J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Jakarta mengaku kecewa atas intervensi penguasa terhadap aparatur negara.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo bersama sekitar 30 guru besar UI, di Rotunda Rektorat UI, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat siang (2/2/2024).
“Lima tahun terakhir, utamanya menjelang Pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak,” ujar Hakristuti.
“Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa, nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” sambungnya.
Harkristuti menjelaskan, keprihatinan yang muncul dari civitas akademika UI disebabkan hancurnya tatanan hukum dan demokrasi, hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, serta perilaku koruptif dan nepotisme elite negara.
“Ini telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup,” urainya.
Selain itu, sifat serakah penguasa dengan mengatasnamakan pembangunan sangat nampak, karena yang dilakukan tidak dilandasi naskah akademik berbasis data, sehingga berakibat pada eksploitasi sumber daya alam (SDA) yang diluar batas kewajaran.
“Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita,” kata Harkristuti.
Berdasarkan ruh kebebasan akademik, Dewan Guru Besar UI menyampaikan empat poin pernyataan sikap untuk mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung jujur, adil, dan bermartabat.
“Kami mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi. Menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan. Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon,” kata Harkristuti.
“Menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh Tanah Air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing,” demikian Harkristuti menutup pernyataan sikap Dewan Guru Besar UI.
Sumber: RMOL
Editor: Agung