J5NEWSROOM.COM, Yulia Navalnaya, istri mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny, pada Sabtu (24/2) menuntut pihak berwenang Rusia memberikan jenazah suaminya agar dapat dimakamkan segera. Ia menuding Presiden Rusia Vladimir Putin “menyiksa” jenazah Navalny.
Dalam video berdurasi enam menit yang diunggah di kanal YouTube, Navalnaya menuduh Putin menyandera tubuh suaminya, dan mempertanyakan iman Kristen yang dianut Putin.
Ibu Navalny, Lyudmila, mengatakan pada Jumat (23/2) bahwa penyidik Rusia menolak mengeluarkan jenazahnya dari kamar mayat di Kota Salekhard yang terpencil di Arktik sampai dia setuju untuk menguburkannya tanpa menggelar upacara yang terbuka untuk umum.
Dia mengatakan seorang pejabat memberitahunya bahwa dia harus menyetujui tuntutan mereka, karena tubuh Navalny sudah membusuk.
Pada Sabtu (24/2), para pembantu Navalny mengatakan bahwa pihak berwenang mengancam akan menguburkannya di penjara terpencil tempat dia meninggal kecuali keluarganya menyetujui persyaratan mereka.
Dalam video tersebut, Yulia Navalnaya dengan penuh emosi menyatakan bahwa secara pribadi Putin bertanggung jawab atas keberadaan jenazah Navalny. Ia juga menuding sang presiden “menyiksa” Navalny meski sudah meninggal, seperti yang dilakukannya ketika masih hidup.
“Kami sudah tahu bahwa keyakinan Putin itu palsu. Namun, sekarang kami melihatnya lebih jelas dari sebelumnya,” kata Navalnaya yang mengenakan pakaian serba hitam.
“Tidak ada orang Kristen sejati yang bisa melakukan apa yang dilakukan Putin terhadap jenazah Alexey,” katanya.
Sejak kembali menjadi presiden Rusia pada 2012, Putin memposisikan dirinya sebagai pembela nilai-nilai tradisional dan konservatif, melawan apa yang ia gambarkan sebagai liberalisme Barat yang korosif.
Ia juga memperlihatkan kedekatannya dengan Gereja Ortodoks Rusia, secara teratur hadir pada acara kebaktian, dan berbicara tentang keyakinan pribadinya.
Navalnaya mengatakan suaminya adalah seorang Kristen yang taat, sering beribadah ke gereja dan berpuasa selama masa prapaskah, bahkan saat berada di penjara. Dia mengatakan aktivisme politik Navalny terinspirasi oleh nilai-nilai Kristiani.
Mengakhiri videonya, dia menegaskan: “Kembalikan jenazah suami saya kepada kami. Kami ingin mengadakan upacara pemakaman dan menguburkannya dengan cara yang manusiawi, di dalam tanah, seperti adat kebiasaan agama Kristen Ortodoks.”
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Agung