J5NEWSROOM.COM, Washington DC – Dewan perusahaan di balik ChatGPT pada Jumat (17/11/2023) malam memecat CEO OpenAI Sam Altman, yang bagi banyak orang merupakan representasi wajah manusia dari kecerdasan buatan (AI) generatif. Hal tersebut mengejutkan industri teknologi.
Chief Technology Officer OpenAI Mira Murati akan menjabat sebagai CEO sementara, kata perusahaan tersebut, sambil menambahkan pihaknya masih mencari pengganti Altman sebagai CEO permanen.
Pengumuman tersebut mengejutkan banyak karyawan yang mengetahui perubahan manajemen secara tiba-tiba dari pengumuman internal dan blog publik perusahaan.
“Kepergian Altman mengikuti proses peninjauan yang cermat oleh dewan, yang menyimpulkan bahwa dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya,” kata OpenAI dalam blognya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Greg Brockman, presiden dan salah satu pendiri OpenAI, yang mengundurkan diri dari jabatan ketua dewan sebagai bagian dari restrukturisasi manajemen, mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan tersebut. Pada Jumat malam, dia mengumumkan pengunduran diri tersebut melalui platform pesan X dengan menulis, “Berdasarkan berita hari ini, saya mengundurkan diri.”
OpenAI memulai tren kecerdasan buatan generatif pada November tahun lalu dengan merilis chatbot ChatGPT. Platform tersebut yang menjadi salah satu aplikasi perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dalam menjalankan operasinya, OpenAI disuntik dana sebesar miliaran dolar dari Microsoft.
AI generatif dapat membuat konten baru yang mirip manusia, membantu pengguna membuat makalah, menyelesaikan pekerjaan rumah sains, dan bahkan menulis novel secara keseluruhan setelah disokong dengan data yang sangat banyak. Setelah peluncuran ChatGPT, para regulator bergegas untuk mengejar ketertinggalannya: Uni Eropa merevisi Undang-Undang AI yang tidak terdefinisikan dan Amerika Serikat (AS) memulai upaya regulasi AI.
Altman, yang menjalankan Y Combinator, adalah seorang pengusaha serial sekaligus juga investor. Dia adalah wajah OpenAI dan teknologi AI generatif yang sangat populer saat dia melakukan tur keliling dunia tahun ini.
Altman mengunggah di platform X segera setelah OpenAI mempublikasikan pengumuman di blog-nya: “Saya mencintai waktu saya di OpenAI. Itu mengubah saya secara pribadi, dan semoga sedikit mengubah dunia. Yang terpenting, saya senang bekerja dengan orang-orang berbakat seperti mereka. Akan memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan tentang apa yang akan datang nanti.”
Altman tidak membalas permintaan komentar. OpenAI tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Murati, yang pernah bekerja untuk Tesla sebelumnya, bergabung dengan OpenAI pada 2018. Ia kemudian menduduki posisi chief technology officer perusahaan. Dia mengawasi peluncuran produk termasuk ChatGPT.
Pada pertemuan darurat pada Jumat sore setelah pengumuman tersebut, Murati berusaha menenangkan karyawan dan mengatakan kemitraan OpenAI dengan Microsoft stabil. Para eksekutif pendukungnya, termasuk CEO Satya Nadella, terus menyatakan keyakinannya pada perusahaan rintisan tersebut, ujar seorang sumber Reuters.
“Microsoft tetap berkomitmen pada Mira dan timnya saat kami menghadirkan era AI berikutnya kepada pelanggan kami,” kata juru bicara pembuat perangkat lunak tersebut kepada Reuters, Jumat.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs Microsoft, Nadella menambahkan: “Kami memiliki perjanjian jangka panjang dengan OpenAI… Bersama-sama, kami akan terus memberikan manfaat berarti dari teknologi ini kepada dunia.”
Di X, mantan CEO Google Eric Schmidt menyebut Altman sebagai “pahlawan saya”, dan menambahkan, “Dia membangun sebuah perusahaan dari nol hingga bernilai $90 miliar, dan mengubah dunia kolektif kita selamanya. Saya tidak sabar untuk melihat apa yang dia lakukan selanjutnya. Saya, dan miliaran orang, akan mendapat manfaat dari karyanya di masa depan, ini akan sungguh luar biasa.”
“Ini mengejutkan dan Altman adalah unsur utama dalam resep kesuksesan OpenAI,” kata Daniel Ives, analis di Wedbush Securities. “Meskipun demikian, kami yakin Microsoft dan Nadella akan memberikan kontrol lebih besar pada OpenAI di masa mendatang setelah Altman pergi.”
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah