J5NEWSROOM.COM, Moscow – Pihak berwenang Rusia pada Jumat (1/9/2023) menetapkan jurnalis pemenang Hadiah Nobel Dmitry Muratov sebagai “agen asing.” Pelabelan agen asing sering dilakukan Moskow kepada kritikus kebijakan Kremlin.
Kantor berita Rusia mengutip Kementerian Kehakiman, melaporkan Muratov, editor surat kabar independen Novaya Gazeta dan salah satu penerima hadiah Nobel perdamaian 2021, adalah salah satu dari beberapa warga negara Rusia yang ditambahkan ke dalam daftar hitam negara itu.
Mereka yang disebut sebagai agen asing telah menjadi sasaran penggeledahan polisi dan tindakan hukuman lainnya. Meskipun Muratov masih berada di Rusia, banyak orang dalam daftar tersebut yang memilih meninggalkan negara itu sejak invasi Ukraina Meletus pada Februari 2021.
Kementerian Kehakiman mengatakan Muratov “membuat dan menyebarkan materi (yang diproduksi oleh) agen asing dan menggunakannya untuk menyebarkan opini negatif mengenai kebijakan luar negeri dan dalam negeri Rusia di platform internasional.”
Berdasarkan hukum Rusia, individu dan organisasi yang menerima dana dari luar negeri dapat dinyatakan sebagai agen asing, sehingga berpotensi menurunkan kredibilitas mereka di mata publik Rusia. Mereka yang dianggap sebagai agen asing harus menandai karya mereka yang diterbitkan dengan penafian yang mencantumkan status mereka.
Novaya Gazeta dan Muratov mendapatkan reputasi di luar negeri karena laporan investigasi yang sering kali mengkritik Kremlin.
Muratov kemudian melelang medali Nobelnya dan mengatakan bahwa dana sebesar $103,5 juta atau setara dengan Rp1,58 triliun akan digunakan untuk membantu anak-anak pengungsi dari Ukraina.
Novaya Gazeta menghentikan penerbitannya pada 2022 sebagai tanggapan terhadap undang-undang yang menjatuhkan hukuman berat karena mendiskreditkan operasi militer Ukraina dan tentara Rusia. Banyak jurnalis media tersebut yang akhirnya berkumpul kembali dengan terbitan baru di Latvia.
Di antara warga negara Rusia lainnya yang dimasukkan dalam daftar agen asing pada Jumat (1/9/2023) adalah jurnalis lain yang menulis artikel yang mendukung Ukraina, seorang komedian yang menentang perang dan seorang sejarawan dari Chechnya, tempat Rusia menghancurkan pemberontak dalam dua perang pasca-Soviet.
Beberapa tokoh pembangkang di Rusia telah dipenjara, termasuk aktivis antikorupsi Alexei Navalny.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah