Dr Aqua Dwipayana Dorong Setiap Personel Ditpolairud Membangun Relasi Positif dengan Masyarakat Perairan

Dr Aqua Dwipayana bersama dengan Direktur Ditpolairud Polda NTT Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, SIK, MH. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Kupang – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mendorong seluruh personel Direktorat Kepolisian Air dan Udara Kepolisan Daerah Nusa Tenggara Timur (Ditpolairud Polda NTT) untuk membangun hubungan yang positif dengan masyarakat perairan dan mengadakan program penyuluhan serta pertemuan terbuka untuk menjelaskan peran Ditpolairud dalam menjaga keamanan di wilayah perairan.

Dalam kaitan ini, setiap personel harus meningkatkan pemahaman terhadap bahasa dan budaya lokal di wilayah perairan NTT menjadi hal penting. Hal ini dapat membantu mereka berkomunikasi lebih efektif dengan masyarakat setempat.

“Selain itu gunakan media sosial dan saluran komunikasi lainnya berbasis budaya setempat untuk memberikan informasi tentang tugas dan keberhasilan Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan. Pastikan pemberitaan dan informasi yang disampaikan akurat dan tepat,” ungkap Dr Aqua Dwipayana menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran personel Ditpolairud Polda NTT, Selasa 6 Februari 2024.

Dalam setiap kehadiran di sebuah daerah atau kota di manapun di Nusantara, Dr Aqua Dwipayana selalu “ngebut” mengoptimalkan diri melakukan silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Termasuk saat hadir di Kota Kupang, NTT awal pekan Februari 2024 ini yang menjadi rangkaian agenda Sharing Komunikasi dan Motivasi perdananya di awal warsa 2024 ini. Padahal, sehari sebelumnya doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini berada di Jakarta menyampaikan sharing serupa sebanyak dua sesi dengan peserta sekitar 400 orang di markas Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia (Korpolairud Baharkam Polri) di Jalan R. E. Martadinata No. I/1 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dr Aqua Dwipayana Selasa pagi (6/2/2024) memberikan materi di hadapan sekitar 125 orang personel Ditpolairud Polda NTT dan pengurus Bhayangkari. Sharing Komunikasi dan Motivasinya bertajuk “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Personel Ditpolairud Polda NTT Dalam Menghadapi Tantangan Tugas di Wilayah Perairan NTT”.

Rencana semula acara Sharing Komunikasi dan Motivasinya  dilaksanakan di markas komando Ditpolairud Polda NTT Jl. Pelabuhan Ferry, Bolok, Kabupaten Kupang, NTT. Namun karena pesertanya banyak, Dirpolairud Polda NTT Kombes Pol Irwan Deffi Nasution memutuskan memindahkan tempatnya ke Aula Rupatama Polda NTT Jalan Jenderal Soeharto No 3 Kota Kupang. Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga yang merupakan teman lama Dr Aqua Dwipayana mendukung penuh kegiatan itu dilaksanakan di Polda NTT.

Sharing disampaikan Dr Aqua Dwipayana untuk memenuhi undangan sahabat akrabnya yang menjabat Kepala Korpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih. Mantan Direkur Polair Polri itu meminta motivator kawakan tersebut untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada semua jajarannya di Korpolairud dan 34 Ditpolairud di seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 8.000 personel.

Dalam pernyataan menjelang sharing, pria yang gemar bersilaturahim dengan semua kalangan ini menegaskan peningkatan kinerja dan kemampuan personel Ditpolairud merupakan hal yang sangat penting.

Dr Aqua Dwipayana merinci beberapa langkah strategis lainnya yang perlu dilakukan seperti menyelenggarakan pelatihan komunikasi rutin untuk seluruh personel Ditpolairud. Fokuskan pada keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta penggunaan peralatan komunikasi yang diperlukan

Juga menurut pria yang hobi silaturahim ini sebaiknya melakukan pelatihan rutin untuk personel Ditpolairud dalam berbagai aspek kepolisian perairan dan udara, termasuk penanganan kejadian darurat, penyelamatan, pengawasan, dan penegakan hukum di perairan.

Kemudian, lanjut Dr Aqua Dwipayana memberikan pendidikan yang relevan tentang aturan hukum dan perundang-undangan terkait perairan kepada personel. Memastikan personel Ditpolairud memiliki peralatan yang memadai dan mutakhir untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, seperti kapal patroli, peralatan penyelamatan, peralatan komunikasi, dan peralatan pemantauan udara.

“Membangun kerja sama yang erat dengan instansi terkait, seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), dan pemerintah daerah setempat, untuk meningkatkan koordinasi dalam menjaga keamanan di pesisir juga merupakan langkah strategis,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Flayer Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua Dwipayana dengan jajaran personel Ditpolairud Polda NTT, Selasa 6 Februari 2024. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Dihadiri Kru Casa Polri

Sementara itu, Dr Aqua Dwipayana juga sempat langsung berkomunikasi dengan AKP Andri Maulana yang merupakan pilot pesawat Casa Polri yang saat ini sedang menjalankan tugas BKO (Bawah Kendali Operasi) dari Korpolairud di Polda NTT.

