Dr Aqua Dwipayana Sebut Wartawan yang Meliput di BI Beruntung dan Wajib Bersyukur

Flayer Capacity Building Media Sumatera Barat 2023 bertema “Penyampaian Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia dan Studi Lapangan Pengelolaan Transportasi”, di Museum BI Jakarta Barat, DKI Jakarta, Kamis (21/9/2023). (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Bersyukur dan beruntung para wartawan yang mendapat tugas meliput di Bank Indonesia (BI) termasuk Perwakilan Sumatera Barat, karena di bank sentral banyak informasi. Selain informasinya masuk kategori A1 atau seksi, juga banyak aktivitas yang bisa ditulis. Untuk itu supaya jeli melihat semua data yang menarik  buat diberitakan agar masyarakat luas mengetahuinya.

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan demikian menjelang pelaksanaan Capacity Building Media Sumatera Barat 2023 bertema “Penyampaian Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia dan Studi Lapangan Pengelolaan Transportasi”, di Museum Bank Indonesia, Jalan Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat, DKI Jakarta, Kamis pagi, 21 September 2023.

Dr Aqua Dwipayana sekira 3 bulan lalu secara lisan mendapat undangan dari Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Pesertanya adalah para wartawan yang biasa meliput berbagai aktivitas di kantornya.

Adang panggilan akrab Endang Kurnia Saputra sengaja menyampaikan undangan jauh-jauh hari sebab tahu persis jadwal motivator laris itu padat sekali. Sehingga dapat menghadiri acara yang dilaksanakan Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat.

Sebagai sosok yang pernah merasakan profesi sebagai jurnalis atau wartawan, Dr Aqua Dwipayana tak pernah melupakan jati diri masa mudanya sempat berkiprah di dunia kewartawanan. Sosok santun dan rendah hati ini senantiasa bersemangat dan antusias ketika akan memberikan pembekalan dan berbicara di hadapan para wartawan pekerja media.

“Saya insya Allah selalu siap dan bersemangat ketika kembali berjumpa dan  berbincang dengan para wartawan. Ini rezeki sekaligus amanah untuk saya bisa menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi serta berdiskusi dengan teman-teman wartawan. Apalagi dengan liputan di bidang ekonomi yang juga menjadi liputan khusus saya ketika menjadi wartawan,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Tingkatkan Kualitas Diri

Pria yang pernah sekira 6 tahun (1988-1994) itu jadi wartawan di berbagai media itu melanjutkan agar rezeki mendapat tugas meliput di Bank Indonesia dioptimalkan. Jangan pernah disalahgunakan karena bisa merugikan diri sendiri.

“Banyak wartawan ingin mendapat tugas liputan di Bank Indonesia, namun tidak semua bisa mewujudkan keinginan tersebut. Karena itu kesempatan yang ada jangan disia-siakan,” pesan Dr Aqua Dwipayana.

Pria yang saat jadi wartawan sering meliput di Bank Indonesia ini melanjutkan agar para jurnalis yang bertugas di bank sentral terus-menerus belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Konsisten melakukannya, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di tempat liputan.

“Selama ini keberadaan Bank Indonesia sangat strategis. Menyangkut masa depan bangsa dan negara. Terkait itu informasinya banyak yang menarik,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Informasi menarik tersebut, lanjut motivator kawakan ini, tidak hanya tentang Bank Indonesia tetapi juga semua mitranya termasuk perbankan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya. Sehingga jika menjalin hubungan baik dengan bank sentral itu bisa mendapatkan banyak narasumber.

Dr Aqua menyarankan agar para wartawan selalu membina hubungan baik dengan Bank Indonesia. Konsisten merawatnya dengan mengedepankan saling menghargai dan menghormati.

Dr Aqua Dwipayana saat menjamu 10 wartawan dari Padangpanjang, Sumatera Barat, jalan-jalan ke Yogyakarta pada Oktober 2019. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

“Tentunya harus selalu menjaga hubungan baik dengan menghormati profesi masing-masing. Hal itu sangat penting untuk kesinambungan berkomunikasi guna mendukung tugas-tugas yang dilaksanakan,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Penulis banyak buku “super best seller” itu menyarankan agar wartawan berusaha menjalin hubungan yang lebih personal dengan para pejabat Bank Indonesia termasuk yang bertugas di Humas. Dengan begitu komunikasinya tidak formal dan setiap saat dapat saling berkomunikasi.

Selain meliput di Bank Indonesia, tambah Dr Aqua Dwipayana, dapat melakukan hal yang sama ke mitra-mitranya di antaranya bank-bank umum serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang menjadi binaannya.

“Akses ke semua lembaga itu bisa diperoleh dari para pejabat Bank Indonesia. Mereka pasti berkenan membantu karena tujuannya positif,” tutur pria yang berteman dengan banyak bankir itu.

Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 23 Januari 1970 ini mencontohkan dirinya saat jadi wartawan di banyak media besar. Hubungannya dengan para narasumber termasuk pejabat Bank Indonesia akrab sekali.

“Komunikasinya terjalin terus sampai sekarang. Sebagian besar mereka sudah pensiun. Meski begitu hubungan kami tetap akrab,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.

Waktu dan Dedikasi

Dr Aqua Dwipayana melanjutkan membangun relasi yang kuat sebagai wartawan memerlukan waktu dan dedikasi. Hal itu sangat dapat meningkatkan efektivitas jurnalis dalam melaporkan berita dan mendapatkan akses ke informasi yang relevan. Ingatlah bahwa wartawan yang memiliki reputasi baik dalam membangun hubungan bisa lebih mudah mendapatkan wawancara dan informasi yang dibutuhkan untuk melaporkan berita secara akurat.

Membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan dalam profesi wartawan menurut Dr Aqua Dwipayana adalah kunci untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke sumber-sumber informasi, memahami berita dengan lebih baik, dan menjalankan tugas jurnalistik dengan efektif. Namun, kesemuanya mesti dilandasi oleh iktikad kuat dan keikhlasan dalam menjaga reputasi dan integritas diri sebagai wartawan profesional.

Pria yang memiliki jati diri yang kuat ini menegaskan tetap menjaga integritas dan prinsip etik adalah hal utama. Pastikan untuk memahami kode etik jurnalistik yang berlaku. Hindari konflik kepentingan yang dapat memengaruhi objektivitas pada liputan yang sedang dilakukan.

“Luangkan waktu untuk memahami sumber-sumber informasi, baik itu narasumber, lembaga, atau komunitas yang dilaporkan. Tunjukkan minat yang tulus pada topik yang dilaporkan dan berusaha untuk memahami perspektif mereka,” ucap doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut.

Selanjutnya ungkap Dr Aqua Dwipayana adalah membangun kepercayaan. Itu adalah kunci dalam hubungan dengan narasumber dan komunitas. Jaga janji kita dan berkomunikasi secara jujur. Hindari mengejar cerita spektakuler dengan mengorbankan kebenaran atau etika.

“Cobalah untuk membangun hubungan personal dengan narasumber. Bertemu mereka secara langsung, berbicaralah dengan mereka, dan dengarkan cerita mereka. Jangan hanya menghubungi narasumber saat Anda membutuhkan informasi. Ciptakan hubungan yang berkelanjutan,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Mantan wartawan di banyak media besar ini juga menegaskan pentingnya memanfaatkan media sosial dan e-mail untuk menjaga kontak dengan narasumber dan kolega wartawan. Tetap terhubung dengan berita dan tren terkini di media sosial.

“Bergabunglah dengan organisasi wartawan atau kelompok diskusi untuk membangun jaringan dan memperoleh dukungan kolega. Hadiri konferensi dan acara industri untuk memperluas jaringan,” pesan Dr Aqua Dwipayana.

Kemudian, tambah pria yang sangat menikmati saat jadi wartawan ini, teruslan belajar. Pertahankan pengetahuan Anda tentang berita, teknologi, dan tren terkini dalam jurnalisme. Belajar dari pengalaman dan kesalahan Anda. Selain itu, lindungi sumber-sumber Anda, terutama jika mereka ingin tetap anonim. Pelajari tentang keamanan digital dan praktik-praktik yang aman dalam jurnalisme daring.

Tulus dan Ikhlas

Para wartawan, lanjut Dr Aqua Dwipayana, ketika berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumber hendaknya melandasi semua dengan spirit silaturahim yang ikhlas dan jangan pernah transaksional.

Pria yang hobi membantu banyak orang ini pernah menekuni pekerjaan sebagai wartawan dan humas sebelum kemudian memilih berhenti dan hanya menjadikan Tuhan sebagai “atasan”. Saat masih jadi wartawan, aktivitas silaturahim itu dirasakannya sangat menyenangkan sehingga melakukannya dengan penuh suka cita.

Hasilnya dahsyat dan luar biasa. Sampai sekarang masih berkomunikasi baik dengan orang-orang yang dikenalnya sejak sekira 35 tahun lalu. Mereka respek sekali padanya, bahkan sangat menghargai Dr Aqua Dwipayana yang kiprahnya luar biasa terutama memotivasi banyak orang.

“Sikap positif tersebut muncul karena persahabatannya tulus dan ikhlas. Tidak transaksional. Hanya bersikap baik kalau membutuhkan saja,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Dalam pembekalannya menjelang sharing, pria yang sejak puluhan tahun lalu konsisten melaksanakan silaturahim dengan ikhlas menceritakan pengalamannya yang sangat menarik berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumbernya saat masih jadi wartawan. Selalu meniatkannya ibadah, sepenuhnya karena Tuham bukan yang lain.

Sikap positif tersebut muncul karena persahabatannya tulus dan ikhlas. Tidak transaksional. Hanya bersikap baik kalau membutuhkan saja.

