J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman menanggapi terkait film dokumenter yang belakangan ini tengah viral di awal masa tenang, ‘Dirty Vote’.
Kepada media, dia menegaskan bahwa film ‘Dirty Vote’ yang berdurasi 1 jam 57 menit itu berisi fitnah.
Dia pun mempertanyakan kebenaran pernyataan pakar-pakar hukum yang hadir di film itu dan menyaksikan dugaan kecurangan yang diarahkan ke Prabowo-Gibran.
“Sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah,” kata Habib dalam jumpa pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu 11 Februari 2024.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan, film Dirty Vote sengaja dibuat untuk mendegradasi penyelenggaraan Pemilu 2024 dan menilai tuduhan-tuduhan yang disampaikan dalam film tersebut tak berdasar.
Berdasarkan fakta di lapangan dan hasil survei terkini, mayoritas publik faham dengan apa yang telah dikerjakan pemerintahan Presiden Joko Widodo, sehingga stigma yang dibangun oleh film Dirty Vote akan dimentahkan publik.
BACA JUGA: Dirty Vote, Hadir di Youtube Film Dokumenter Menguak Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
“Rakyat tahu pihak mana yang sebenarnya melakukan kecurangan dan pihak mana yang mendapatkan dukungan sebagian besar rakyat karena program dan rekam jejak yang berpihak kepada rakyat,” kata Habiburokhman.
“Jadi tindakan mereka menyampaikan informasi yang tidak argumentatif, tendensius, untuk menyudutkan pihak tertentu, berseberangan dengan sikap sebagian besar rakyat,” lanjutnya.
“Saat ini saya lihat rakyat begitu antusias dengan apa yang disampaikan Pak Prabowo soal melanjutkan segala capaian pemerintahan yang ada sekarang ya,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Habiburokhman berharap publik tetap tenang dan tidak terpancing provokasi di masa tenang jelang pelaksanaan pemilu ini. “Kami menyarankan kepada rakyat untuk tetap tenang,” tandasnya.
Sumber: Disway
Editor: Agung