RSUD Muhammad Sani Karimun Heboh, Pegawainya Ditemukan Gantung Diri

Pegawai RSUD Muhammad Sani bernisial DA ditemukan gantung diri (Foto: Fredy/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Karimun – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun heboh, Sabtu (20/1/2024). Karena ditemukann seorang laki-laki dalam keadaan gantung diri dekat tangga darurat lantai 6 rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Karimun itu.

Lelaki yang tergantung tersebut diketahui berinisial DA (44) merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di RSUD Muhammad Sani sebagai teknisi listrik.

Korban ditemukan pertama kali oleh rekan sekerjanya dalam keadaan tergantung di tangga darurat lantai 6 RSUD Muhammad Sani, sekira pukul 18.20 WIB, dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Dari informasi yang beredar bahwa sebelum korban ditemukan, pada pukul 14.00 wib, anak dan bibi korban sempat bertanya kepada rekan kerja korban tentang keberadaan korban, karena korban belum pulang ke rumah, meskipun pada hari itu korban dijadwal kerjanya libur.

Namun kendaraan milik korban masih terlihat berada di lokasi parkiran karyawan RSUD Muhammad Sani, tetapi korban tidak terlihat di RSUD Muhammad Sani.

Kemudian pada pukul 17.00 WIB, anak dan istri korban datang lagi ke RSUD Muhammad Sani dan kembali menanyakan keberadaan korban pada rekan kerja korban berinisial E.

Selanjutnya E bersama rekannya AF dan Z sekuriti RSUD Muhammad Sani berusaha mencari keberadaan korban di sekitar lokasi RSUD Muhammad Sani dan mengecek CCTV dan di CCTV tersebut terlihat korban terakhir berada di lokasi parkir pada pukul 08.37 WIB dengan menuju ke arah gedung RSUD Muhammad Sani.

Pencarian korban terus dilakukan di seputaran gedung dan pada pukul 18.20 WIB dilakukan pencarian di lantai 6 dan ditemukan korban dalam keadaan gantung diri diatas tangga menuju ke lantai 7 gedung RSUD Muhammad Sani.

Melihat kejadian tersebut langsung melaporkan kepada Kabid dj RSUD Muhammad Sani, selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian dan Tim INAFIS dan SPKT Polres Karimun datang ke RSUD Muhammad Sani untuk melakukan olah TKP dan pengamanan TKP.

Setelah dilakukan olah TKP, mayat korban diturunkan oleh karyawan RSUD Muhammad Sani dan polisi untuk dilakukan visum di ruang autopsi RSUD Muhammad Sani.

Belum diketahui motif dan penyebab dibalik kejadian yang memilukan ini, korban sudah dipulangkan ke keluarganya.

Sementara itu, Direktur RSUD Muhammad Sani, Rosdiana, saat menggelar press release di lantai 3 perkantoran RSUD Muhammad Sani, Minggu (22/1/2024) mengungkapkan, pegawai RSUD Muhammad Sani yang berinisial DA ini sudah bekerja dan bergabung di RSUD Muhammad Sani selama 19 tahun.

DA yang telah beristri dan memiliki dua orang anak itu rutin berobat ke dokter Zulfikar yang merupakan dokter psikiater dengan keluhannya gangguan tidur dan tidak fokus bekerja.

Menurutnya, sekitar setahun lalu sempat diberikan cuti panjang selama 6 bulan untuk pemulihan dan setelah itu kembali lagi bekerja dan masih terus melakukan kontrol kesehatannya hingga sampai bulan Januari 2024 ini.

“Memang sempat ada statement atau pernyataan dari almarhum DA kecenderungan untuk mengakhiri hidupnya.” ujar Rosdiana.

Menurut Rosdiana, sejauh yang dirinya mengenal korban, bahwa DA ini orangnya sopan, penurut, dan rajin bekerja dan tidak macam-macam tapi sangat pendiam.

Sementara dr. Zulfikar, selaku dokter psikiater menyebutkan berdasarkan diagnosa medis diketahui DA mengalami depresi tetapi masih tergolong belum berat , tetapi belakangan ini memang ada kecenderungan almarhum ingin mengakhiri hidup.

Rosdiana menambahkan, di RSUD Muhammad Sani ini selain memiliki dokter psikiater untuk berkonsultasi, juga ada dilakukan kegiatan kerohanian seperti pengajian untuk pembinaan mental.

Editor: Agung