Presiden Biden Sambut Gembira Pembebasan Sandera Warga AS oleh Hamas

Warga Tel Aviv berjalan melewati gambar Abigail Edan yang berusia 4 tahun, seorang sandera warga AS-Israel yang ditahan oleh Hamas dan dibebaskan hari Minggu, 26 November 2023. (Foto: AP)

J5NEWSROOM.COM, Washington DC – Presiden Amerika Joe Biden menyambut gembira pembebasan sandera pada hari Minggu ini. Pembebasan tersebut adalah yang ketiga pada hari ketiga dari apa yang direncanakan sebagai gencatan senjata empat hari yang akan berakhir pada hari Selasa (28/11/2023).

“Dua hari yang lalu, salah seorang warga Amerika, seorang gadis kecil bernama Abigail, yang berusia empat tahun, merayakan ulang tahunnya, dan setidaknya 50 hari sebelumnya disandera oleh Hamas. Hari ini, dia bebas. Jill (Biden) dan saya bersama banyak orang Amerika berdoa semoga dia baik-baik saja,” ujar Biden.

Militan Hamas menyerbu kampungnya, Kfar Azza, pada 7 Oktober dan membunuh orang tuanya, tapi dia berhasil lari ke rumah tetangganya untuk mencari perlindungan. Keluarga Brodutch – ibu Hagar dan ketiga anaknya – membawa lari Abigail di tengah serbuan yang berlangsung.

Kemudian kelimanya hilang, dan dipastikan menjadi tawanan Hamas, bersama lebih dari 200 orang yang diseret ke Gaza dalam serangan yang memicu perang berdarah tersebut. Abigail berulang tahun di tahanan Hamas.

Keluarga Brodutch juga termasuk di antara kelompok sandera ketiga yang dibebaskan pada hari Minggu sebagai bagian dari gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas, dengan rentang usia antara 4 hingga 84 tahun.

Ada kegembiraan dan kelegaan ketika para sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.

Ohad Munder yang berusia sembilan tahun berlari menyusuri lorong Pusat Medis Anak Schneider di Petah Tikv untuk memeluk ayahnya. Ia dibebaskan bersama ibunya Keren dan neneknya Ruti.

Siswa kelas empat tersebut diculik saat mengunjungi kakek dan neneknya di desa di mana sekitar 80 orang – hampir seperempat dari seluruh penduduk komunitas kecil tersebut – diyakini telah disandera.

Pihak rumah sakit juga membagikan foto Amelia Aloni yang berusia 6 tahun bertemu dengan neneknya sekembalinya dari penyanderaan. Ohad Munder dan Aloni termasuk di antara kelompok pertama dari 13 sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza pada hari Jumat (24/11/2023).

Secara keseluruhan, Hamas akan membebaskan sedikitnya 50 sandera Israel, dan Israel membebaskan 150 tahanan Palestina selama gencatan senjata empat hari, semuanya perempuan dan anak di bawah umur.

Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan – sesuatu yang diharapkan oleh Presiden AS Joe Biden akan terwujud.

Otoritas penjara di Israel mengumumkan Minggu pagi bahwa mereka telah membebaskan 39 tahanan Palestina, setelah Hamas membebaskan 13 sandera berdasarkan perjanjian yang mulai berlaku pada hari Jumat. Tahanan Palestina yang dibebaskan semuanya adalah perempuan dan orang-orang di bawah usia 19 tahun, sedangkan sandera yang dibebaskan oleh Hamas semuanya perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, kerumunan massa mengadakan perayaan di Tepi Barat untuk malam kedua ketika satu bus berisi tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel tiba pada Minggu pagi.

Warga di Tepi Barat pada Minggu menyerukan agar lebih banyak tahanan Palestina dibebaskan seiring berlanjutnya gencatan senjata sementara antara Israel dan militan Hamas.

Amjad Qarawi, seorang penduduk setempat mengatakan, “Kami mengampuni para martir dan mendoakan kesembuhan yang cepat bagi mereka yang terluka dan kebebasan penuh bagi semua tahanan dari semua penjara Israel, terutama tahanan yang menghabiskan waktu lama di penjara.”

Menurut Palestina, Israel menahan 7.200 warga Palestina, termasuk sekitar 2.000 orang yang ditangkap sejak dimulainya perang Israel-Hamas terbaru.

Seorang dokter Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa sandera yang dibebaskan dari tahanan Hamas semalam berada dalam kondisi baik.

Dr. Itai Pessach, Direktur Rumah Sakit Anak Edmond and Lily Safra di Sheba Medical Center, mengatakan kepada wartawan. “Saya gembira bahwa meskipun mereka mengalami kondisi dan pengalaman yang sulit dalam penyekapan, mereka tidak memerlukan intervensi medis darurat.

Pada hari Sabtu, militan Hamas membebaskan 17 sandera, termasuk 13 warga Israel, dari penawanan di Jalur Gaza, sementara Israel membebaskan 39 tahanan Palestina dalam tahap terakhir gencatan senjata yang berlangsung selama empat hari.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah