J5NEWSROOM.COM, Surabaya – Peningkatan kinerja dan kemampuan personel Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Jawa Timur (Ditpolairud Jatim) dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di perairan provinsi itu akan memberikan kontribusi positif untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Dibutuhkan upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan buat mencapai tujuan itu.
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan hal itu menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran personel Ditpolairud Polda Jatim, Rabu 10 Januari 2024.
Sharing yang dilaksanakan di Aula R. Wahyu Hidayat Mako Ditpolairud Jalan Intan No. 1 Surabaya Jatim itu mengambil tema “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Seluruh Personil Ditpolairud Untuk Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah Perairan Jatim”.
Sharing tersebut disampaikan Dr Aqua Dwipayana memenuhi undangan sahabatnya, Kombes Pol Arman Asmara S. SH., S.I.K., M.H yang merupakan Direktur Polairud Polda Jatim.
Dalam setiap kehadiran di sebuah daerah atau kota di manapun di Nusantara, Dr Aqua Dwipayana selalu “ngebut” mengoptimalkan diri melakukan silaturahim serta sharing komunikasi dan motivasi.
Termasuk saat hadir di Kota Surabaya pekan kedua Januari 2024 yang menjadi rangkaian agenda Sharing Komunikasi dan Motivasi perdananya di awal warsa 2024 ini. Setelah tampil selama dua sesi dengan peserta hampir seribu orang dalam Sharing Komunikaasi dan Motivasi di Akademi Angkatan Laut atau AAL, pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu melakukan hal serupa pada Rabu 10 Januari 2024.
Dr Aqua Dwipayana menyodorkan beberapa langkah dalam upaya peningkatan kinerja sumber daya manusia, di antaranya melakukan pelatihan rutin untuk personel Ditpolairud dalam berbagai aspek kepolisian perairan dan udara, termasuk penanganan kejadian darurat, penyelamatan, pengawasan, dan penegakan hukum di perairan.
Kemudian, lanjut pembicara yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu, memberikan pendidikan yang relevan tentang aturan hukum maritim dan perundang-undangan terkait perairan kepada personel. Memastikan personel Ditpolairud memiliki peralatan yang memadai dan mutakhir untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, seperti perahu patroli, peralatan penyelamatan, peralatan komunikasi, dan peralatan pemantauan udara.
“Membangun kerja sama yang erat dengan instansi terkait, seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), dan pemerintah daerah setempat, untuk meningkatkan koordinasi dalam menjaga keamanan di perairan juga merupakan langkah strategis,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Budaya Lokal
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu menambahkan meningkatkan pemahaman terhadap bahasa dan budaya lokal di wilayah perairan Jatim menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh setiap personel Ditpolairud Polda Jatim. Hal ini dapat membantu mereka berkomunikasi dengan lebih efektif dengan masyarakat setempat.
Dalam kaitan ini, Dr Aqua Dwipayana mengimbau seluruh personel Ditpolairud Polda Jatim untuk membangun hubungan yang positif dengan masyarakat perairan dan mengadakan program penyuluhan serta pertemuan terbuka untuk menjelaskan peran Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan.
“Selain itu gunakan media sosial dan saluran komunikasi lainnya berbasis budaya setempat untuk memberikan informasi tentang tugas dan keberhasilan Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan. Pastikan pemberitaan dan informasi yang disampaikan akurat dan tepat,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Dr Aqua Dwipayana juga merinci beberapa langkah strategis lainnya seperti menyelenggarakan pelatihan komunikasi rutin untuk seluruh personel Ditpolairud. Fokuskan pada keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta penggunaan peralatan komunikasi yang diperlukan
“Kemudian, pastikan personel dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang mutakhir dan handal. Ini termasuk radio komunikasi, sistem pemantauan, dan teknologi komunikasi lainnya yang mendukung operasi di perairan,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Selanjutnya, tambah pembicara laris ini, membangun sistem koordinasi dan pertukaran informasi yang efisien di antara unit Ditpolairud. Ini dapat mencakup penggunaan platform digital atau sistem informasi terintegrasi untuk memantau dan merespons situasi di wilayah perairan.
“Selenggarakan latihan rutin yang melibatkan skenario komunikasi darurat dan situasi keamanan di perairan. Latihan ini dapat membantu meningkatkan kesiapan personil dalam menghadapi berbagai situasi,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Pria ramah yang rendah hati itu melanjutkan, lakukan kampanye edukasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya keamanan perairan dan peran Ditpolairud. Masyarakat yang teredukasi dapat menjadi mitra dalam menjaga keamanan perairan. Lakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan komunikasi dan keamanan perairan. Pembaruan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan terkini dapat meningkatkan efektivitas operasional.
Tentang Polairud
Pada masa reformasi melalui TAP MPR No: TAP/VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP/VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Polri, Dengan adanya pemisahan Polri dari ABRI sejak saat itu juga melakukan reorganisasi di dalam tubuh Polri terutama Direktorat Samapta Polri dan Subdit-subditnya.
Sehingga pada tahun 2000, Subdit Polair dan Subdit Poludara kembali dipersatukan menjadi Direktorat Polairud yang dipimpin oleh Brigjen Pol Drs. F. X. Soemardi SH. Kemudian, Kapolri mengeluarkan SK No. Skep/9/V/2001 tanggal 25 Mei 2001 yang mengatur bahwa Direktorat Polairud dibawah koordinasi Deops Kapolri yang membawahi Subdit Polair dan Subdit Poludara.
Namun, penggabungan tersebut tidak berlangsung lama setelah Kapolri kembali mengeluarkan SK No: Skep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 yang memisahkan kembali Polair dan Poludara. Sehingga, terbentuklah Direktorat Polair dan Direktorat Poludara yang masing-masing dipimpin oleh seorang Brigjen Polisi dan berada dibawah Babinkam Polri.
Pada tanggal 14 September 2010, Kapolri mengeluarkan peraturan Kapolri No. 21 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja pada tingkat Mabes Polri. Seiring dengan perubahan organisasi, Babinkam Polri berubah menjadi Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri (Baharkam Polri). Oleh karena itu, Ditpolair berubah menjadi Ditpolair Baharkam Polri dan Ditpoludara berubah menjadi Ditpoludara Baharkam Polri.
Pada tahun 2017, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, kembali Ditpolair dan Ditpoludara mengalami perubahan organisasi , yang semula dibawah langsung Baharkam Polri sekarang menjadi di bawah Korpolairud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara) Baharkam Polri.
Korpolairud Baharkam Polri merupakan unsur pelaksana utama yang berada dibawah Kabaharkam Polri yang dipimpin oleh Kakorpolairud dan bertanggung jawab kepada Kabaharkam Polri, serta membawahi dua Direktorat yaitu Direktorat Kepolisian Perairan dan Direktorat Kepolisian Udara.
Sekilas Ditpolairud Polda Jatim
Misi:
Terwujudnya sinergitas kemitraan dan kepercayaan masyarakat pantai demi terwujudnya keamanan dan ketertiban di wilayah perairan Jatim;
Visi:
Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah, responsif, tidak diskriminatif dan tidak membebani masyarakat di wilayah perairan Jatim.
Menegakkan hukum secara profesional, obyektif, proporsional, transparan dan akuntabel guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan di wilayah perairan Jatim.
Mengembangkan pemolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat patuh hukum.
Menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas arus orang dan barang di wilayah perairan Jatim.
Mengelola secara profesional, transparan, akuntabel dan modern seluruh sumber daya Polri guna mendukung opsnal tupok Polda Jatim.
Melaksanakan kegiatan dalam rangka mengatasi dampak dari bencana alam dan melakukan pertolongan terhadap kasus kecelakaan di laut.
Membantu terselenggaranya keselamatan pelayaran melalui kegiatan polisionil.
Membangun kerja sama dan sinergi dengan lembaga/instansi terkait serta seluruh komponen masyarakat dalam rangka memelihara keamanan di wilayah perairan Jatim.
Pimpinan: Kombes Pol Arman Asmara S, SH., S.I.K., M.H. (Direktur Ditpolairud Polda Jatim).
Nilai-nilai yang selalu digaungkan pimpinan:
Selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Bekerja dengan ikhlas.
Bekerja sesuai dengan tupoksi.
Selalu jujur (diutamakan).
jadilah polisi petarung “cerdas, cepat, tepat dalam bertindak”.
Editor: Agung