J5NEWSROOM.COM, South Carolina – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik di negara bagian Carolina Selatan pada Sabtu (24/2). Trump mengalahkan mantan Duta Besar PBB Nikki Haley di negara bagian asalnya dan semakin mengkonsolidasikan jalannya menuju nominasi Partai Republik untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.
Trump kini menyapu bersih semua kontestasi yang melibatkan delegasi Partai Republik, dengan kemenangan di Iowa, New Hampshire, Nevada, dan Kepulauan Virgin AS. Kemenangan terbaru mantan presiden tersebut kemungkinan akan meningkatkan tekanan terhadap Haley untuk mundur dari pencalonan.
Haley menjadi perwakilan AS di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semasa pemerintahan Trump dan pernah menjabat sebagai gubernur Carolina Selatan dari 2011 hingga 2017.
Haley telah bertekad untuk tetap bersaing setidaknya melalui pemilihan pendahuluan pada 5 Maret, yang dikenal sebagai Super Tuesday. Namun, dia tidak mampu merusak momentum Trump di negara bagian asalnya meskipun mengadakan lebih banyak acara kampanye dan berargumen bahwa dakwaan terhadap Trump akan menjegal langkahnya melawan Presiden AS Joe Biden pada musim gugur.
Pemilihan pendahuluan pertama di wilayah Selatan di Carolina Selatan secara historis menjadi penentu arah bagi Partai Republik. Kecuali satu pemilihan pendahuluan sejak tahun 1980, pemenang Partai Republik di Carolina Selatan biasanya menjadi calon presiden yang diusung partai tersebut. Satu-satunya pengecualian adalah Newt Gingrich pada 2012.
Haley mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa dia akan langsung menuju ke Michigan untuk pemilihan pendahuluan pada Selasa (27/2), kontes besar terakhir sebelum Super Tuesday. Dia menghadapi pertanyaan tentang di mana dia bisa memenangi kontes atau menjadi kompetitif.
Sementara itu, Trump dan Biden sudah menunjukkan sikap seperti mereka akan saling berhadapan pada November nanti.
Trump dan para sekutu-sekutunya berpendapat bahwa Biden telah membuat AS semakin lemah dan menunjukkan contoh kekacauan penarikan diri dari Afghanistan dan invasi Rusia ke Ukraina. Trump juga berulang kali menyerang Biden atas tingginya inflasi pada awal masa jabatan presiden dan penanganannya terhadap penyeberangan migran di perbatasan AS-Meksiko yang mencapai rekor tertinggi.
Di sisi lain, Biden telah meningkatkan perjalanan penggalangan dananya baru-baru ini ke seluruh negeri dan semakin sering menyerang Trump secara langsung.
Biden menyebut Trump dan gerakan “Make America Great Again” (Buat Amerika Hebat Lagi) sebagai ancaman yang mengerikan terhadap prinsip-prinsip pendirian negara. Dalam kampanye pemilihan kembali presiden akhir-akhir ini, Biden memusatkan sebagian besar perhatiannya kepada Trump, mengindikasikan bahwa Trump akan menggunakan hari pertama masa jabatannya sebagai seorang diktator dan bahwa dia akan meminta Rusia untuk menyerang sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang gagal memenuhi kewajiban belanja pertahanan yang diamanatkan oleh aliansi tersebut.
Haley juga mengkritik Trump atas komentarnya terhadap NATO dan juga karena mempertanyakan mengapa suaminya tidak ikut berkampanye bersamanya. Padahal, mantan ibu negara Melania Trump juga tidak muncul bersama Trump. Mayor Michael Haley, suami Haley, sedang menjalani penugasan di Tanduk Afrika dalam misi bersama Garda Nasional Angkatan Darat Carolina Selatan.
Namun para pemilih Partai Republik di Carolina Selatan sependapat dengan posisi Trump yang tidak terlalu mendukung NATO dan berlanjutnya dukungan AS terhadap Ukraina, menurut data AP VoteCast dari pemilihan pendahuluan pada Sabtu (24/2).
Menurut data AP VoteCast, sekitar 6 dari 10 orang menentang bantuan berkelanjutan kepada Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia. Hanya sekitar sepertiga yang menggambarkan partisipasi Amerika dalam NATO sebagai “sangat baik,” dan lebih banyak lagi yang mengatakan bahwa partisipasi tersebut hanya “cukup baik.”
Haley telah mengumpulkan sejumlah besar uang kampanye dan dijadwalkan untuk memulai kampanye lintas negara pada Minggu (25/2) di Michigan menjelang Super Tuesday pada 5 Maret, ketika banyak negara bagian yang kaya akan delegasi mengadakan pemilihan pendahuluan.
Biden memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Carolina Selatan awal bulan ini dan hanya menghadapi satu penantang yang tersisa, Dean Phillips. Anggota Kongres dari Partai Demokrat Minnesota itu terus berkampanye di Michigan menjelang pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di sana, meskipun peluangnya kecil untuk benar-benar mengalahkan Biden.
Meskipun Biden diperkirakan akan maju untuk pencalonan kembali partainya, ia menghadapi kritik dari beberapa anggota Partai Demokrat karena memberikan dukungan militer kepada Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza. Perang tersebut dapat merugikan peluang presiden dalam pemilihan umum di negara-negara bagian seperti Michigan, yang merupakan rumah bagi banyak penduduk Arab-Amerika.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Agung