J5NEWSROOM.COM, Batam – Cawapres Mahfud MD menyampaikan orasi pada acara kampanye akbar PDIP di Lapangan Temenggung Abdul Jamal Kota Batam, Minggu (4/2/2024).
Mantan Menko Polhukam yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya itu, menyampaikan visi dan misinya di hadapan para pendukungnya.
Mahfud juga menyinggung soal masih banyaknya pekerja di Batam yang diperlakukan tidak adil hingga soal perampasan tanah adat. “Saudara, saya tahu di Batam ini ada banyak persoalan pekerja. Di sini banyak kegiatan industri kita,” kata Mahfud.
Dalam orasinya, Mahfud menyatakan akan berupaya mengentaskan kemiskinan, serta membereskan masalah ketenagakerjaan di Batam, dan menjamin tanah masyarakat yang dirampas untuk kepentingan investasi asing akan dikembalikan ke pemilik sahnya.
“Saya dapat laporan adanya perlakuan tidak adil terhadap kaum pekerja di Batam. Jadi kebutuhan rakyat Batam tentang kesejahteraan di industri yang berasal dari investasi asing atau dalam negeri akan kita tertibkan dan luruskan semuanya,” kata Mahfud di depan ribuan simpatisannya.
Kemudian, Mahfud juga menyebut banyak tanah adat di Kepri dan daerah lainnya dirampas serta diduduki secara tidak benar. Ia menyebut hal itu menjadi perhatian dirinya dan Ganjar Pranowo.
Mahfud menerangkan bahwa banyak mendapat dan banyak mencatat laporan perlakuan tidak adil kepada para pekerja. Ia menyebut pasangan Ganjar-Mahfud berjanji akan menertibkan dan meluruskan hal tersebut.
“Saya masih banyak mencatat dan banyak mendapatkan laporan perlakukan yang tidak adil terhadap kaum pekerja. Oleh sebab itu kebutuhan rakyat Batam tentang kesejahteraan antara pekerja dan ditempat industri baik investasi asing dan investasi dalam negeri akan kita tertibkan dan luruskan semuanya,” sebutnya.
“Saya tahu juga di sekitar kepulauan Riau, bahkan di seluruh Indonesia yang banyak tanah masyarakat adatnya banyak yang dirampas dan di duduki tidak benar. Ini semua sudah menjadi perhatian dari pasangan Ganjar Mahfud. Yang tersusun dalam 21 program unggulan,” ujarnya.
Di depan relawan dan pendukung, Mahfud mengaku jika timnya kuat. Hal itu terjadi karena pihaknya didukung oleh sejumlah partai.
“Tim kami insya Allah kuat, kami didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Ini bisa disinergikan dari masing masing partai,” ujarnya.
Menurut Mahfud, perampasan tanah rakyat ini, terkait dengan ivestasi dan persoalan ketenagakerjaan serta korupsi, sehingga merupakan muara terjadinya kemiskinan.
“Kita ini tengah hadapi banyak masalah, terutama kemiskinan dari waktu ke waktu. Zaman Soekarno terakhir dulu, orang miskin 56%, lalu saat Orde Baru pa Pak Harto jatuh, orang miskin 18%, dan ketika reformasi dari zaman Habibie hingga Jokowi, sekarang sudah turun jadi 9,3%,” tuturnya.
Jika tidak ada korupsi di tubuh pemerintahan dan wakil rakyat, Mahfud yakin orang miskin akan habis. Bahkan, petani dan nelayan yang tidak produktif, dan tengah berhutang ke negara bisa dihapuskan hutangnya, jika tidak ada korupsi.
Selain itu, persoalan pendidikan juga menjadi salah satu penyebab kemelaratan. “Masih banyak orang miskin ekstrem, karena pendidikan. Keterampilannya tidak ada, pendidikan rendah karena ekonomi rendah jadi tak mampu sekolahkan anak,” ungkapnya.
Ketika jadi pemimpin Indonesia nanti, pasangan Ganjar dan Mahfud berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak keluarga miskin, agar bisa mengubah hidup keluarga serta daerah yang ditinggalinya.
“Tiap keluarga miskin, akan diambil satu orang untuk sekolah sampai kuliah. Lalu disuruh balik untuk bangun daerahnya nanti,” pungkasnya.
Untuk diketahui, saat berkampanye di Batam. Mahfud didampingi oleh oleh Jenderal TNI (purn) Andika Perkasa, Mantan Wakapolri Komjen (purn) Gatot Eddy dan mantan Anggota DPR dari PDIP Firman Jaya Deli asal Kepri.
Editor: Agung