“Terkait silaturahim selama puluhan tahun saya mengamati kelemahan kebanyakan orang termasuk di Indonesia adalah memelihara hubungan. Umumnya baik kepada seseorang jika membutuhkan sesuatu. Padahal yang terbaik adalah selalu menyapa ada atau pun tidak ada urusan dengan orang tersebut,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Oleh anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu kelemahan tersebut dijadikannya sebagai kekuatan. Selama puluhan tahun bapak dua anak ini rajin dan intens menyapa para koleganya. Melakukannya dengan tulus dan ikhlas tanpa sedikit pun ada pamrih.

Dr Aqua Dwipayana konsisten melaksanakan silaturahim kepada banyak orang. Setiap melakukan aktivitas mulia itu, energinya selalu bertambah. Hal itu membuatnya tidak pernah lelah bersilaturahim dari pagi hingga menjelang dinihari.

Seiring dengan itu, pria yang hobi membaca ini hampir setiap hari memetik hasilnya. Di mana pun berada baik di dalam negeri maupun di luar negeri, selalu mendapat berbagai kemudahan.

Semua hasil yang dirasakan itu membuat Dr Aqua Dwipayana menjadi ketagihan melaksanakan silaturahim dengan ikhlas. Meski waktunya singkat selalu berusaha melakukannya. Baginya yang terpenting bukanlah kuantitasnya tapi adalah kualitasnya.

Pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini sengaja menceritakan pengalamannya itu agar teman-temannya di media dapat mencontohnya. Sekaligus membuktikan bahwa rajin silaturahim dengan ikhlas bakal menambah rezeki. Juga memperpanjang umur.

“Mulai sekarang silakan secara konsisten dipraktikkan. Setelah itu rasakan hasilnya yang dahsyat dan luar biasa. Selama puluhan tahun saya telah membuktikannya sehingga ketagihan untuk terus melakukannya,” kata Dr Aqua Dwipayana sambil tersenyum.

Kesehatan yang Utama

Bagi Bapak dari Alira Vania Putra Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu rezeki tidak semata-mata uang. Menurutnya materi adalah bagian terkecil dari rezeki dan jumlahnya relatif.

Kesehatan adalah rezeki yang utama baginya. Itu terutama makin terasa tiga tahun terakhir selama pandemi Covid-19. Banyak orang termasuk yang memiliki harta berlimpah, harus “menyerah” saat melawan penyakit ini.

Ketika terpapar Covid-19 mereka tidak berdaya. “Hartanya yang banyak tidak mampu mengatasi masalah kesehatan. Sehingga mereka yang kesehatannya prima harus bersyukur karena mendapatkan rezeki yang luar biasa dari Tuhan,” terang Dr Aqua Dwipayana.

Rezeki yang kedua, Staf Ahli Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat ini melanjutkan adalah memiliki banyak teman dan saudara di berbagai kota di dunia. Dengan punya sahabat di mana-mana melangkah ke mana saja enak karena bakal mendapat kemudahan.

Dr Aqua Dwipayana mencontohkan dirinya yang selama 18 tahun terakhir terus bergerak. Untuk penginapan, mobil, dan sopir sama sekali tidak ada masalah karena banyak yang membantu. Bahkan sering harus bersikap adil karena yang mengajukan tawaran menyiapkan fasilitas itu sampai tiga orang bahkan lebih.

Dr Aqua Dwipayana saat menjamu 10 wartawan dari Padangpanjang, Sumatera Barat, jalan-jalan ke Yogyakarta pada Oktober 2019. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Tidak hanya itu, karena temannya banyak dan di mana-mana, Dr Aqua Dwipayana bertubi-tubi menerima undangan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Satu per satu berusaha dipenuhinya aga panitia yang mengundang tidak kecewa.

Rezeki yang ketiga adalah mendapatkan amanah dari banyak orang dan institusi. Seperti yang sekarang dialami para pegawai yang bekerja di media yang merupakan perusahaan sangat kredibel di dunia

Semua amanah itu menurut Dr Aqua Dwipayana nilainya mahal sekali. Tidak dapat digantikan oleh uang berapa pun juga. Untuk itu selalulah bekerja secara maksimal menghasilkan kinerja yang optimal.

Tujuan Bank Indonesia

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas Sistem Pembayaran, dan turut menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan?

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia bertugas mengelola tiga bidang yaitu Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan tunggal dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu? Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang? Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerint??ah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Sebagai Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan?

Visi

Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.

Misi

1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran Kebijakan Bank Indonesia.

2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.

5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional.

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.

7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran internasional yang proaktif.

Nilai-nilai Strategis

1. Kejujuran dan integritas (trust and integrity);
2. Profesionalisme (professionalism);
3. Keunggulan (excellence);

4. Mengutamakan kepentingan umum (public interest);
5. Koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).*

Editor: Saibansah