LAPORAN: Alia Safira
J5NEWSROOM.COM, Batam – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengungkapkan, salah satu penyebab kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di Batam dalam tiga hari kemarin adalah karena sistem transportasi yang buruk.
Dan transportasi yang buruk itu disebabkan karena Pertamina salah pilih taransporter yang melayani pengangkutan gas melon tersebut dari Tanjunguban ke Batam. Akibatnya, warga Batam yang mananggung akibatnya, gas 3 kg alias gas melon langka.
“Transporter yang bawa gas itu yang nunjuk Pertamina, ada sistem yang keliru di sini, makanya, selalu ada keterlambatan kedatangan gas elpiji 3 kilogram itu,” ungkap Gustian Rau, Selasa (19/9/2023).
Menanggapi tudingan itu Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan, saat ini stok gas bersubsidi itu dalam keadaan yang aman di Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
BACA JUGA: Kesalahan Pertamina Pilih Transporter, Biang Kerok ‘Hilangnya’ Gas 3 Kg di Batam
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I juga memastikan stok gas LPG 3 kg bersubsidi untuk Kota Batam, tergolong aman. “Jadwal pengangkutan LPG dari Tanjunguban-Batam sudah kami pertimbangkan agar bisa mencukupi kebutuhan di Batam,” ujar Susanto August Satria kepada J5NEWSROOM.COM, Rabu (20/9/2023).
Berdasarkan masukan dari Kadisperindag Kota Batam tersebut, pihaknya kembali melakukan evaluasi untuk terus mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Batam. “Kami akan terus melakukan improvement sebagaimana masukan dari Disperindagkop. Untuk mencukupi kebutuhan gas LPG di Batam. Pada hari Minggu ini, penyaluran LPG tetap dilaksanakan,” tambah Susanto mengakhiri.
Editor: Agung