatangkan bibit ternak dari luar Batam, termasuk pakan ternak. Oleh sebab itu, tindakan pemerintah memberikan surat peringatan secara mendadak tanpa sosialisasi sebelumnya, dinilai kurang bijaksana.

“Kami juga investor, kami juga menyerap tenaga kerja. Belum lagi hubungan kami terhadap pedagang di sejumlah pasar di Batam. Ini semua akan merasakan dampaknya, bila tidak ada solusi yang tepat,” ujar Rika Sentosa yang juga sebagai Ketua Komunitas Peternak (Kompak) Rempang-Galang.

Rika menambahkan, efek dari penggusuran pastinya akan berimbas pada harga pasar. “Kalau harga ayam segar naik nantinya, itu sudah pasti. Kalau ayam dari sini berkurang, pasokan ke pasar-pasar di Batam, pastinya berkurang. Dan harga akan naik,” pungkas Rika Sentosa, saat ditemui di kawasan Batam Center, Batam, Selasa (22/8/2023) lalu.

Editor: Dardani