J5NEWSROOM.COM, Batam – Sejumlah warga Melayu Pulau Rempang Kota Batam menyampaikan keluh-kesahnya kepada tokoh reformasi Indonesia yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Ummat di Masjid Sembulang Pulau Rempang Batam, Senin (18/9/2023) sore.
Dalam pertemuan silaturahmi tersebut warga Melayu menyampaikan bahwa kehidupan mereka saat ini tidak tenang lagi seperti dulu sebelum ada proyek Rempang Eco-City. Apalagi, sekarang ini ribuan aparat keamanan gabungan TNI-Polri terus berjaga-jaga di sekitar perumahan mereka.
“Terima kasih pak Amien karena mau menengok kami yang tengah dalam kesusahan. Selama ini kami hanya bisa melihat bapak di televisi, sekarang kami dapat bertemu langsung. Tolong kami pak Amien, kami tidak mau direlokasi,” kata seorang ibu menyampaikan keluh kesahnya sambil terisak.
Menanggapi keluhan masyarakat Melayu Pulau Rempang itu, Amien Rais meminta pemerintah agar membatalkan saja proyek Rempang Eco-City, karena dinilai terlalu kontroversi. “Saya minta pemerintah membatalkan proyek ini. Untuk apa proyek besar jika pada akhirnya menyengsarakan rakyat,” katanya.
Amien Rais sengaja mendatangi masyarakat Melayu Pulau Rempang untuk memberi semangat kepada mereka, agar kuat dalam menghadapi perjuangan mempertahankan kampung halamannya.
Menurut Amien Rais, sejatinya pembangunan itu haruslah ditujukan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat. Tetapi kalau malah menyengsarakan rakyat, sebaiknya dihentikan. “Apalagi kita tahu kampung-kampung tua di Rempang ini sudah dihuni sejak lama, berabad-abad silam. Tentu memiliki nilai sejarah dan peradaban yang panjang. Jangan begitu mudah menggusur,” tegas mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.
Mantan Ketua MPR RI itu juga mempertanyakan proyek seperti apa yang diberi laluan oleh pemerintah ini, sehingga bisa sampai menguasai satu pulau yang luasnya hampir 17 ribu hektare. Karena itulah, kata Amien Rais, proyek ini dibatalkan saja dulu, ditata ulang, sehingga tidak merugikan masyarakat.
“Apalagi saya mendapat informasi yang berubah-ubah dari pemerintah. Kabar terbaru menyebut tidak sekaligus penggusuran 16 kampung tua. Tahap pertama tiga kampung saja dulu, dan lahan yang diperlukan 2.000 hektare. Ini menunjukkan pemerintah tidak siap,” tambahnya.
Sementara itu, Amien Rais juga memuji sikap masyarakat Melayu Pulau Rempang yang menyatakan tidak anti-investasi, tapi jangan sampailah justru investasi itu menggusur rumah-rumah mereka.
Selain itu, Amien Rais juga meminta kepada pihak aparat keamanan agar jangan menekan dan mengintimidasi masyarakat Melayu Pulau Rempang. “Biarlah masyarakat membuat pilihan mereka. Jangan dipaksa-paksa,” kata Amien.
Sebaliknya, mantan Ketua PP Muhammadiyah itu, Amin Rais juga minta kepada masyarakat agar tidak terlalu menyalahkan aparat keamanan di lapangan. Karena mereka hanya sedang menjalan tugas saja.
“Bapak ibu harus tahu, bapak-bapak aparat ini hanya menjalankan perintah dari atasannya. Atasannya pula mendapat perintah dari atasannya lagi. Begitu seterusnya. Jadi mereka hanya menjalankan perintah,” kata Amien Rais mengakhiri.
Editor: Agung