LAPORAN: Adil Abdul Hakim
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ingin mempelajari konsep food station bagi daerah non penghasil, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengunjungi Rice Plant Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (15/11/2023).
Kunjungan yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri itu juga melibatkan sejumlah dinas dan BUMD Kepri.
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah BI Kepri, Miftahul Choiri, menegaskan kunjungan kerja di Rice Plant Cipinang milik PT Food Station Tjipinang Jaya ini guna melakukan studi dan mendapatkan insight dan impact positif bagi TPID Provinsi Kepri. Sekaligus, dalam rangka belajar tentang pengelolaan BUMD khususnya yang terkait dengan program ketahanan pangan.
“Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan mendapatkan masukan guna mendukung dan menjaga program ketahanan pangan dan pengendalian inflas. Semoga bisa kita implementasikan nantinya,” kata Miftahul Choiri.
Ditambahkan Kadisperindag Kepri, Aries Fhariandi, menyampaikan beberapa langkah kolaborasi strategis yang dilakukan Provinsi Kepulauan Riau dalam mengendalikan inflasi. Di antaranya melaksanakan pemantauan dan pengawasan secara rutin, operasi pasar yang dilaksanakan sebanyak 63 kali pada tahun 2023 dan GPM (Gerakan Pangan Murah) yang dilaksanakan sebanyak 44 kali pada tahun 2023.
“Lalu mengoptimalkan informasi melalui aplikasi harga bahan pokok harian dalam betuk website dan melaksanakan business matching pelaku usaha dan distributor via virtual. Bersama Bank Indonesia mengoptimalkan Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) Kepri 2023 dengan tema ‘Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional’ melalui Program Kepri Bersahabat,” ungkapnya.
Lanjut Aries, pihaknya juga melakukan kerja sama antar daerah (KAD), komunikasi terkait ekspektasi inflasi di masyarakat, berkoordinasi dengan pemangku kepentingan.
Hal ini juga terkait kesiapan moda angkutan laut dan udara dalam menyambut hari libur nasional dan hari besar keagamaan, serta monitoring stok dan pendistribusian cadangan pangan pemerintah (CPP).
“Kemudian bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS) menghadirkan cold storage komoditi cabai dengan kapasitas 7,5 ton dengan masa simpan bahan pangan hingga 3 bulan. Pemberian bantuan pertanian berupa traktor, bibit pupuk, sarana tranportasi, penyediaan lahan pertanian dan MoU bersama kabupaten/kota terkait swasembada pertanian dan program pemaksimalan keuang desa untuk pertanian,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, menyampaikan strategi yang dilakukan TPID DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi di wilayah DKI, yakni dengan melaksanakan program yang terencana pada alokasi anggaran termasuk optimalisasi peran BUMD.
Selain itu, sinergi dan kolaborasi antara TPID DKI Jakarta dengan berbagai Kementerian/Lembaga juga sangat penting dalam mewujudkan program TPID. “BUMD dengan bisnis yang fokus dan dikelola secara profesional, menciptakan distribusi yang luas serta penyelenggaraan operasi pasar murah dan pangan bersubsidi diselenggarakan secara merata,” kata Sri Haryati.
Editor: Agung