Atas perintah Kakorpolairud Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, seluruh personel Korpolairud yang BKO tersebut yakni AKP Andri Maulana, AKP Riska Habibah, Iptu Duhair Fadillah, Aipda Dediyanto, dan Bripka Anryno untuk ikut serta dalam kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana.

Selain menjalan tugas sehari-hari, mereka yang melaksanakan BKO tersebut juga harus bertugas sebagai kru pesawat terbang Casa 212/P-4101 dalam rangka melaksanakan kegiatan patrol udara wilayah perbatasan laut di wilayah hukum Polda NTT terhitung mulai 1 Februari sampai dengan 8 Maret 2024.

Saat dikontak Dr Aqua Dwipayana melalui pesan WhatsApp (WA), AKP Andri Maulana langsung merespons positif.  “Siap pak 86. Apabila tidak ada giat terbang Kapolda kami akan ikut

🙏🏼

,” demikian pesan  balasan AKP Andri Maulana.

Menurut Andri, kru yang bertugas BKO bersama dirinya berjumlah lima orang. Mereka sudah tiga bulan menjalankan tugas di Polda NTT. Sebulan lagi pada 8 Maret 2024 mereka direncanakan kembali ke markas Korpolairud di Jakarta.

Pada bulan ini, tugas terbang pengawasan wilayah perairan NTT dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Mereka terbang pagi jam 8 sekitar dua hingga tiga jam bergantung cuaca. Dengan demikian, pada Selasa 7 Februari 2024 ini, AKP Andri Maulana dan rekan-rekannya diharapkan bisa ikut hadir menyimak semua materi penting yang disampaikan Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana.

Sejarah, Bhayangkari Hadir

Selain kru pesawat terbang Casa 212/P-4101, juga rencananya para pengurus dan anggota Bhayangkari hadir di acara Sharing Komunikasi dan Motivasi yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana.

Selama pria rendah hati itu memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Korpolairud dan Ditpolairud, baru kali ini melibatkan pengurus dan anggota Bhayangkari. Jadi ini merupakan sejarah.

“Saya ingin mengoptimalkan kehadiran Pak Aqua saat di Kupang. Sehingga ketika beliau memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di jajaran Ditpolairud Polda NTT, saya juga mengundang para pengurus dan anggota Bhayangkari. Sayang sekali jika ibu-ibu Bhayangkari tidak ikut di acara sharing yang disampaikan Pak Aqua,” ujar Irwan.

Mantan Wadirpolairud Polda Bangka Belitung itu yakin para pengurus dan anggota Bhayangkari yang hadir bakal mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dari Dr Aqua Dwipayana yang telah berbicara di depan jutaan orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara. Sehingga memutuskan menghadirkan mereka.

Sementara Dr Aqua Dwipayana mengapresiasi inisitiatif Irwan yang menghadirkan para pengurus dan anggota Bhayangkari di acara tersebut. Menurutnya istri berperan penting untuk kesuksesan di rumah tangga, baik pada karir suami maupun keberhasilan mendidik anak-anaknya.

“Bagus sekali inisiatif Pak Irwan yang menghadirkan para pengurus dan anggota Bhayangkari. Saya sangat mengapresiasi hal tersebut,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Ngobrol Santai

Setelah menempuh perjalanan hampir 4 jam dari Jakarta dengan transit di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pesawat Lion Air JT 692 yang dinaiki Dr Aqua Dwipayana pada Senin malam (5/2/2024) sekitar pukul 20.20 WITA mendarat di Bandara El Tari Kupang.

Begitu masuk terminal kedatangan di Bandara itu, Irwan langsung menyambutnya. “Selamat datang di Kupang, Pak Aqua. Kita langsung makan malam ya,” ujar Irwan.

Di resto Taman Laut Handayani telah menunggu dua staf Irwan. Mereka adalah Kasubdit Fasharkan AKBP Hendra Dorizen dan Kanit Gakkum Iptu Dimas Yusuf Fadhillah Rahmanto.

Sambil menikmati aneka makanan yang yummy, mereka ngobrol santai. Dr Aqua Dwipayana menyimak semua yang disampaikan Irwan yang baru sebulan tugas di NTT. Banyak yang menarik dan menantang.

