Sukses di Malaysia dan Thailand, QRIS Segera On di Singapura November 2023

Wakil Menteri Keuangan Thailand Julapun Amornvivat (tengah) saat mencoba penggunaan QRIS di pameran UMKM GMP 2023, di Harbourbay Batam. (Foto: Aldy/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah sukes dipakai di Negara Malaysia dan Thailand. Sukses ini akan diikuti oleh Bank Indonesia (BI) dengan membuka sistim pembayaran QRIS di Singapura pada bulan November 2023.

“Beberapa hari lalu melalui IMT-GT, Menteri Luar negeri Malaysia dan Wakil Menteri Luar Thailand, Berkunjung ke sini (Batam) saat mereka langsung mencoba penggunaan QRIS,” ungkap Kepala Perwakilan BI provisi Kepri Suryono, saat penutupan acara Gebyar Melayu Pesisir, di Harbourbay Batam, Sabtu (30/9/2023) malam.

Suryono menjelaskan, sejak diluncurkan, hingga bukan Agustus lalu transaksi QRIS lebih dari Rp 1 triliun. Dengan frekuensi transaksi lebih dari 10 juta kali.

“Provinsi Kepri termasuk penggunaan QRIS yang luar biasa terutama kota Batam. Bahkan menjadi pengguna transaksi QRIS terbanyak ae sumatra,” ungkap Suryono.

Pada acara Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2023 yang selenggarakan di seluruh kabupaten/kota di Kepri. Peningkatan penggunaan QRIS semakin meningkat , diantaranya melalui UMKM yang berpartisipasi dalam rangkaian acara GMP ini.

“Ratusan UMKM termasuk yang binaan BI Kepri, ikut bergabung dalam rangkaian acara kita. Dan puncaknya di hadiri oleh negara Malaysia dan Thailand. Kami yakin masyarakat lebih senang dengan sistim pembayaran yang simpel dan mudah melalui QRIS. Dengan istilah CEpat, MUdah, MUrah, Aman dan Handal (Cemumuah),” pungkas Suryono.

Sementara itu, Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Kepri, Miftahul Choiri menyebutkan, Gebyar Melayu Pesisir 2023 ini, juga dimeriahkan dengan UMKM Expo yang menampilkan produk unggulan Indonesia khususnya produk terbaik dari Sumatera dan Kepri, serta produk unggulan Malaysia dan Thailand.

Tercatat, hampir Rp 13 miliar total transaksi selama penyelenggaraan UMKM Expo tersebut. Nilai tersebut masih merupakan data sementara. Sebab, hingga saat ini transaksi mesin terus berlangsung dan akan bertambah.

“Hingga pagi ini, sekitar Rp13 Miliar total transaksi. Untuk pameran UMKM kemaren ada sekitar Rp 2 Miliaran. Ditambah Rp 10 Miliar sepanjang pelaksanaan road to GMP, jumlah utu termasuk yang transaksi online,” ucapnya.

“Jumlah tersebut didominasi dari transaksi UMKM kategori busana karya desainer yang memang sudah memiliki reseller di berbagai kota dan luar negeri,” pungkas Miftahul Choiri, yang akrab disapa MC ini.

Editor: Agung