J5NEWSROOM.COM, Gaza – Muhammad Husain, relawan asal Indonesia yang berada di Gaza, Palestina membantah bahwa jaringan internet di sana bukanlah bantuan dari Elon Musk.
Menurutnya, saat ini jaringan internet di Gaza masih menggunakan internet milik Palestina yang kembali dibuka oleh Israel.
“Bukan, ini bukan dari Elon (Musk), kalian jangan gampang kaget, ini permainan sandiwara,” ujar Muhammada Husain dalam video yang diunggahnya, Senin (30/10/2023).
“Ini masih menggukan internet yang lama, masing menggunakan internet Palestina. Internet Palestina pun dipasok dari Israel Bezeq namanya,” tambahnya.
Menurut Husain, hal ini termasuk salah satu poin-poin kesepakatan Perjanjian Oslo, salah satunya fasilitas komunikasi ditanggung oleh penjajah, yaitu Israel.
Husain juga mengungkapkan, dengan fasilitas internet di Gaza ini, pihak Israel juga bisa digunakan sebagai alat mata-mata pejuang Hamas.
Pemutusan jaringan internet selama 34 jam di Gaza beberapa waktu lalu itu pun dianggap sebuah blunder bagi Israel, karena menyulitkan tim intelegennya bekerja.
Husain mengungkapkan, Israel tentunya memiliki mata-mata di Gaza, dan jika interet diputus, mereka akan kesulitan untuk berkomunikasi. “Mereka memanfaatkan internet di Gaza ini untuk mengumpulkan informasi,” ungkapnya.
“israel juga mengumpulkan informasi dari foto-foto Masyarakat Gaza untuk mengetahui jumlah korban di lokasi-lokasi yang menjadi area gempuran bom pasukan udarannya.
Husain pun kembali kembali menegaskan, bukan karena Elon Musk internet di Gaza bisa kembali beroperasi.
“Jelas ya, jadi bukan Elon Musk, dia bagian dari elit global, kita gak usah terlalu silau dengan statemen-statemen mereka,” tukasnya.
Elon Musk Hadirkan Starlink di Gaza
Sebelumnya diberitakan, pendiri SpaceX, Elon Musk mengatakan Starlink akan menyediakan jaringan koneksi internet di wilayah Gaza.
Hal tersebut menyusul komunikasi di Gaza yang terputus total usai serangan Israel pada Jumat, 27 Oktober 2023 lalu.
koneksi internet itu nantinya akan menyambungkan komunikasi dari Gaza ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional.
Namun, Musk mengatakan dalam postingan media sosial X bahwa belum jelas siapa yang memiliki otoritas untuk jalur darat di Gaza saat ini. Hanya saja, belum ada pihak yang meminta koneksi di wilayah Gaza sejauh ini.
Sementara itu, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi merespons postingan Musk di X bahwa pihaknya akan menggunakan segala cara untuk melawan rencana CEO SpaceX tersebut.
“Hamas akan menggunakannya untuk kegiatan teroris. Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan membebaskan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang diculik. Semuanya! Saat itu, kantor saya akan memutuskan hubungan apapun dengan Starlink,” tulis Karhi.
Sumber: Disway
Editor: Agung