Cara Dr Aqua Dwipayana Mensyukuri dan Menikmati Perjalanan ke Salatiga

Dr Aqua Dwipayana dengan Pemimpin Redaksi J5NEWSROOM.COM usai sholat di Masjid Al Hakim Padang Sumatera Barat. (Foto: JN5EWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Salatiga – Dalam kurun waktu 18 tahun terakhir, terutama sebelum Pandemi Covid-19, saya rata-rata naik pesawat dalam seminggu antara 7 sampai 10 kali. Tujuannya ke berbagai kota baik di Indonesia maupun di mancanegara.

Itu merupakan aktivitas rutin. Silaturahim serta memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Beberapa bulan sekali liburan bersama keluarga. Selain itu, jalan bareng terutama saat Lebaran Idul Fitri, Hari Natal, dan Tahun Baru.

Moda transportasi yang saya gunakan beragam. Mulai dari mobil, kereta, kapal laut, feri, hingga pesawat. Kebanyakan adalah yang terakhir.

Biasanya di bandar udara (bandara) sudah ada teman yang menunggu dan membantu mulai dari proses check in hingga ke pesawat. Mereka adalah protokol dan kawan-kawan saya yang bekerja di berbagai maskapai.

Teman-teman itu sudah tahu kebiasaan saya di bandara hingga di pesawat. Memanfaatkan waktu menunggu keberangkatan pesawat, ngobrol santai dengan mereka.

Sedangkan di pesawat, kursi favorit saya adalah di barisan paling depan dekat gang. Pilihan itu agar mudah saat naik dan turun serta selama di pesawat. Tidak mengganggu penumpang di sebelahnya.

BACA JUGA: Dr Aqua Dwipayana Berikan ‘Sentuhan’ Moril dan Motivasi untuk Pegawai di Masjid Al Hakim Padang

Teman-teman yang biasa melayani saya, sudah tahu kebiasaan saya itu. Dengan penuh suka cita mereka selalu menyiapkan nomor tempat duduk tersebut. Lebih dulu membloknya. Umumnya melakukannya H-1 atau 24 jam sebelum berangkat.

Berbeda 180 Derajat

Pertanyaan yang sering diajukan kepada saya saat menunggu pesawat berangkat adalah, “Pak Aqua mau naik duluan atau belakangan?”

Biasanya saya memilih naik belakangan. Selain memberi kesempatan kepada penumpang yang lain, juga agar bisa lebih lama ngobrol dengan teman yang mengurusi saya di bandara.

Jika ada barang bawaan, biasanya satu ransel dan satu tas jinjing, saya minta tolong lebih dulu diletakkan di bagasi di bagian atas tempat duduk saya. Sehingga saat turun gampang mengambilnya.

Kondisi itu berbeda180 derajat saat saya sekeluarga mau mudik Natal 2023 dan Tahun  Baru 2024. Saya sama sekali tidak melakukan kebiasaan tersebut.

Tiket pesawat Garuda Indonesia rute Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten – Bandara Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, diurus sama istri Retno Setiasih bersama si sulung Alira Vania Putri Dwipayana.

Untuk pilihan kursi di pesawat, Retno dan si bungsu Savero Karamiveta Dwipayana yang mengurusnya. Sabtu malam (23/12/2023) mereka melakukan check in online.

BACA JUGA: Dr Aqua Dwipayana Hadiri Peresmian Masjid Ketujuh Komjen Pol Purn Suhardi Alius

Ero memilih kursi nomor 25A. Sedangkan Retno di nomor 45A dan saya di 45C. Semula Ara di kursi nomor 45B. Namun karena sakit, Sabtu malam Ara memutuskan untuk membatalkan liburan bersama kami. Tetap di Jakarta hingga sehat. Saudara kami, Poppy Saleh di kursi nomor 44A.

Semuanya Lancar

Pada hari H keberangkatan, Minggu pagi (24/12/2023) kami langsung ke terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Tidak ada bagasi. Jadi langsung masuk menuju pintu 14.

Saat pemeriksaan di metal detektor (X-ray) semuanya lancar. Meski harus antri karena banyak yang mudik.

Kami ke Solo naik pesawat B737-800 GA226 yang berangkat pukul 10.00. Karena duduknya di kursi nomor 2 dari belakang, sehingga masuk duluan di pesawat. Ero belakangan.

Tempat duduk Ara kosong. Selain itu ada beberapa kursi yang tidak ada penumpangnya, terutama di barisan belakang.

Penerbangannya lancar. Hanya menjelang mendarat terjadi beberapa kali guncangan kecil, karena angin cukup kencang.

BACA JUGA: Dr Aqua Dwipayana dan Putranya Savero Silaturahim ke Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono

Untuk keluar pesawat, kami tidak perlu menunggu lama. Ada dua pintu yang dibuka. Di depan dan di belakang.

Meski penumpangnya banyak, semua kursi hampir penuh, kami tidak perlu antri.  Baik keluar pesawat lewat pintu belakang maupun keluar dari terminal kedatangan Bandara Adi Soemarmo karena tidak membawa bagasi.

Saya sangat mensyukuri dan menikmati sekali jadi penumpang biasa. Atas bantuan TUHAN dan kerjasama keluarga, semuanya lancar sekali.

Alhamdulillah.

Saat makan wedang ronde Nyonya Ong yang yummy di Salatiga, saya ucapkan selamat mensyukuri dan menikmati setiap melakukan aktivitas. Salam hormat buat keluarga.

Editor: Agung