Gereja Katolik Ukraina Tolak Keputusan Pernikahan Sesama Jenis Vatikan

Pendeta Ivan dari Gereja Ortodoks Ukraina membacakan doa untuk prajurit Ukraina dari brigade mekanik ke-72 selama liturgi suci sebelum Natal mendatang di garis depan dekat Vuhledar, Ukraina, 15 Desember 2023. (Foto: AP)

J5NEWSROOM.COM, Ukraina – Pemimpin gereja Katolik ritus timur Ukraina pada Sabtu (23/12) menolak menerapkan keputusan Vatikan yang mengizinkan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. Aturan yang disahkan oleh Paus Fransiskus pada pekan ini diklaim tidak berlaku untuk gereja dan ajaran gereja katolik Ukraina..

Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk mengatakan pernyataan Vatikan itu “menafsirkan makna pastoral dari berkat di Gereja Latin.” Namun, tidak disebutkan rujukan yang mengatur gereja timur, atau Katolik Yunani.

“Jadi… Deklarasi ini hanya berlaku untuk Gereja Latin dan tidak memiliki kekuatan hukum bagi umat Gereja Katolik Yunani Ukraina,” kata Shevchuk dalam sebuah pernyataan.

Beliau mengatakan bahwa pemberkatan tidak dapat dipisahkan dari ajaran gereja dan “sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik tentang keluarga sebagai kesatuan cinta yang setia, tak terpisahkan, dan pertemuan perasaan cinta antara seorang pria dan seorang perempuan.”

Gereja ritus timur beribadah menurut ritus yang mirip dengan aliran Ortodoks, tetapi berada dalam persekutuan dengan Roma berdasarkan perjanjian abad ke-16. Represi memaksa gereja tersebut melakukan gerakan bawah tanah pada masa Uni Soviet dan kini gereja tersebut memiliki sekitar 4,5 juta umat paroki, atau sekitar 10 persen dari populasi Ukraina.

Dokumen dari kantor doktrin Vatikan mengatakan para pendeta Katolik Roma dapat memberikan pemberkatan kepada pasangan sesama jenis selama mereka tidak menjadi bagian dari ritual atau liturgi gereja biasa.

Disebutkan bahwa pemberkatan seperti itu akan menjadi tanda bahwa Tuhan menyambut semua orang, tetapi jangan sampai tertukar dengan sakramen pernikahan heteroseksual.

Hak-hak kaum gay mengalami kemajuan di Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya di luar Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan simpatinya atas penegakan hak-hak kaum gay, meskipun ia mengesampingkan perubahan konstitusi yang mengizinkan pernikahan satu jenis kelamin saat negaranya sedang berperang.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah