Mantan Agen FBI yang Terkait Oligarki Rusia Akui Lakukan Kecurangan

Gedung markas FBI terlihat di Washington, 13 Agustus 2022. (Foto: AP)

J5NEWSROOM.COM, Washington DC – Seorang mantan agen senior badan investigasi Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI), pada Jumat (22/9/2023) mengaku bersalah atas tuduhan menyembunyikan pembayaran tunai sebesar $225.000 dari mantan perwira intelijen Albania dan calon mitra bisnis.

Eks agen tersebut, Charles McGonigal, sebelum pensiun pada 2018 membawahi divisi kontraintelijen FBI di New York. Ia mengaku bersalah atas tuduhan menyembunyikan fakta material. Namun, semua tuduhan lain terhadapnya dibatalkan.

McGonigal mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi dalam kasus federal terpisah di Manhattan terkait pekerjaannya untuk oligarki Rusia, Oleg Deripaska, ketika Deripaska dikenai sanksi oleh AS.

Di Washington, McGonigal menghadapi sembilan dakwaan, termasuk lalai melaporkan pembayaran tunai, melakukan sejumlah kontak dengan pejabat asing, dan melakukan serangkaian perjalanan ke Eropa bersama mantan perwira intelijen Albania pada 2017 dan 2018.

Perjalanan-perjalanan tersebut dirancang untuk menyiapkan dasar bagi bisnis konsultasi keamanan yang direncanakan pasangan tersebut saat McGonigal mundur dari FBI, demikian yang diungkapkan McGonigal kepada hakim.

Dalam pernyataan singkat di pengadilan pada Jumat (22/9/2023), McGonigal mengakui dia melakukan kecurangan dengan tidak mengungkapkan serangkaian perjalanan atau pembayaran tersebut. Pasalnya ia menganggap pembayaran itu sebagai pinjaman, karena dia tidak boleh mengembangkan bisnis pribadi saat masih bekerja untuk FBI.

Dia meminta maaf kepada FBI atas tindakannya.

Jaksa AS mengatakan mantan perwira intelijen Albania itu mempunyai kepentingan bisnis di Eropa dan menjadi sumber penyelidikan FBI yang melibatkan lobi asing yang diawasi McGonigal.

Berbicara kepada wartawan setelah sidang, pengacara McGonigal, Seth DuCharme, mengatakan kasus ini adalah “kisah peringatan” bagi pejabat publik tentang perlunya memisahkan pekerjaan pemerintah dari kegiatan bisnis swasta.

McGonigal terancam mendapatkan hukuman maksimal lima tahun penjara terkait tuduhan tersebut. Namun, jaksa kemungkinan akan meminta keringanan hukuman.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah