J5NEWSROOM.COM, Padang – Mengawali kiprah produktif melakukan serangkaian silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana memberikan “sentuhan” moril dan penguatan motivasi kepada belasan pegawai yang berkhidmat di salah satu ikon Kota Padang, yakni Masjid Al Hakim.
Pada Kamis pagi (30/11/2023) atas undangan seorang pengusaha terkemuka asal Padang Arnes Azwar yang menjadi donatur pembangunan masjid, Dr Aqua Dwipayana kembali memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Saat Arnes mengundang Dr Aqua Dwipayana untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan semua pegawai Masjid Al Hakim, bapak dua anak itu senang sekali. Bahkan sangat bersyukur mendapat amanah tersebut sehingga langsung menyatakan siap memenuhi undangan Arnes.
Bagi Dr Aqua Dwipayana undangan dari Arnes merupakan kehormatan yang tidak dapat digantikan oleh materi berapapun juga. Apalagi selama ini dia tahu bahwa bapak tiga putri itu selektif mengundang orang untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan para pegawainya.
Begitu mendapatkan undangan dari Arnes, selain langsung memprioritaskan dan mengagendakannya, Dr Aqua Dwipayana bertekad untuk mengoptimalkannya. Agar Arnes yang mengundang tidak kecewa dan memberi manfaat yang optimal pada seluruh peserta.
Selasa malam (28/11/2023) lalu, pengusaha sukses yang rendah hati, Arnes dan putri keduanya, Vindha Berliana Arnes sempat bersilaturahim ke Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana di rumah Yogyakarta.
Pada pertemuan itu juga hadir Pemimpin Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Yogyakarta Azis Junaidi dan stafnya Agung Triatmojo yang menjabat Senior Officer Legal.
Sambil makan malam, ketika itu mereka asyik ngobrol hingga sekitar pukul 23.30. Mendiskusikan berbagai hal. Pada Rabu malam (29/11/2023) Dr Aqua Dwipayana salat Magrib di Masjid Al Hakim Kota Padang, Sumatera Barat karya Arnes. Pembicara laris itu sangat mensyukuri dan menikmati sekali salat di sana.
Lebih jauh, pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut menguraikan hal-hal yang perlu dilakukan semua pegawai agar dapat mewujudkan Masjid Al Hakim selalu dirindukan para tamu. Sehingga mereka yang pernah ke sana ingin datang kembali dan mengajak para kerabat serta teman-temannya.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, kemegahan bangunan Masjid Al Hakim harus diimbangi dengan memberikan layanan terbaik kepada semua tamu. “Sehingga mereka merasa nyaman, senang, dan betah selama berada di sini dan ingin kembali lagi. Juga mengajak para kerabat dan teman-temannya untuk datang ke masjid ini,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Semua Pegawai Perlu Melakukan
Pria yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun puluhan negara itu menguraikan hal-hal yang perlu dilakukan semua pegawai agar dapat mewujudkan Masjid Al Hakim selalu dirindukan para tamu. Sehingga mereka yang pernah ke sana ingin datang kembali dan mengajak para kerabat serta teman-temannya.
Pertama, lanjut Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat tersebut, saat semua tamu masuk halaman hingga selama di masjid, sapa dengan senyum ramah. Setiap orang yang datang tanpa kecuali agar diberi pelayanan yang sama. Jangan dibeda-bedakan apalagi sampai dilihat dari kendaraan yang digunakannya.
“Lakukanlah mereka dengan ramah seperti kita ingin diperlakukan orang lain. Dengan begitu semua orang yang datang ke sini pasti senang dan memiliki kesan positif yang sangat mendalam,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Kedua, tambah penulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim ini, selalu wujudkan kebersihan di seluruh area masjid termasuk di semua kamar mandi. Ingat kebersihan adalah sebagian dari iman. “Jadi menjaga kebersihan di semua area Masjid Al Hakim menjadi tanggung jawab seluruh pegawai. Tidak hanya tugas karyawan di bagian kebersihan,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Pria berdarah Minang ini kemudian meminta kesadaran semua pegawai untuk mewujudkan kebersihan tersebut. Jika melihat ada area yang kotor, langsung bersihkan tanpa menunggu pegawai yang lain. Begitu juga kalau menemukan sampah, apapun itu bentuknya, ambil dan buang ke tempat sampah.
Ketiga, ungkap pria santun dan hobi menolong tersebut, wujudkan keamanan di seluruh area Masjid Al Hakim. Barang-barang milik tamu jangan sampai hilang termasuk yang ada di dalam kendaraan mereka.
Begitu juga sepatu dan sandal yang mereka gunakan, kata Dr Aqua Dwipayana, agar selalu dirapikan di tempatnya dan aman. Jangan sampai hilang yang akhirnya membuat mereka kecewa, jera, dan tidak mau datang lagi ke masjid ini.
“Jika ada tamu yang ketinggalan barang-barangnya, langsung diamankan. Simpan dan jaga sebaik-baiknya. Kalau sewaktu-waktu tamunya datang berikan barang yang tertinggal tersebut,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Keempat, ujar pria yang hobi silaturahim ini, buat semua tamu merasa nyaman. Tugas seluruh pegawai untuk mewujudkan hal tersebut. “Jika semua tamu disapa dengan senyum ramah dan seluruh area masjid termasuk kamar mandi dan di dalam masjid bersih, insyaallah para tamu yang datang ke sini merasa nyaman. Mereka akan lama-lama beribadah dan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT,” tutur Dr Aqua Dwipayana.
Bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini melanjutkan yang kelima seluruh pegawai adalah humas Masjid Al Hakim. Maksudnya harus bisa mensyiarkan berbagai hal positif yang ada di masjid ini.
“Untuk itu milikilah data yang mendasar tentang Masjid Al Hakim. Seperti luas tanah dan bangunan, kapan mulai dibangun dan digunakan, bisa menampung berapa banyak orang untuk sholat, serta informasi penting lainnya. Biasanya ada tamu yang menanyakan hal tersebut. Jangan sampai terjadi ada yang bertanya tentang itu dan jawabannya tidak tahu. Ini fatal sekali,” kata Dr Aqua Dwipayana mengingatkan.
Perkembangan Masjid Al Hakim
Masjid Al Hakim adalah masjid bergaya Taj Mahal di India yang mulai dibangun awal 2016. Pengusaha asal Padang yang tinggal di Pekanbaru, Arnes sekeluarga yang membiayainya. Sedangkan lahannya seluas 3.700 m2 disediakan Pemerintah Kota Padang.
Arnes sama sekali tidak menghitung total pengeluarannya untuk pembangunan masjid itu. Alasannya karena tidak mau hitung-hitungan sama Allah SWT untuk urusan ibadah. Apalagi diyakininya semua rezeki membangun Masjid Al Hakim dari Allah SWT.
Kegiatan pembangunan itu seiring dengan penataan Pantai Padang yang dilakukan sejak 2014. Dulunya merupakan area permainan anak-anak dan dipenuhi tenda-tenda pedagang kaki lima (PKL). Ada juga juga yang memanfaatkannya buat tempat pacaran dan terkenal dengan sebutan warung kelambu.
Pada 2016, Arnes sang donatur menyampaikan niatnya untuk membangun masjid di tepi pantai. Berkat pendekatan yang dilakukan pemerintah setempat, PKL bersedia direlokasi ke tempat baru sehingga pembangunan masjid dapat dikerjakan.
Sejak Jumat, 4 September 2020, Masjid Al Hakim mulai dibuka terbatas untuk aktivitas ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ditandai dengan sholat Jumat perdana.
Masjid Al Hakim memiliki program ATM Beras. Merupakan program bantuan berupa beras yang ditujukan kepada 100 Kepala Keluarga yang tinggal di sekitar masjid. Secara rutin penerima bantuan dapat mengambil beras buat mereka.
Arnes sedang mengusahakan program-program lainnya yang bermanfaat buat masyarakat. Untuk itu dia dengan rendah hati selalu meminta masukan kepada setiap orang baru yang ditemuinya termasuk kepada sahabat akrabnya, Dr Aqua Dwipayana.
Editor: Saibansah