WHO Evakuasi Pasien Kritis dari RS Nasser di Gaza

Warga Palestina tiba di kota Rafah setelah mereka dievakuasi dari rumah sakit Nasser di Khan Younis yang tidak berfungsi akibat operasi darat Israel.

J5NEWSROOM.COM, Gaza – Tim Badan Kesehatan Dunia (WHO) hari Rabu (21/2) mengevakuasi 32 pasien yang sakit parah dari Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, ke beberapa rumah sakit lain di sekitarnya setelah rumah sakit itu hampir tidak berfungsi lagi.

Sejumlah pasien dipindahkan ke European Gaza Hospital di Khan Younis, rumah sakit Al Aqsa di bagian tengah Gaza, International Medical Coprs, dan rumah sakit lapangan milik Uni Emirat Arab dan Indonesia di Rafah.

Dr. Athanasios Gargavanis, pakar bedah dan petugas gawat darurat di WHO Trauma yang membantu pemindahan pasien-pasien itu mengatakan “Kompleks Medis Nasser saat ini menjadi zona konflik.” Ditambahkannya, “tanpa listrik, air bersih dan akses untuk mendapat layanan yang layak.”

Sejumlah pasien lainnya, termasuk anak-anak, dipindahkan dengan tandu menyusuri koridor-koridor rumah sakit yang gelap, yang sebenarnya telah dipadati pengungsi dan pasien yang baru datang.

WHO mengatakan tiga pasien yang dipindahkan itu mengalami kelumpuhan, dua diantaranya menderita tracheostomy, dan banyak lainnya mengalami cedera ortopedi yang parah.

Pejabat Urusan Komunikasi WHO Chris Black mengatakan telah mengunjungi Kompleks Medis Nasser dua minggu lalu ketika masih berfungsi. “Hanya ada sedikit kehidupan yang tersisa di pemukiman di sekitar rumah sakit itu,” ujarnya. “Ada sebuah toko roti kecil yang kami lihat membuat roti untuk pasien dan petugas kesehatan. Dua minggu kemudian seluruh pemukiman itu rusak atau hancur. Rumah sakit itu sendiri tidak lagi dialiri aliran listrik, tidak memiliki makanan dan air bersih. Hanya tinggal sedikit dokter dan perawat yang berada di sana, tinggal di dalam rumah sakit dan bekerja 24 jam penuh.”

Pemindahan pasien-pasien WHO itu dilakukan dalam dua misi berisiko tinggi, yang bekerjasama erat dengan Palestine Red Crescent Society dan Kantor PBB Urusan Koordinasi Kemanusiaan (OCHA).

Sisa staf dan pasien yang masih berada di RS Nasser – yang kini tidak lagi mendapat bantuan – memperoleh makanan dan obat-obatan esensial dari tim tersebut. Masih ada sekitar 130 pasien di RS Nasser, bersama sekitar 15 dokter dan perawat. WHO mengatakan pasien-pasien yang berada dalam ruang perawatan ICU yang tidak lagi berfungsi, telah dipindahkan ke kawasan lain di kompleks yang sama, bersama dengan pasien lain yang membutuhkan perawatan dasar. 

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah