Marola kami datang

A.R. Loebis. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Puisi A.R. Loebis

Marola kami datang
Disambut terik pantai panjang
desir angin dan desau air di bibir laut
Gerah nian siang ini tapi air kelapa menghalau dahaga
Panas amat cuaca tak terhingga apalagi kriuk-kriuk dalam perut sudah terasa
Namun ranum tampoyak ikan dan gulai udang seketika meredam senandung lapar lara

Marola kami mampir memenuhi panggilanmu
Kami lewati puluhan mungkin ratusan gubuk warung sepanjang tepi laut
Di sela gegubukan itu air samudera menjilati pantai
Sesekali seolah menerjang pasir menimbulkan cahaya seperti tameng mengkilat
Seakan cermin mantulkan panas mentari. Oh alangkah silaunya mata terasa garing
Tapi senda gurau teman
Menjadikan segala panas meleleh terlebih disambi hirupan air kelapa yang menyejukkan dari kepala hingga sekujur aorta.

Marola..ya kami sambut lambaianmu
Kami lunasi dahaga kami
Kami santap hidanganmu
Sampai akhirnya kami punggungi rumahmu pertanda kami pergi meninggalkanmu.
Setelah lahap kami terpenuhi

Marola tambatan hati
Kami akan datang lagi
Kami berkunjung dulu ke Lempuing
Ada pengasingan presiden kami di sana ada kediaman ibu negara kami di sana, mereka mantan tapi pernah amat perkasa, bahkan merah putih pertama dijahit di rumah ibu Fatma.

Si Bung pernah berkata : “Pekerjaan kami lebih mudah karena mengusir penjajah. Tapi pekerjaanmu lebih susah karena berhadapan dengan bangsa sendiri.” Ah, ternyata benar sekarang terbukti. Berjamaah orang menggerogoti bangsa dan negara ini.

Marola yang baik hati yang menghilangkan dahaga dan lapar kami.

Kami pamit dulu ya dan kami pun kembali melewati gubuk warung tepi pantai. Kami lalui mal Bencoolen.
Kami santap durian tepi jalan.
Aduhai ada juga lempuk durian dan perut punai, sirup kalamansi, kopi, ragam madu dan batik besurek yang indah coraknya.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan.

Marola..selamat tinggal ya
Kita pamit pulang memunggungi Mercure tempat tinggal tiga malam
Tempat menguji kompetensi profesi kami selama dua hari.

Selamat tinggal teman-teman tuan rumah.
Selamat tinggal pantai panjang
Selamat tinggal Bengkulen alias Bengkulu
Sampai bertemu di lain kesempatan.
Marola..kami datang dan pulang.

bengkulu, 27012024