J5NEWSROOM.COM, Bintan – Seorang santri Pondok Pesantren Ibnu Kasim Bintan Sigit Purnomo Aji (15) tenggelam di kolam bekas galian tambang bauksit Gunung Lengkuas, Minggu (8/10/223) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah dilakukan pencarian Sigit akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Tangisan ibu korban pun pecah saat jenazah Sigit ditemukan tim penyelam dari Basarnas Tanjungpinang sekitar pukul 16.50 WIB. “Sigit, Sigit anakku…mau jadi apa aku kalau gak ada kamu,” ujar ibu korban histeris.
Isak tangis ibu korban pun mengiringi proses evakuasi jenazah dari kolam bekas galian tambang bauksit tersebut.
Herman, salah seorang penyelam dari Tim Search and Rescue (SAR) yang menemukan jasad Sigit mengatakan, korban berada di kedalaman air kurang lebih tiga meter. “Pas diraba, saya tepegang tangan korban. Karena kita nyelam tadi tidak terlihat. Ada sekitar tiga menit langsung ketemu disaat menyelam untuk ketiga kalinya,” sebut Herman.
Setelah ditemukan, jasad Sigit langsung dibawa oleh pihak kepolisian dari Polsek Bintan Timur ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bintan untuk dilakukan visum.
“Gimana hasilnya nanti dari pihak kepolisian,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bintan, Agus Hariyadi, yang didampingi Ketua Tim Lapangan Basarnas Wahyudi.
Menurut informasi yang diterima Agus, rombongan anak santri tersebut berenang ke kolam eks galian tambang bauksit sekitar pukul 09.00 WIB.
Kapolsek Bintan Timur, AKP Rugianto juga membenarkan adanya laporan seorang laki-laki diduga tenggelam di kolam bekas galian tambang bauksit di Kecamatan Bintan Timur. “Korbannya santri,” katanya, Minggu (8/10/2023).
Belakangan diketahui, korban merupakan warga Tanjungpinang yang saat ini sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Ibnu Kasim.
Kapolsek Rugianto mengatakan, dari informasi yang didapat, sebelum kejadian korban bersama sejumlah temannya pergi ke kolam tersebut untuk berenang. “Hari Minggu, libur jadi mereka berenang,” katanya.
Sekitar pukul 10.00 WIB, kerabat korban menyatakan Sigit tidak ada setelah berada di pondok pesantren. Kerabatnya menyatakan Sigit hilang tenggelam di kolam tempatnya berenang bersama.
“Sekitar pukul 12.00, kita (Tim SAR Gabungan) dikabarin korban tenggelam di kolam eks galian tambang bauksit dari salah satu santri di Bintan,” sebut dia.
Sebelum berenang, kata dia, sejumlah temannya sudah mengingatkan korban agar tidak ikut berenang. Alasannya karena korban tidak bisa berenang. “Jadi korban hanya di tepi-tepi saja,” kata dia.
Setelah berenang, teman-temannya mulai naik ke darat. Sejumlah temannya mencari-cari korban, namun korban tidak ditemukan.
Mereka kemudian kembali mencari ke pondok pesantren dengan harapan korban sudah pulang dan berada di pondok pesantren.
Ternyata, korban belum pulang ke pondok pesantren. Saat kejadian, kata dia, teman-temannya tidak ada yang melihat saat korban tenggelam.
Editor: Agung