Semua informasi dari Irwan sangat bermanfaat buat Dr Aqua Dwipayana. Menjadi bekal baginya saat memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada personil Ditpolairud Polda NTT dan ibu-ibu Bhayangkari.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bang Irwan untuk semua informasi tentang Ditpolairud Polda NTT. Semuanya bermanfaat sekali buat saya. Jadi bekal saat Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran Bang Irwan dan ibu-ibu Bhayangkari,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Sekilas Ditpolairud Polda NTT

Visi:

Mewujudkan Polisi Perairan sebagai Pembina Kamtibmas dan Gakkum di wilayah Perairan Indonesia dalam rangka memberikan Pelayanan, Perlindungan dan Pengayoman terhadap masyarakat yang profesional, modern dan dipercaya masyarakat.

Misi:

  1. Menjamin keamanan dan ketentraman diwilayah Perairan Indonesia.
  2. Memelihara ketertiban masyarakat serta memberikanpelayan kepastian hukum.
  3. Mendorong perangkat masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam mewujudkan kehidupan masyarakat  yang sejahtera.
  4. Memberikan bantuan terhadap korban bencana alam (SAR).
  5. Membantu keselamatan Pelayaran.
  6. Meningkatkan Kerjasama baik lintas sektoral maupun Internasional.

Pimpinan: Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, SIK, MH (Direktur Ditpolairud Polda NTT).

Nilai-nilai yang selalu digaungkan pimpinan:

“Bekerjalah dengan maksimal agar rezeki yang kita dapat menjadi berkat bagi diri sendiri dan keluarga”.

Perkembangan Korpolairud

Masa revolusi kemerdekaan, pemerintah berupaya untuk membentuk Polisi Perairan pada tahun 1948 di Pelabuhan Tuban, Jawa Timur. Namun, usaha tersebut gagal dikarenakan adanya Agresi Militer Belanda II pada akhir tahun 1948 dan mendaratnya kembali Belanda di Pantai Glondong, Tuban. Oleh karena itu, pembentukan Polisi Perairan bisa dilaksanakan pada tahun 1950, setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 di Den Haag, Belanda.

Pada 1961 dengan adanya UU No. 13 tahun 1961 tentang UU Pokok Kepolisian Negara, maka struktur organisasi Polri secara otomatis berubah. Oleh karena itu, Dinas Perairan dan Udara berubah menjadi Korps Airud yang berada dibawah Asisten I Menteri KKN bedasarkan Peraturan Menteri KKN No.7/Prt/M.K./1961 tanggal 31 Desember 1961 tentang susunan Departemen Kepolisian (DEPAK) dan Skep Menteri KKN No.Pol. 14/7/62/M.K.K.N tanggal 16 Januari 1962 tentang penunjukan para pejabat utama di lingkungan DEPAK, termasuk Korps Airud dengan ditunjuknya Kombes Pol R. Hartono sebagai Panglima Korps Airud sesuai dengan Skep yang dimaksud.

Pada tahun1965, Korps Airud mengalami perubahan kembali menjadi Direktorat Perairan dan Udara yang dipimpin oleh seorang Direktur bedasarkan Skep MEN/PANGAK No.Pol. 11/SK/MK/1964 tanggal 25 Oktober 1964 tentang perubahan struktur organisasi DEPAK. Namun, hanya berlangsung selama 1 tahun dan kembali menjadi Korps Airud.

Pada 1976, terjadilah reorganisasi Polri bedasarkan SK Menhankam No.15/1976 pada 1976.SK tersebut berdampak pada organisasi Korps Airud sehingga, Korps Airud dilikuidasi pada tahun 1977 bedasarkan Skep Kapolri No. Skep/53/VII/1977, No. Skep/54/VII/1977, dan No. Skep/55/VII/1977.

Pada masa reformasi melalui TAP MPR No: TAP/VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP/VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Polri, Dengan adanya pemisahan Polri dari ABRI sejak saat itu juga melakukan reorganisasi di dalam tubuh Polri terutama Dit Samapta Polri dan Subdit-subditnya.

Sehingga pada 2000, Subdit Polair dan Subdit Poludara kembali dipersatukan menjadi Direktorat Polairud yang dipimpin oleh Brigjen Pol Drs. F. X. Soemardi SH. kemudian, Kapolri mengeluarkan SK No. Skep/9/V/2001 tanggal 25 Mei 2001 yang mengatur bahwa Dit Polairud dibawah koordinasi Deops Kapolri yang membawahi Subdit Polair dan Subdit Poludara.

Pada 2017, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, kembali Ditpolair dan Ditpoludara mengalami perubahan organisasi, yang semula dibawah langsung Baharkam Polri sekarang menjadi menjadi di bawah Korpolairud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara) Baharkam Polri.

Korpolairud Baharkam Polri merupakan unsur pelaksana utama yang berada di bawah Kabaharkam Polri yang dipimpin oleh Kakorpolairud dan bertanggung jawab kepada Kabaharkam Polri, serta membawahi dua Direktorat yaitu Direktorat Kepolisian Perairan dan Direktorat Kepolisian Udara.

Editor: Agung