J5NEWSROOM.COM, New York – Manajer aset terbesar di dunia, Blackrock (BLK.N) telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 3 persen, atau sebanyak 600 karyawan.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya perombakan sumber daya sebagai respons terhadap perubahan teknologi di industri keuangan.
“PHK tersebut akan berdampak pada sekitar 600 posisi berdasarkan 19.800 tenaga kerja BlackRock pada akhir Desember 2022, terakhir kali jumlah karyawannya diperbarui,” kata sumber di perusahaan tersebut.
CEO Blackrock Larry Fin, dan Presiden Rob Kapito dalam memo internal mengatakan bahwa bisnis mereka tengah menghadapi perubahan, sehingga diperlukan adanya relokasi sumber daya.
“Kami melihat industri kami berubah lebih cepat dibandingkan kapan pun sejak berdirinya BlackRock. Saat kami bersiap menghadapi tahun 2024 dan lanskap yang sangat menarik namun sangat berbeda ini, bisnis di seluruh perusahaan telah mengembangkan rencana untuk merelokasi sumber daya,” tulisnya, seperti dikutip Reuters Rabu (10/1/2023).
Perusahaan itu mengakhiri kuartal ketiga tahun 2023 dengan aset yang dikelola sebesar 9,1 triliun dolar (Rp141.708 triliun), atau turun dari total aset yang dikelola pada kuartal kedua sebesar 9,4 triliun dolar.
BlackRock diperkirakan akan mengumumkan hasil kuartal keempatnya pada hari Jumat. Saham perusahaan itu dilaporkan turun 0,5 persen pada perdagangan sore pada Selasa.
Sumber: RMOL
Editor: Agung