J5NEWSROOM.COM, Los Angles – Sebuah kesepakatan untuk mengakhiri aksi mogok kerja para penulis Hollywood telah memunculkan “kelegaan” di tengah berbagai perubahan yang sedang dihadapi industri hiburan, kata kritikus film Sean Mcnulty, hari Senin (25/9/2023).
Serikat Penulis Hollywood mengatakan pada hari Minggu (24/9/2023) bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan ketenagakerjaan awal dengan studio-studio besar. Kesepakatan itu diharapkan dapat mengakhiri satu dari dua aksi mogok yang telah menghentikan sementara sebagian besar proses produksi film dan televisi, serta merugikan perekonomian California hingga miliaran dolar. Kesepakatan berupa kontrak tiga tahunan itu harus terlebih dulu disetujui oleh kepemimpinan dan anggota Serikat Penulis Amerika (WGA) sebelum diberlakukan.
WGA, yang mewakili 11.500 penulis film dan televisi, menyebut kesepakatan itu “luar biasa” dengan “keuntungan dan perlindungan yang berarti bagi para penulis.”
“Ada kelegaan. Meskipun prosesnya penuh perdebatan dan mungkin masih ada perasan tidak puas di kedua sisi – khususnya di sisi para penulis, ini adalah pertanda baik bagi industri dan sebuah kemajuan positif. […] Kita lihat sama-sama apa saja rincian (kesepakatan) yang belum dirilis saat ini.,” ungkap Mcnulty, yang merupakan kontributor The Ankler.
Kontrak yang diajukan itu masih bersifat awal. Komite negosiasi WGA akan membagikan rinciannya hanya setelah mereka menerima versi akhir kontrak tersebut. Setelah itu, para negosiator akan melakukan pemungutan suara apakah akan merekomendasikan kesepakatan itu kepada para pemimpin serikat penulis, yang kemudian harus memutuskan apakah akan membawanya ke hadapan para anggota untuk di-voting.
Meski menjadi sebuah pencapaian, kesepakatan WGA dan studio-studio besar itu tidak akan memulihkan operasional Hollywood meski sudah disahkan. Pasalnya,
meski para penulis sudah bisa kembali bekerja, para aktor dan aktris serikat SAG-AFTRA masih mogok kerja.
“Para aktor punya sejumlah tuntutan yang sangat khusus dibanding dua serikat lainnya dalam hal audisi dan rekaman secara mandiri, yang tidak menjadi masalah bagi kedua serikat lain. Para aktor mengajukan tuntutan kenaikan upah yang lebih besar dibanding kedua serikat lain. Dan AI (kecerdasan buatan) menjadi masalah yang lebih besar bagi aktor, atau sama besarnya dengan para penulis. Hanya saja parameter perlindungannya berbeda. Jadi kesepakatan apa pun yang diperoleh para penulis menyangkut masalah AI, mungkin tidak bisa diterapkan kepada SAG,” ungkap Mcnulty.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah